Mrs. Oh (to be) [2/2]

674 91 3
                                    

Monday, 26 december 2017Rumah Sejeong09

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Monday, 26 december 2017
Rumah Sejeong
09.00

Sejeong menangis sekeras mungkin saat sampai di kamarnya. Dia menenggelamkan wajahnya dibawah bantal dan berteriak. Mungkin dia memang sudah kehilangan kewarasannya.

Tidak lama kemudian, Sehun membuka pintu kamar Sejeong. Dan bodohnya Sejeong lupa mengunci pintunya tadi.

Merasa ada yang masuk Sejeong dengan segera mengusirnya dengan wajahnya yang masih dia sembunyikan dibalik bantal

"Pergi. Aku gak mau diganggu"

Sehun hanya berdiri menatap sekitar kamar Sejeong. Kamar Sejeong bernuansa pink dan putih yang menonjolkan sisi feminim (apasih). Kamar Sejeong juga terjaga dengan baik dan rapi.

"Nampaknya kau tidak suka dengan nenekmu"  Sehun mulai berbicara dan duduk di salah satu sofa yang ada di dalam kamar Sejeong.

Sejeong langsung menegakkan tubuhnya dan menghapus jejak air mata yang ada di pipinya

"Ngapain kamu disini? Sana pergi!"

"Santai. Aku hanya ingin membantumu"

Sejeong menatap Sehun heran.

"Membantu ?"

Sehun berdiri dan mengambil satu buku dari rak buku milik Sejeong.

"Ya, membantumu keluar dari rumah ini"

Sejeong memutar bola matanya. Ya pasti dia akan membawanya keluar, kan dia akan menikahinya

"Kamu kira aku bodoh, sehun-ssi?"

Sehun tersenyum. Bukan, itu bukan senyuman manis atau tulus. Tapi senyuman meremehkan. Sehun menutup bukunya dan melihat ke arah Sejeong. Saatnya serius

"Aku dan Jongin merencanakan sesuatu semalam. Kata Jongin dia tidak ingin melihatmu seperti berada di penjara"

Sejeong mengkerutkan dahinya

"Jadi, aku dan Jongin sepakat bekerja sama membebaskanmu dari sini. Setelah kamu menikah denganku, hak papamu terhadap dirimu akan dicabut"

"What--" omongan Sejeong terputus karena dipotong oleh omongan Sehun

"Bukan berarti memutuskan hubungan kalian sebagai ayah dan anak. Dia tetap papamu dan kamu tetap anaknya"

Sehun diam sebentar membiarkan Sejeong mencerna omongannya

"Keluargamu tidak bisa lagi menentang semua keinginanmu. Hak itu semua diserahkan padaku dan Jongin"

"Namun hak yang dimiliki Jongin hanya sedikit. Dari 100% kira-kira hanya 20%, sisanya ada di aku, suamimu"

"Lalu?"

"Lalu kamu bisa mengembangkan cafe kecilmu itu ke seluruh penjuru dunia" lanjut Sehun lagi.

from Hate to Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang