•Vote nya kakak kakak
Selamat membaca...
===================================
"Hai para cecan tapi lebih cecan leeya." Rhei berteriak dan masuk begitu saja ke kelas leeya dan kawan kawan."Gila lo malu maluin gue aja rhei." Aldo menutup wajahnya karna merasa malu terhadap kelakuan rhei. Aldo menghampiri rara sang kekasih begitu pula dengan fauzan. Tetapi tidak dengan rhei, ketika ia akan menghampiri leeya, gadis itu justru bangkit dari duduknya dan pergi begitu saja.
"Lah anjir udah kaya liat moa aja lo leey, ada gue langsung pergi." Rhei mendecak sebal.
"Berarti lo moa rhei? gila gue baru sadar kalo lo moa." Rara menggeleng tidak percaya ketika mendengar ucapan rhei.
"Iya moa tampan." Ucap rhei dengan menaik turunkan alis tebalnya.
"Najis banget rhei." Nabila menatap jijik atas kelakuan rhei.
"Hey inget kalo berbicara sama rhei orang tampan itu harus baik baik, gak boleh meracuni rhei dengan kata kata seperti itu kakak nabila."
"Dih kakak kakak, emang gue kakak lo."
"Lah yang bilang lo kakak gue siapa?" Rhei menaikan sebelah alisnya.
"Udah bil si rhei gak usah diladenin emang sableng." Fauzan menyudahi adu mulut antara nabila dengan rhei, ia sendiri mengakui bahwa rhei memang kadang sableng melebihi kadarnya.
"Bodo amat sih, eh si leeya mau kemana?" Rhei mengingat bahwa tujuan dia kemari adalah untuk menemui aleeya.
"Hmm.. mungkin ke halaman di belakang sekolah, dia biasanya kalo lagi sedih suka kesana."
Setelah mendengar jawaban dari rara, rhei segera berlari menuju halaman belakang sekolah untuk menemui leeya.÷÷÷
Leeya sedang duduk dibangku halaman belakang sekolah, ia sedang memikirkan bagaimana caranya agar fathur tidak lagi membenci dirinya. Ketika ia sedang menutup matanya berusaha untuk menenangkan pikirannya, tiba tiba ia merasa ada yang menggelitik dimatanya. Saat ia membuka mata, ia hanya mendelik sebal melihat orang yang telah mengganggunya.
"Apaan sih." Ucap leeya sebal.
Rhei hanya terkekeh melihat reaksi leeya, ia mengambil alih tempat kosong yang berada disamping gadis itu."Lo ngapain disini? gak takut ntar ada yang nyulik."
"Kalaupun ada pasti mereka mikir dua kali buat nyulik gue."
"Ah iya secara lo kan berat ya jadi mereka ribet buat gotong lo."
"Lo kalo kesini cuma buat ngajak ribut mending pergi aja." Leeya memalingkan wajahnya kesamping.
"Ooh jadi lo berharap gue kesini buat ngehibur lo gitu? Males banget gue."
"Yang bilang buat lo ngehibur gue itu siapa?" Leeya memicingkan matanya kearah rhei.
"Tuh lo bilang baru aja."
Leeya menghela napas berat dan menghadap kedepan dengan tatapan kosong. Rhei yang melihat leeya seperti itu merasa kasihan kepada gadis tersebut, ia tahu pasti leeya sedang memikirkan masalahnya dengan sahabatnya yaitu fathur. Rhei berpikir sejenak agar menemukan cara untuk membuat leeya merasa terhibur."Le."
"Lee.."
"Lele..."
"Serem ya nampak tapi tidak menampakan suara."
"Apasi lo gaje banget kak."
Rhei tersenyum ketika leeya akhirnya mau menjawab omongan nya."Dan satu lagi, gue bukan lele." Leeya menunjuk tepat di depan hidung rhei dengan kesal. Rhei yang mendapat perlakuan seperti itu terkekeh ketika melihat bagaimana ekspresi muka leeya pada saat ini.
