Dalam keheningan dan gelap pria itu menatap bangunan tua yang ada didepannya.
Sudah satu jam lamanya pria itu hanya berdiri tanpa berniat untuk masuk kedalam bangunan tua itu.
Hingga pada akhirnya dia melangkahkan kakinya menuju pintu besar berwarna coklat tua yang sudah terlihat memudar.
Ceklek
Pintu besar itu terbuka,mata pria itu menajam memperhatikan keadaan dalam bangunan tua itu yang sangat berbeda jauh dengan keadaan luar bangunan.
Rapih dan bersih itulah yang menggambarkan keadaan dalam bangunan tua itu bahkan tidak ada debu dan seluruh barang tertata rapih pada tempatnya.
Matanya terus saja memperhatikan menjelajah keseluruh ruangan,hingga matanya menemukan satu motor yang bertengger disisi ruangan.
Pria itu berjalan menuju dimana motor itu tersimpan.
Matanya menatap lurus ke motor tersebut,lengannya secara perlahan terangkat dan menyentuh bagian jok motor."Tero"
Panggilan itu menggema diruangan tersebut sehingga membuat Pria yang asik dengan motor itu membalikan tubuhnya seraya membenarkan letak topinya.
"Antero Kalandra? Bener ini lo kan?"
Dia adalah Kin Melviano orang yang memanggil pria bertopi itu.
Kin masih terkejut dan tidak bisa menutupi keterkejutannya. Terlihat sekali dari bagaimana ekspresi wajahnya sekarang.
Mata yang membulat,satu tangan menutupi mulutnya yang terbuka membentuk hurup 'O' dan satu tangannya lagi menunjuk lurus kearah pria bertopi itu.
"Demi apa ini beneran lo bang"
Kin masih saja mengutarakan perasaan nya yang terkejut dan tidak percaya dengan apa yang dia lihat sekarang.
Disana,sahabatnya,kakaknya,saudaranya berdiri dengan balutan serba hitam.
12 Tahun sudah penantian Kin kini ia bisa memeluk dan menyentuh tubuh pria itu tanpa harus ada batasan kaca diantara mereka,tanpa ada tralis besi diantara mereka.
Kini Kin bisa berbicara sesukanya tanpa harus waspada jika saja dia salah bicara,tanpa harus memikirkan topik yang tepat agar waktu pembicaraan bermanfaat,tanpa adanya batasan waktu.
Kin melangkah menuju dimana pria itu berdiri.
Merentangkan lengannya bermaksud mengajak pria itu untuk berpelukan dengan nya.
Pria itu terkekeh lantas membalas pelukan Kin,pelukan layaknya seorang Pria.
Kin menepuk pelan punggung pria itu seraya tersenyum.
"Akhirnya penantian gue selesai,akhirnya lo balik bang" Ucap Kin.
Selama itukah Tero pergi. Masa tahanan nya yang hanya 8 tahun tapi Tero memilih untuk pergi tidak langsung kembali.
Terlalu sesak jika mengingat banyaknya hal yang telah terjadi. Maka dari itulah Tero memilih mengasingkan diri,Kin tidak mengetahui dimana Tero selama 4 tahun menghilang.
Tero memandang Kin lalu tersenyum.
"Lo udah gede" ucap Tero
Kin tertawa kecil mendengar penuturan Tero sepupunya.
Suara derap langkah membuat Tero dan Kin melepaskan pelukan mereka.
Tero menatap beberapa orang yang baru saja turun dari lantai atas.
"SEMUANYA" Ucap Kin nyaring.
Beberapa orang tersebut mengalihkan pandangan mereka terhadap Kin.
KAMU SEDANG MEMBACA
In Our Past
Fanfiction- Antero Kalandra - Freya Bratadikara - Ardhanta Eros Bratadikara Rasa itu kembali hadir. Raga itu kembali. Tak sama. Tapi aku menginginkan nya. Untuk kali ini Dia milik ku.