Budidayakan lah vote dan comment sebelum baca:)
Tepat jam 6 pagi ini siswa siswi Bhineka yang mengikuti olimpiade kini mereka semua berkumpul di taman belakang hotel yang cukup luas.
Mereka diwajibkan senam terlebih dahulu dan setelah itu mereka baru diperbolehkan untuk sarapan pagi.
"Kak kita mau baris dimana?" tanya Lia sambil menghirup udara pagi yang segar.
"Di sana aja deh kayaknya," tunjuk Rani, "gimana?" tanya Rani.
Lia melihat kearah tunjukan Rani. "Hmm oke kak, ayo!" Lia menarik kebarisan no 3.
Mereka senam seirama dengan mengikuti instruktur senam yang memimpin di depan.
Setelah sekitar kurang lebih 20 menit melakukan senam, kini mereka semua diperbolehkan untuk mengambil sarapan mereka.
Saat Lia ingin mengambil sayur tiba-tiba saja ada tangan seseorang yang ingin mengambil sayur itu juga. Saat Lia melihat siapa orang itu Lia terlihat terkejut, ternyata orang itu adalah Qiqih.
"Eh, ini lo aja yang ambil duluan," Lia menyerahkan centong sayur itu kepada Qiqih.
Qiqih menggelengkan kepalanya,"Ladies first,"
"Oh- ya... yaudah gue duluan," kata Lia gugup.
Setelah Lia sudah mengambil sarapan, dengan cepat ia ingin pergi dari dekat Qiqih. Karena dengan dekat dengan Qiqih akan membuat jantungnya berdegup kencang.
Karena kegugupan nya Lia tak melihat bahwa lantai yang akan ia injaki ini terdapat air.
Lia tak bisa mengendalikan badannya saat dia mulai kehilangan keseimbangan. Lia mulai memejamkan mata ia tak berani membuka matanya ia takut bahwa nanti bokongnya akan mencium lantai.
Seperkian detik Lia tak merasakan sakit dibokongnya, malahan ia merasa bahwa tangannya di pegang oleh seseorang.
Ah iya satu lagi, Lia merasakan ia berada didekapan seseorang.
Di detik selanjutnya Lia dengan cepat menjauhkan badannya dari dada bidang orang yang membekapnya.
Lia terkejut saat melihat siapa yang ia dekap. Kenapa akhir-akhir ini selalu saja ada dia — Qiqih. Ya orang itu adalah Qiqih.
"Terimakasih," ucap Lia malu. Lia menundukkan kepalanya.
"Hm." Qiqih beranjak dari tempat Lia menuju meja makan yang telah disiapkan.
"Huft." Lia menghela nafas saat Qiqih sudah beranjak pergi. "Untung jantung gue gak copot," ujar Lia dengan suara seperti berbisik.
"Kenapa emang dengan jantung lo?" tanya seorang cewek yang berada di Belakang Lia.
"Eh—" ujar Lia dengan mulut yang terbuka sambil memegang jantungnya karena terkejut. "Eh... ini loh kak hm... anu gue tadi hampir jatuh kak. Ya jadi gue masih cemas lak," kata Lia bohong.
"Oh kirain kakak lo kenapa. Yaudah ayok kita ke meja makan!" ajak Rani.
"Yaudah ayok kak." Lia menarik tangan Rani dengan tangan kirinya yang kosong.
"Oh ya kak, setelah ini rencana kakak mau kemana?" tanya Lia."Gak tau Li." jawab Rani. Lia hanya mengangguk sebagai jawaban.
Kini mereka sudah berada di meja makan dan mencari tempat duduk yang masih kosong.
Lia dan Rani mengedarkan bola mata mereka untuk mencari tempat duduk.
Saat manik mata Rani melihat ada tempat kosong dengan cepat dia menunjukkan kearah kursi tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY COOL BOYFRIEND
Teen FictionSeorang gadis polos yang masih duduk di bangku SMA, yang belum pernah merasakan cinta yang sebenarnya. Tapi waktu masih kecil dia pernah merasakan kagum dengan seseorang. Tapi mungkin itu bukanlah rasa Cinta tapi hanya perasaan kagum. Dia adalah Ama...