Kuroko no Basuke milik T. Fujimaki dan saya hanya meminjam karekternya saja untuk kesenangan pribadi.
Pair : Akashi x Kuroko
Rate : T
Genre : Yaoi, Romance Augst, Typo, OOC
Happy Reading
.
.
.
Langkah kaki Akashi Seijuro menembus orang yang berlalu - lalang di Bandara Narita. Pikirannya dipenuhi dengan Kuroko Tetsuya. Sosok yang selalu ia pikirkan yang sentar lagi akan pergi jauh meninggalaknnya untuk waktu yang cukup lama. "Jangan pergi Tetsuya." Gumamnya dalam pikiran dan berharap ia masih diberikan kesempatan untuk bertemu dengan pujaan hatinya.
Tidak bisa bertemu denganmu beberapa hari saja membuatku rindu. Tetsuya apa kau tau kau sudah menyiksaku setelah mengetahui kau akan pergi dalam waktu yang cukup lama. Tetsuya, aku harus bertemu denganmu dan menyatakan perasaanku. Aku begitu sesak sangat sesak jika aku tidak bisa melihatmu. Kami-sama izinkan aku bertemu dengannya lagi.
.
.
.
"Tet-chan sebentar lagi kau akan pergi. Ibu akan sangat merindukanmu." Ucap seorang wanita berambut baby blue.
"Tenang, ibu. Aku akan sering-sering menghubungi kalian."
"Bibi tidak perlu khawatir. Kuroko akan baik-baik saja. Aku akan mengajarinya bahasa Inggris untuk berkomunikasi." Kagami Taiga mencoba mencairkan suasana.
"Ah... ya.. cepat kalian bersiap-siap. Jangan sampai tertinggal."
"Ya.. ayah. Tolong jaga ibu." Tetsuya tersenyum tipis. 'Selamat tinggal Jepang. Selamat tinggal Akashi Seijuro. Semoga kau bisa melupakanku dan aku juga akan melupakanmu.' Sebuah hembusan keluar begitu berat dari hidng Tetsuya.
"TETSUYA!!!" Sebuah teriakan dari suara yang tak asing membuat Tetsuya membeku sesaat. Tak lama berselang Tetsuya merasakan sebuah pelukan yang begitu erat. Tanpa sadar Tetsuya sudah menjatuhkan kopernya.
"Jangan pergi Tetsuya... Kumohon jangan pergi." Raung sosok itu yang tidak lain adalah Akashi Seijuro. Sosok pemuda berambut merah yang begitu dikenal oleh keluarga Tetsuya dan Kagami Taiga.
"Lepaskan aku. Aku tidak bisa bernafas. Akashi-san..."
"Aku tidak akan melepaskanmu. Akan ku batalkan kepergianmu dengan menahanmu disini."
"Seijuro-kun... tolong lepaskan Tet-chan nak. Pesawatnya sebentar lagi akan berangkat."
"Maaf bibi aku tidak bisa. Tetsuya tidak ku izinkan pergi."
"Oi Akashi. Kau tidak bisa melakukan ini. Kau tahu ini adalah salah satu mimpi Kuroko dan dia sudah memikirkan ini cukup lama."
"Aku tidak peduli, Kagami Taiga. Tetsuya harus bersamaku."
"Hey nak... kau egois sekali." Ayah Kuroko menengahi. "Tetsuya harus pergi. Dia punya mimpi nak."
"Akashi-san lepaskan aku. Mengapa kau menahanku. Kau bukan siapa-siapaku." Tetsuya dengan sepenuh tenaga berhasil melepas pelukan Akashi. "Kagami-kun ayo..." Tetsuya lekas meninggalkan Akashi dan berjalan menuju Kagami.
"TETSUYA MENIKAHLAH DENGANKU. MENIKAHKAH DENGANKU KUROKO TETSUYA DAN AKAN KUBALAS SEMUA KESALAHANKU KEPADAMU. TETSUYA KAU MASIH MENCINTAIKU KAN... AKU MENCINTAIMU TETSUYA"
Tetsuya berbalik, "Tolong hentikan Akashi-san." Airmata Tetsuya mulai menetes, "Sudah berapa kali kau mempermainkanku. Sudah berarapa kali kau tidak menganggapku. Aku sudah lelah mengejarmu. Sayonara..."
