Part 26 : Petaka

189 20 0
                                    

'Say goodbye for your ex to be'
Yejin mengirimkan satu foto Jungkook yang sedang berdiri di pinggir jalan. Terlihat seperti sedang mencari taksi.

Mata Hyemi langsung terbelalak. Pikirannya kacau. Ia tahu Yejin tak sedang mengancam. Dari sejak awal memang ia yakin ada yang salah dengan gadis itu. Ingin bilang ke mamah Jungkook tapi Jungkook bilang tidak perlu. Ia yang akan minta guru les baru ke mamahnya. Tidak ingin Hyemi dinilai mencampuri urusannya. Iya, sekalipun Jungkook itu adalah pacarnya, tapi Yejin adalah pilihan mamahnya untuk mengajar Jungkook. Jungkook ingin ia saja yang menyelesaikannya.

"Wanita itu benar-benar ..." raut wajahnya begitu cemas saat ini. "Paman, kita ke Han school," ucapnya pada sang supir.

Hyemi langsung menelpon mamah Jungkook. Sedikit bergetar tangan dan kakinya. Ia takut sekali terjadi apa-apa dengan Jungkook.

"Mah, tolong angkat." Air mata Hyemi jatuh bebas sekarang. Mencoba menelpon Yejin. Namun tak ada respon sama sekali.

"Halo," suara Taehyung terdengar di ujung sana. Hyemi tak tahu lagi harus minta tolong pada siapa.

"Taehyung," Hyemi tersedu.

"Hyemi ada apa?"

"Tolong bantu hubungi mamahnya adek. Adek dalam bahaya."

"Apa?"

Pertanyaan Taehyung tak dijawab. Hyemi lemas sekali. "Paman, bisa membantuku? Tolong telepon polisi. Ada yang akan celaka di Han school. Tolong paman," ucap Hyemi dengan suara bergetar. Kondisinya kacau saat ini.

-------******-------

Yejin menyunggingkan senyumnya. Mata elangnya menatap tajam pada sosok di seberang sana.

"Kau yang memulai. Aku tidak bisa berhenti. Tidak bisa!" Yejin mulai menghidupkan mesin mobilnya. Tangannya siaga di kemudi. "Mari kita lihat. Kalau aku tidak bisa memiliki apa yang seharusnya jadi milikku, maka siapapun tak boleh memilikinya. Jungkook ... Adalah milikku. Milikku!"

Yejin langsung menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Sengaja mengarahkan ke Jungkook yang sedang di pinggir jalan. Menabrakkan tubuh itu hingga terhempas, terlempar jauh dari mobil Yejin yang ikut oleng dan menabrak pembatas jalan. Suara jeritan bergemuruh. Orang-orang yang melintas bahkan sampai berhenti. Tubuh Jungkook yang bergelimang darah jadi bahan kerumunan.

"Tolong ..." Suara Jungkook pelan sekali. Nyaris tercekat rasanya. Tubuhnya total kaku. Tak bisa bergerak. Sakit tak terhingga. Ia bahkan merasa sudah diambang kematian.

"Telepon ambulans!" perintah salah seorang yang ada disana. Entah siapa, Jungkook bahkan hanya mendengar sayup sekali, hingga akhirnya matanya menutup sempurna.

"Apa dia masih hidup?"

"Ya ampun kenapa ambulansnya lama sekali!"

Banyak sekali suara dari orang yang ada disana. Namun tak satupun dapat Jungkook dengar lagi. Segalanya sudah gelap. Bahkan sekarang telinganya tak mampu mendengar lagi. Ia merasa sudah mati sekarang.

"Disana!" ucap supir taksi Hyemi menunjuk kerumunan orang. Ia menepi, memberhentikan mobilnya.

Hyemi dengan segara berlari ke kerumunan itu. Sempat melihat dari kejauhan mobil Yejin yang juga sudah kacau di seberang. Persetan dengan Yejin. Saat ini ia yakin kerumunan satunya lagi adalah Jungkook. Ia menangis. Meraung. Berlari seperti orang gila. Menerobos kerumunan itu. Kakinya lemah. Ia langsung menghampiri tubuh Jungkook. Mengecek napas dan denyut nadi kekasihnya.

"Adek, ini kakak. Adek dengar kakak? Dek, ayo buka mata." Hyemi menggoyang-goyangkan tubuh Jungkook. "Paman, tolong panggilkan ambulans."

"Sudah. Mereka sedang menuju kesini."

Little 'Namchin' (Rate-M ⚠🔞Jeon Jungkook) ✔ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang