Part 27 : Adek ...

215 20 0
                                    

Taehyung menatap wajah Hyemi yang sedang tertidur. Kelopak mata gadis itu masih kemerahan, hidungnya juga sama. Tak ada raut kedamaian dalam tidurnya. Taehyung tahu, Hyemi pasti sedang cemas sekali sekalipun dalam tidurnya.

Tiga puluh menit yang lalu setelah ia dan Hyemi menangis bersama, Hyemi akhirnya menurut untuk mengistirahatkan diri dulu, dengan janji bahwa kapanpun operasi Jungkook selesai, Taehyung akan membangunkan Hyemi walaupun mungkin ia baru tertidur lima menit. Ya, dan Taehyung memenuhi janjinya. Sekarang ia menepuk-nepuk punggung gadis itu lembut seraya memanggil, "Hyemi."

Hyemi tersentak dari tidurnya. Langsung bangkit dan menatap Taehyung. "Udah selesai?" tanyanya.

Taehyung mengangguk. Namun ada kesenduan di wajahnya. Baru saja Hyemi bangkit dan ingin berlari menemui Jungkook, Taehyung bersuara, membuat langkah Hyemi berhenti. "Adek koma."

Hyemi terdiam sejenak. Ia berbalik badan. Menatap Taehyung dengan tatapan mengintimidasi. Sampai akhirnya ia tersenyum tipis. "Adek pasti akan bangun."

Hyemi langsung meninggalkan Taehyung yang masih menatap nanar pada Hyemi. Masih ingat benar apa yang dokter katakan padanya. Jungkook mengalami patah di tujuh bagian tengkorak kepalanya. Walaupun bangun, mungkin ia akan mengalami kelumpuhan. Yang lebih parahnya adalah kasus bangun kembali dengan kondisi serupa dengan Jungkook cukup langka. Keluarga diminta agar tetap menerima apapun yang akan terjadi.

Hyemi berlari kesebuah kamar yang terlihat lebih mirip ICU. Banyak sekali alat yang ada disana. Suaranya berlaga satu sama lain. Hyemi menatap sendu pada pria yang sedang terbaring di ranjang, hampir seluruh tubuhnya terhubung dengan alat itu.

"Hyemi," ucap Jimin menahan bahu Hyemi agar tak ambruk.

"Aku baik-baik saja."

Seokjin menengadahkan kepalanya. Rasanya air matanya akan turun melihat Hyemi yang menghampiri Jungkook. Duduk di sisi kanan ranjang dengan tangan yang langsung menyentuh wajah Jungkook lembut.

"Adek, cepat bangun. Kak Seokjin, kak Jimin, kak Taehyung dan kakak mau pulang loh ke Seoul. Adek mau ngantar ke stasiun 'kan?" Hyemi berhenti bicara sejenak. "Hei, ada kak Seokjin loh disini. Kalau adek enggak bangun, kakak balikan lagi loh ini sama kak Seokjin. Beneran. Ayo bangun dek. Bangun, sayang ... Jangan tinggalin kakak dek. Kakak enggak sanggup. Jangan dek ..."

"Hyemi ..." Seokjin meletakkan kepala Hyemi di dekapannya yang saat ini sedang berdiri, hingga wajah Hyemi tenggelam di perut milik Seokjin.

"Seokjin, bilang ke adek kalau kau akan mengambil aku darinya. Aku mohon. Dia paling cemburu padamu, Seokjin. Tolong ..."

Seokjin mengusap-usap kepala Hyemi. Berusaha menenangkan, maka ia menahan perasaannya sendiri yang ikut merasakan sedih melihat gadis yang sampai detik ini masih ia cintai, agar tak menangis seperti gadis itu.

Jimin yang ada di sofa sudah tak mampu lagi berpura baik-baik saja. Ia bahkan sudah menenggelamkan wajahnya di sofa.

"Dia harus menepati janjinya, Seokjin. Ayo suruh dia bangun."

"Iya, iya. Jungkook cuma butuh waktu. Dia akan menepati janjinya. Oke?"

-------******---------

Jungkook masih sama sampai hari ini. Sudah tiga bulan ia tertidur. Belum ada kemajuan apapun atas kondisinya sekalipun ia sudah di pindahkan ke rumah sakit terbaik di Seoul.

Hyemi juga masih sama. Menanti Jungkook bangun. Tidak mau beranjak sedikitpun untuk meninggalkan kamar Jungkook. Ingin selalu disisi sampai Jungkook membuka matanya.

"Hyemi," ucap mamah Jungkook sambil memegang tangan Hyemi. Tatapannya sendu. "Hyemi tahu 'kan mamah sayang sekali sama kalian berdua. Mamah enggak mau Hyemi terus hancur kayak gini. Ini peperangan panjang untuk kita semua. Berat. Tapi hidup harus terus berjalan. Hyemi enggak boleh terus nyiksa diri sendiri."

Little 'Namchin' (Rate-M ⚠🔞Jeon Jungkook) ✔ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang