Chapter 1

3 1 2
                                    

“Misi kalian kali ini untuk membunuhnya.” Ucap seorang namja berambut hitam dengan setelan jas hitam yang melekat di tubuhnya, dia adalah Kai pemimpin gang XXIV. Kai memberikan kami foto target yang akan kami bunuh. Dia adalah salah satu anggota SWORD, Joy yang sudah membunuh Hyerin anggota kami.

“Pastikan kalian tidak terbunuh, penjagaan disana sangat ketat.” Kai menatap kami dengan dalam, ini misi balas dendam yang selalu terjadi antara XXIV dan SWORD, musuh abadi kami.

Aku, Seulgi, dan Jongdae langsung bersiap dan menuju lokasi target kami. Kami berada tepat di depan markas SWORD. Kami bersembunyi di balik semak-semak memerhatikan penjagaan di markas ini. Ada empat orang yang menjaga pintu utama, itu cukup mudah bagi kami untuk melewatinya. Hanya saja saat di dalam nanti kita tidak pernah tahu ada berapa anggota mereka di dalam.

“Berdasarkan peta ruangan yang di berikan Kai, kamar target kita tidak jauh dari pintu utama. Ana, kau yang akan masuk ke dalam kamarnya sementara kami menjagamu dari luar.” Aku mengangguk memahami ucapan Jongdae. Dia memang ahli dalam menyusun strategi penyusupan seperti ini.

Aku memutar mataku melihat Seulgi dan Jongdae sudah menyerang mereka tanpa menyadari ada CCTV yang mengawasi kami. Aku menembak kedua CCTV itu sebelum aku ikut melawan mereka. Tidak membutuhkan waktu yang lama kami sudah berada di depan kamar target kami. Aku melihat keadaan sekitar sebelum aku masuk, Seulgi memberi kode padaku untuk masuk. Aku membuka pintu dengan perlahan, seseorang menembak ke arahku yang meleset pada pistol yang ku pegang. Pistolku terlempar keluar, aku langsung melawannya dengan tangan kosong. Kami terlibat pertarungan. Karena lampunya tidak di nyalakan aku sulit untuk melihat wajahnya di malam hari seperti ini. Aku berhasil membuatnya terjatuh, dengan cepat aku mengambil pistol di tagannya dan menembaknya.

Setelah aku pastikan dia benar-benar sudah tewas aku menyalakan lampu di kamar ini. Aku menghembuskan nafas lega karena dia adalah Joy target kami. Saat aku berbalik seseorang tersenyum sinis padaku.

“Hei.” Aku terlibat pertarungan dengannya, aku mengenalnya. Dia adalah Baekhyun pemimpin gang SWORD. Dia memiliki kemampuan yang sangat bagus dalam bertarung, pertahanannya kuat, pukulannya pun tidak lemah. Aku harus segera mengakhiri ini jika tidak semakin banyak penjaga yang akan datang. Saat aku ingin menembaknya tiga orang masuk dan menahan tubuhku, oh God. Aku berusaha melepaskan pegangan mereka padaku, tetapi justru aku mendapatkan luka di tanganku. Baekhyun berjalan ke arahku, aku menatap tajam padanya.

“Kau pasti anggota gang XXIV. Kau lumayan bagus juga dari pada seseorang yang kemarin ku bunuh. Dia anggota XXIV juga sama sepertimu.” Baekhyun menyentuh daguku.

“Aku yang akan membunuhmu suatu saat nanti.” Aku menendangnya dan membanting tiga orang yang menahanku ke depan. Dengan cepat aku mengambil pistol mereka dan menembaknya. Saat aku ingin menembak Baekhyun peluru di dalam pistol ini sudah habis. Aku berlari keluar dan melihat Seulgi dan Jongdae sedang berkelahi. Kita akan terjebak di sini, penjaga yang datang semakin banyak.

Aku mengambil sebuah pedang yang menggantung di dinding dan melemparkannya ke arah jendela. Suara alarm berbunyi dengan sangat kencang.

“Seulgi, Jongdae! Ayo.” Aku melompat dari jendela dan mendarat di area taman. Kami berlari keluar markas ini dengan cepat.

“Kita berhasil.” Aku membaringkan tubuhku di rerumputan pinggir sungai di area markas kami dan memejamkan mataku.

“Kenapa kau lama sekali tadi?” ucap Seulgi ikut berbaring di sebelahku.

“Ada beberapa hambatan di sana.” Aku merasakan angin yang menerpa permukaan kulitku, ini terasa nyaman.

“Hei apa kau ingin ke club?” ucap Seulgi. Aku membuka mataku dan menatapnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 05, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ONCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang