Jungkook enggan sekali rasanya hari ini akan cepat berputar. Pasalnya Hyemi akan pulang ke Seoul malam nanti. Rasanya ingin menahan. Tidak ingin berpisah. Sungguh lebih berat dari saat ia akan pergi ke Busan meninggalkan Hyemi. Bukan karena status seperti yang Hyemi cemaskan, namun lebih ke perasaan takut kehilangan lagi. Seolah akan lama berpisah lagi. Aneh memang, padahal Hyemi sudah janji akan sering ke Busan.
"Jungkook, guru Han mencarimu." Ketua kelas Jungkook membuyarkan lamunannya.
Buru-buru ia mengangguk, lalu bangkit. Meninggalkan kelas menuju ruang Han Yejin. Jungkook sendiri baru tahu waktu ia berada di ruangan kepala kurikulum sekolah bahwa Yejin punya ruang pribadi. Sempat bertanya pada sang mamah, dan Jungkook baru tahu kalau Yejin adalah putri tunggal pemilik sekolah.
"Permisi." Jungkook mengetuk pintu ruangan Yejin. Ia langsung masuk begitu dipersilahkan.
"Duduk Kook."
"Iya, kak. Hm, bu Han. Maksud Kookie."
Yejin mengerutkan keningnya, matanya mengikuti pergerakan Jungkook yang akhirnya duduk di seberang mejanya.
"Tidak biasanya memanggil dengan sapaan bu Han?"
"Kookie hanya menyesuaikan. Jujur selama bu Han mengajar Kookie di rumah, Kookie jadi merasa kurang sopan jika disekolah juga manggil dengan sebutan kakak."
Yejin menghela napas. Pun ia mengangguk-anggukkan kepala.
"Ini." Yejin menyodorkan lembaran kertas pada Jungkook.
Jungkook mengambil kertas itu dan membaca satu persatu kata yang ada di lembaran itu.
"Ini ..."
"Peminatan universitas akan dilakukan sebentar lagi. Kookie nilaimu di semester lalu begitu kacau. Mustahil untuk mendapat rekomendasian sekolah. Portofoliomu tidak memenuhi standar, kau tau itu 'kan?"
Jungkook mengangguk, "Iya. Kookie tahu. Pihak kurikulum sudah memberitahu. Kepala kesiswaan juga sudah bicara dengan mamah."
"Seperti yang kau baca. Kakak akan bantu."
"Ba-bagaimana bisa?"
"Kalau kau bisa mendapat nilai yang melebihi rata-rata semester ini, mungkin nilaimu akan tertolong. Kakak bukan meragukan kemampuanmu, hanya saja kemungkinan mungkin tidak akan seratus persen."
"Bisa ke intinya aja kak? Kookie enggak terlalu paham kalau berputar-putar."
"Kakak akan bantu agar nilaimu jauh diatas standar. Kau, bisa masuk ke universitas terbaik."
"Benarkah? Tapi ... Bukankah itu curang?"
"Siapa peduli itu."
"Apa?"
"Iya. Kalau itu kita lakukan, tidak akan ada yang berani mengusik kok. Selama kau adalah pacar kakak."
"Pa-pacar?"
Yejin mengangguk. "Iya. Pacar. Kenapa? Terkejut? Kau senang?"
"Maaf kak, eh bu. Ah sudahlah Kookie panggil kakak aja dulu untuk sekarang. Hm, kak ... Kookie udah punya pacar dan kakak tahu sendiri itu."
"Kookie menolak kakak?"
Jungkook mengangguk. "Keduanya. Perbaikan nilai dan jadi pacar kakak. Maaf." Jungkook menundukkan kepalanya sekilas untuk menunjukkan permintaan maafnya.
"Kookie, kau harus masuk universitas terbaik."
"Tidak dengan cara curang kak."
"Mamahmu akan kecewa, kau tahu itu 'kan?" Yejin memijit keningnya. Pusing. Junngkook itu bocah keras kepala sekali, pikirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little 'Namchin' (Rate-M ⚠🔞Jeon Jungkook) ✔END
Fiksi Penggemar"Berhenti jadikan kak Taehyung pelampiasan kak. Dia milik kak Yoobi. Kalau kakak mau, adek bisa jadi pelampiasan kakak. Adek siap. Kapanpun." Dan pernyataan Jungkook sialnya membuat Hyemi berdegup. Tidak pernah tahu bahwa pria yang ia anggap bocah i...