"Lah sableng nih orang." Leeya berdiri dari duduknya berniat untuk meninggalkan rhei sebelum ia tertular sableng. Tetapi ketika ia akan pergi, tiba tiba ada tangan yang besar dan hangat mencekal pergelangan tangan nya dengan lembut.
"Ck lo mau kemana?" Tanya rhei ketika melihat leeya akan pergi.
"Gue mau ke kelas takut kena sableng juga kaya lo."
"Lo jangan pergi gitu aja kalo lagi ngomong sama gue. Inget!" Rhei memberikan perintah kepada leeya.
"Gini nih, gue males kalo udah ngomong sama lo, ribet." Leeya kembali duduk ditempatnya tadi dengan perasaan sangat kesal.
"Lo dari tadi udah ngomong sama gue padahal. Inget kalo memulai percakapan sama gue harus ada kata perpisahan dulu."
"Hmm.." Leeya mendeham malas menanggapi kata kata rhei.
"Kalo lo bingung nih gue contohin, misalnya dadah rhei sayang, gue cabut ya rhei ganteng." Ucap rhei dengan bangga.
"Gila lo ribet tau gak!" Leeya pergi meninggalkan rhei dengan kesal.
"Heh bocah lo belum bilang kata perpisahan nya." Teriak rhei ketika melihat leeya sudah jalan menjauhinya. Tetapi rhei tersenyum senang karna setidaknya ia sudah berusaha membuat leeya melupakan masalahnya walaupun hanya sesaat.
÷÷÷
Awan yang mendung mengharuskan leeya untuk tetap diam di kelas menunggu supirnya menjemput tetapi, tiba tiba ia mendapatkan pesan dari sang bunda
📩 Bunda Sayang💞
Sayang maaf pak supri gak bisa jemput kamu hari ini, istrinya lagi sakit jadi pak supri pulang. Bunda mau suruh Raffa dia gak angkat telpon bunda. Kamu pulang sama fathur aja ya gapapa? ntar bunda telpon abang kamu itu oke dah sayang hati hati dijalan
To Bunda Sayang💞Oke siap bunda 👌😘
Leeya menghela napas lelah ketika membaca pesan dari sang bunda, ia tidak tahu apa reaksi fathur ketika mendapat pesan dari sang bunda.
Sementara disisi lain ketika fathur sedang membereskan buku bukunya di kelas sendiri, ya karna para sahabat fathur sudah pergi pulang terlebih dahulu. Tiba tiba ia mendapat panggilan dari sang bunda untuk pulang bersama leeya, sebenarnya fathur ingin menolak tapi apa boleh buat? ia tidak ingin membuat bunda tersedih karna sikapnya kepada leeya.
Fathur berjalan menuju kelas leeya, ketika ia sampai depan pintu, ia melihat seorang gadis tengah menumpukan kepalanya pada lipatan tangan nya sambil memejamkan matanya. Fathur mendekati leeya dan mengelus rambut sang adik, ia tau apa yang telah ia perbuat kepada adiknya itu salah tapi, fathur masih belum bisa menerima keadaan.
Fathur mengguncangkan tangan leeya hingga leeya pun terbangun.
Ketika leeya sudah membuka matanya, ia terkejut karna sekarang fathur berada di depan nya."Pulang." Ucap fathur dingin dan pergi meninggalkan leeya menuju parkiran. Leeya tersenyum ketika mengingat saat fathur mengelus rambutnya karena sebenarnya leeya sudah bangun dari tidurnya ketika ia mendengar suara langkah fathur yang menghampirinya, ia berpikir apakah fathur sudah mulai memaafkannya?
Tidak mau membuat kakaknya semakin marah, ia pun segara menyusul fathur menuju parkiran.
To be continue...
====================================
•Ntong Forget buat voment nya ayeaye
Next?
Ok lets go....
KAMU SEDANG MEMBACA
Rheya
Jugendliteratur"Gila lo" "Iya gw tau love you too" "Lah sableng maneh" "Iya sayang iya gw juga sayang lo" "Gelo sia" "Iya sabar tunggu gw sukses dulu ntar baru gue daftar nama kita ke KUA" "Huaaa bunda tolong jauhkan spesies ini dari Leeya" Rheinand terkekeh geli...