.
.
.
.
Sepuluh menit sebelum pesawat lepas landas. Kagami hanya memandang Kuroko yang terisak. Perasaan kagami menjadi tidak enak. Rasanya tidak bagus perjalanan ini diisi kesedihan sang sang sahabat.
"Kuroko. Sebaiknya kau kembali. Aku tidak mendukung Akashi atau apapun itu. Sepertinya orang itu memang membutuhkanmu."
"Tidak Kagami-kun. Aku harus ikut denganmu. Aku ingin melupakannya. Kau sendiri juga sudah tau perjuanganku untuknya tapi Akashi-kun tidak pernah melihatku. Dan di saat - saat aku akan pergi dia mengejarku dan melamarku. Aku tidak mau dipermainkan Kagami-kun."
"Ah... ini mengganggu pikiranku." Kagami Taiga meraih tangan Kuroko dan mengambil barang-barang mereka.
"Kagami-kun... apa yang kau..."
"Kita kembali dan temui makhluk yang pernah kau cintai itu. Jangan menolak Kuroko. Masalah antara kalian harus segera selesai.
.
.
.
"Seijuro-kun..."
"Jangan menghiburku bibi. Mengapa aku terlambat menyadari perasaanku... Aku memang bodoh tentang perasaanku sendiri..."
"Kau memang bodoh nak. Aku heran orang jenius sepertimu tidak memahami perasaanmu sendiri." Ayah Kuroko bersikap acuh pada sosok Akashi yang ia ketahui merupakan anak dari sahabat istrinya.
"Ne... Kuroko-san jika waktu bisa diulang aku ingin kalian menjodohkanku dengan Tetsuya."
"Cinta itu tidak bisa dipaksakan kau tahu." Ayah Kuroko menyahut. Sepertinya dia memang tidak menganggap Seijuro. Mungkin ayah Kuroko memang kesal dengan Seijuro.
"Bibi, kami kembali." Suara Kagami memecah suasana. "Aku tidak bisa pergi dengan Kuroko. Kuroko menangis, oleh sebab itu aku ingin masalah Kuroko dan Akashi bisa diselesaikan. Aku permisi." Kagami beranjak dan meninggalkan Kuroko beserta keluarganya dan Akashi.
"Ah.. Sepertinya kita harus meninggalkan mereka berdua. Tetsuya, apapun keputusanmu ayah mendukungmu." Pasangan Kuroko senior meninggalkan anaknya.
Hening... semua kembali menjadi hening. Hanya suara pesawat yang lepasa landas menjadi sound efek dianatara Kuroko dan Akashi.
"Tetsuya... maafkan atas kebodohanku. Maafkan aku yang sudah menodaimu. Maaf aku memandang rendah dirimu."
'Bug.' Tetsuya melepaskan subuah tinjuan tempat di perut Seijuro sebelum memberikan pelukan dan menangis sekencang-kencangnya. Seijuro pun membalas pelukan Tetsuya meski menahan rasa sakit. Pukulan Tetsuya ternyata benar-benar menyakitkan.
"Terima kasih sudah kembali, Tetsuya. Terima kasih sudah mau kembali kepadaku."
"Jangan sia-siakan aku."
"Tidak akan. Setelah ini akan ku minta ayahmu menyerahkanmu kepadaku."
"Akhirnya kau serius memperjuangkanku."
"Ayo kita menikah." Ajak Seijuro dan Tetsuya menjawabnya dengan sebuah anggukan mantap.
END
Terima kasih sudah membaca fanfic abal-abal saya.
YOU ARE READING
Aku Sadar (Akashi X Kuroko)
FanfictionAkashi Seijuro berjalan menembus kerumunan orang di bandara hanya untuk bertemu Kuroko Tetsuya fanfic ini terispirasi dari fanfic milik Mel-985 yang berjudul foolish.