Anthony Sinisuka Ginting Calling....
"Hallo mas" sapa dira dipanggilan telpon.
"Dimana dir?"
"Apartmen mas. Kenapa?"
"Udah dijakarta, kirain masih dibandung"
"Kenapa emang mas?"
"Gapapa. Bukain pintu, aku di luar?"
"Diluar mana?"
"Diluar apartmen kamu lah dir. Masa di depan rumah ayah sama ibu"
Dan dira pun langsung membuka pintu apartmennya. Ternyata benar, ginting sudah didepan pintu dengan sebuah kantong plastik.
"Tumben main kesini gabilang?" Tanyanya setelah ginting duduk di sofa ruang tamu.
"Gapapa. Pengen kasih kejutan aja"
"Kejutan? Gak bakat kamu mas!" Dan dira pun tertawa mendengar ucapan ginting
"Emang gak latihan?"
"Inikan hari sabtu, jadi latihannya pagi doang"
Dira pun hanya beroh ria. Entah harus berbicara apalagi, karna terasa canggung setelah perpisahan dirinya dengan ginting beberapa bulan lalu. Yaa walaupun komunikasi mereka masih baejalan dengan baik, tapi dengan mereka jarang bertemu seperti ini membuat mereka merasa ada yang beda diantara mereka berdua.
"Mau minum apa mas?"
"Apa aja dir, yang penting aku minum" jawabnya lalu dira mengambil sebuah kaleng minuman yang emang selalu dirinya disediakan dikulkas. Dan menaruhnya dimeja depan sofa.
"Sini dir duduk sebelah aku" pintanya
"Kenapa?" Tanya dira setelah duduk disampingnya.
Ginting gak menjawab, hanya diam sambil memandangi dira dengan tatapan yang sama seperti dulu. Tatapan yang mengatakan bahwa aku mencintaimu.
Ahhh gak gak, gue gak boleh kepedean, gue dan dia bukan siapa siapa lagi sekarang. Gue cuman temen dia doang, bukan pacar lagi. Batin dira
"Ihh kenapa begitu deh natapnya! Aku kan jadi....." Belum juga selesai ngomong, ginting sudah memeluk tubuh dira dengan erat. Sangat erat. Dan dira hanya diam tanpa membalas pelukannya.
"Aku kangen" ucapnya lirih. Dira hanya mengatur nafas tanpa membalas ucapannya. Sesek cuy.
Dira membiarkan ginting berada dipelukannya cukup lama. Kalo boleh jujur dirinya juga kangen sama dia. Tapi dirinya gaboleh egois, dira harus bisa ngehapus cintanya buat ginting. Karna mereka gaakan bisa bersatu sampai kapanpun.
"Udah belom kangennya?" Tanya dira sepersekian menit kemudian dan ginting hanya menggeleng sebagai jawaban.
"Kaya anak kecil ih. Kaya gak ketemu berapa lama aja" ucapnya lalu memaksa tertawa.
"Gak ketemu kamu seminggu berasa setahun dir"
"Halah! Lebay kamu mas"
"Lepasin dong pelukannya. Sesek lama lama kan"
"Gamau!"
"Loh kenapa?"
"Kangen wangi badan kamu"
"Yaudah nanti aku kasih minyak wangi aku yaa, biar kalo mas kangen aku tinggal cium aja minyak wangi aku"
"Gamau. Maunya kamu"
"Ihhh kok gitu sih"
"Aku mau kamu dir. Nikah yaa sama aku" dan dirinya memantapkan jawaban dengan menggelengkan kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Adalah Takdirku{Fajar Alfian} | Complete
Romantizm"Saya terima nikah dan kawinnya andira pramestika binti wirawan dengan mas kawin tersebut dibayar tunai" ucap laki laki itu dengan lantang dan dalam satu helaan nafas. Sah! Ucapan Alhamdulillah dan puji syukur diucapkan oleh tamu undangan. "Terim...