Meet Her

42 3 0
                                    

Aku masih duduk di depan meja rias Lalu aku mendengar taehyung yang berteriak memanggil alvin.

"Alvin cepat sedikit,dia sudah sampai"
Alvin keluar kamar dengan wajah yang teramat murung.

"Apa aku boleh ikut mengantar alvin?"tanyaku berharap pada taehyung.

"Terserah kau saja"
Taehyung langsung mengeluarkan motornya dari garasi dan menunggu kami dihalaman rumah.

"Alvin ayo kita berangkat"
Alvin menatapku dalam seolah olah tidak ingin berpisah dariku.

"Aku berjanji akan mencarimu ketika aku sudah kembali kerumahku nanti ok" aku mengedipkan mata kepada alvin yang akhirnya membuat dia tersenyum.

Kami pun berjalan kehalaman dan langsung naik kemotor.
Diperjalanan sungguh sangat menegangkan tidak ada sedikitpun ocehan dari alvin begitu juga taehyung.
Tak terasa kamipun sudah tiba di bandara dan terlihat mama alvin yang sudah berdiri tegap dengan pakaian mewah dan benda benda mewah ditubuhnya.

"Alvin kau sudah siap?" Dia mulai bertanya pada alvin tapi alvin sama sekali tidak menghiraukannya.

"Maaf aku mengubah jadwalnya jadi sekarang.oh ya tae siapa wanita ini? Dia penghiburmu disana yah? Kalo bisa jangan jadikan hanya penghibur kulihat dia bakalan bisa merawatmu"

"Itu bukan urusanmu, ini pribadiku,apa pedulimu" taehyung menarik tanganku dan langsung meninggalkan tantenya itu.
Aku terus menoleh kebelakang.

"Hentikan" aku berdiam sejenak dan melihat kearah belakang.

"biarkan aku berpamitan pada alvin"

"Tidak perlu,wanita itu akan lebih menyakiti kita"

"apa maksudmu? Dia tantemu tae"

"Bukan dia bukan tanteku"
Aku tercengang dengan apa yang dikatakan taehyung barusan.
Tanpa bertahan lama dia menarik tanganku kembali dan membawaku pergi dari tempat itu.

Diperjalanan aku hanya bisa berdiam karena suasana sudah berantakan dari awal. Kami melewati sungai yang sangat indah ketika menuju kearah rumah.

"Kenapa aku tidak pernah melihat ini sebelumnya" batinku tercengang.

"Berhenti" pintaku tiba tiba yang membuat taehyung terkejut sehingga mengrem secara tiba tiba.

Ppppuukkk karena itu keningku dengan belakang kepala taehyung terbentur.

"Aaauuu keningku,apa kau tidak bisa menyetir ?"

"Kau yang tiba tiba menyuruhku berhenti jadi aku rem mendadak, lagian keningmu itu tidak ada artinya"

"Apa ? Dasar bodoh tentu saja ada"
Aku pun turun dari motor dan berlari kearah sungai.taehyung pun menyusulku.

"Tae lihat indah sekali bukan?" Aku mencoba menikmati suasananya.

"Kenapa kau membawaku kemari?"

"Oh ayolah tae, lihat beban dikepalamu itu akan hilang jika melihat ini, kemarilah mendekat"
Taehyung pun mendekat kepadaku. Aku mengambil ponselnya taehyung.

"Baiklah aku akan mengambil gambar, ayo senyum"
ceeekreeekk....ceekreekkk cekreeek ceekkreek. Setelah dapat beberapa gambar aku mencek hasilnya.
"Oh ada apa dengan keningku? Berwarna merah dan bulat,lucu sekali" aku mencoba melihatkan hasilnya kepada taehyung.
"Coba lihat wajah anehmu itu hahaha seperti akan buang air saja" aku mulai meledek taehyung.

"Jangan tertawa, kau lihat saja telur merah dikeningmu itu" aku merasa tidak peduli dengan hinaanya dan mencoba menyatukan perasaan dengan alam.
Kami bermain dipinggir sungai taehyung menjahiliku dengan menyiramkan air ketubuhku sehingga aku basah kuyub,aku pun membalasnya dengan membuang lumpur yang ada didekat sungai kepadanya.

"Dasar, kenapa kau melempar lumpur?"

"Haha kau terlihat semakin tampan seperti itu"
Taehyung merasa sebal dan berlari kearahku lalu sengaja memelukku agar lumpurnya juga mengenaiku.

"Haha rasakan"

"Tae lepaskan kau bau sekali, pergi dariku"

"Sudah terlambat, akhirnya kau kena juga hahaha" taehyung tertawa puas.

"Diam kau" aku meninggalkannya dan mendekati sungai taehyung mengikutiku.

"Heii heii mau apa kau?"

"Bodoh, jadi kau akan pulang dengan keadaan seperti itu? Bersihkan tubuhmu yang bau itu terlebih dahulu"

"Kau juga bau"

"justru aku akan membersihkannya"
Setelah bersih dari lumpur kamipun kembali kerumah. Aku langsung kekamar dan mandi begitu juga dengan taehyung.
Tak terasa kami hampir menghabiskan waktu yang amat lama disungai.
Aku merasa lelah namun tidak ingin beristirahat, aku pergi keruang tengah dan duduk disofa, taehyung keluar dari kamarnya dengan membawa handuk kecil dan mengoles oleskan kerambutnya hingga berulang ulang.

"Heeii gila,telur dikeningmu makin besar"

"Benarkah?" Aku menyentuhnya dan ternyata "aauu masih sakit" aku beranjak dari tempat duduku lalu pergi kedapur mengambil air hangat dan handuk kecil untuk mengompress keningku.

"sini biar kubantu" taehyung mengambil handuk kecil dari tanganku.

"Tidak perlu aku saja" mencoba merebut handuk dari taehyung.

"Tidak apa apa,diamlah" taehyung mengompress keningku perlahan, aku menatapnya dengan penuh tanda tanya.

"Hei tae ?"

"Ada apa ?"

"ada kotoran dihidungmu"

"Ha?kotoran. Mana mungkin aku baru saja mandi, mungkin itu dimatamu tapi seolah olah kau melihatnya dihidungku"

"Aku serius tae"

"Aku becanda lyn"

"Dasar gilaa" aku mengacak acak rambut taehyung yang masih setengah kering.

"Hei lepaskan tanganmu dari situ"
aku terus menjahilinya, dia memcoba memblasku dengan mengacak acak kembali rambutku. Kami saling tertawa dan menyerang satu sama lain hingga akhirnya kami benar benar lelah dan membentangkan tubuh kami di sofa.
"Seandainya alvin masih disini,mungkin rumah ini sudah ribut karena ocehannya"ucapku yang teringat akan alvin.

"Kau merindukannya?"

"Hhmmm" aku tetap melihat kelangit langit rumah dan teringat akan sesuatu.

"Oh ya tae, kemarinkan kamu ngasih aku kotak musikkan?"

"Hmmm iyah"

"Aku lupa, makasih yah"

"Sudah, biasa saja"
Mendengar jawabanya aku langsung melemparnya dengan bantal sofa.

"Apa ? Kenapa melemparku?"
Aku menjulurkan lidahku tanda mengejeknya dan berlari kekamar.
Karena lelah dia pun membiarkanku lolos kali ini......

Oh My BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang