Suasana dingin tak menghalangi ke dua idol dari dua group terpanas tahun ini untuk bertemu, dengan mantel serta scarf yang dililitkan di leher, tak lupa pula masker sebagai salah satu benda wajib untuk penyamaran keduanya.
Setelah keheningan yang cukup lama, sang gadis yang tidak lain adalah maknae dari grup wanita populer masa ini menurunkan maskernya hanya untuk mengucapkan kalimat yang bahkan tak pernah di bayangkan oleh si pemuda yang membolakan matanya tak percaya.
Mendengar hal itu, membuat Taehyung juga melakukan hal serupa kemudian bertanya.
"kita bahkan belum memulainya" serunya tak terima.
"untuk itu aku menemuimu malam ini" Lisa menjeda, masih mengatur kalimatnya agar tak semakin melukai perasaan pemuda ini yang sudah merebut hatinya itu. "walaupun aku ingin, tapi aku tak bisa menjadi egois" lanjutnya.
"jadi kau takut?"
"Ya, aku takut. Sangat takut. Aku takut menyakiti memberku, blink, semua orang, apalagi dirimu. Kau tahu, meskipun grup kami begitu banyak mendapat cinta. Tapi tidak denganku, maksudku, tidak dengan di Korea, aku masih orang asing dan akan tetap seperti itu. Menurutmu apa yang akan terjadi jika army tahu, salah satu dari kalian berkencan dengan idol asing?" Lisa berujar sembari menatap pemuda itu lekat.
"Aku bukan orang yang bisa disandingkan denganmu, Sunbae" lanjutnya membuat Taehyung mengembuskan nafasnya jengah.
"Kau masih melihatku sebagai seorang V?" ucapan Taehyung benar-benar membuat Lisa bungkam.
"Tidak, aku hanya –"
"Ya, itu yang kau lakukan. Tidak ada orang yang benar-benar pantas mendampingiku jika kau melihatku sebagai V. Mereka, orang-orang itu mencintai sosok V yang sempurna. Sosok sempurna itu yang membuatku terus tertekan" Taehyung menunduk tak tahan untuk melanjutkan ucapannya.
"bukan seperti itu, kau tidak mengerti –"
"lalu beritahu aku, agar aku bisa memahami apa yang ada dalam pikiranmu" Lagi, Taehyung terus memotong ucapan Lisa dengan perasaan kalut.
"ini mimpiku, menjadi seorang idol. Dan kita semua tahu, apa resiko yang harus diambil seorang idol untuk menggapai mimpinya. Aku meninggalkan masa mudaku dan pergi ke Korea, tanpa ada satupun keluarga atau orang yang aku kenal disini. Menjalani hari-hari sebagai trainee, dan bekerja keras seperti orang gila. Aku bahkan hampir menyerah, putus asa, dan hampir meninggalkan Negara ini" entah sejak kapan, namun gadis itu kini terisak, "aku sudah memperingatkanmu dari awal, tidak ada siapapun diantara kita yang ingin karirnya hancur. Jadi sebelum itu terjadi, mari mengakhiri semuanya".
Itu adalah keputusan final, Lisa sudah memikirkannya bahkan sebelum skandal Jennie dan Kai diketahui publik.
"jadi apa yang kau inginkan?" Taehyung pasrah, ia tak boleh egois lebih dari ini. Taehyung tahu betul apa yang akan terjadi jika keduanya terus memaksa.
"sudah ku putuskan" Lisa mengeluarkan sesuatu di dalam kantungnya, sebuah cincin di sertai dengan permata cantik yang menghiasinya, benda yang sama yang pernah Taehyung berikan pada gadis itu beberapa bulan lalu. "aku akan mengembalikan ini" Taehyung sudah ingin memotongnya, tapi Lisa lebih cepat melanjutkan, "lima tahun dari sekarang, jika kita masih memiliki rasa yang sama, ayo bertemu lagi di sini pada jam yang sama".
Taehyung terdiam, dan Lisa menangkap ada keraguan pada manik pemuda itu. Detik itu juga, Lisa berpikir memang sebaiknya ia mundur dan menenggelamkan egonya. Bagaimana bisa ia mengucapkan omong kosong seperti itu di hadapan Taehyung. Iya, si pemilik paras tampan yang di puja banyak orang seperti Taehyung tak perlu hal bullshit seperti itu.
"kau meragukanku Lalisa" Taehyung berujar, membuat si gadis yang ada di hadapannya kembali menegak.
Siapa yang meragukan siapa?
"Dari awal, kau pikir aku segila itu untuk mendekatimu tanpa memikirkan hal yang akan terjadi pada grup kita kedepannya. Perasaanku tak sedangkal itu. Aku menginginkanmu bukan untuk pemuas nafsu sesaat, atau memenuhi ambisi untuk memiliki gadis yang paling digilai oleh banyak idol di Negara ini. Aku menginginkanmu karena itu, kau." Taehyung menjeda kalimatnya, menghela nafas sebelum melanjutkan. "Lima tahun, tidak bahkan sepuluh tahun, perasaanku akan tetap sama".
Mendengar hal itu sontak membuat Lisa mengulum bibir, dan mulai bergetar. Ia kembali terisak tak berani menatap ke dalam manik Taehyung.
"tatap aku Lalisa" Taehyung kembali berujar sembari membawa manik keduanya bertemu.
"A-aku..." gadis itu terbata.
"apa kau yakin akan perasaanmu setelah lima tahun berlalu? Apa kau yakin perasaanmu akan tetap sama? Jika iya, maka simpanlah cincin itu dan datang padaku lagi".
Inilah keputusan finalnya, bukan Lisa ataupun Taehyung. Tapi perasaan keduanya setelah lima tahun berlalu.
Setelah mengatakan hal berat itu pada sosok yang amat ia cintai, Taehyung mengusap air mata Lisa kemudian memasangkan lagi maskernya. Sebelum benar-benar beranjak, Taehyung masih sempat untuk membenahi scarf yang gadis itu kenakan dan mengucapkan kalimat terakhirnya malam itu.
"Aku akan menunggumu disini, lima tahun dari sekarang".
.
.
.
.
-TBC-
I'm totally afraid about uri queen, Lalisa...
Cerita ini terinspirasi saat aku cari tahu lebih banyak tentang Jenkai, dan Lisa yang di ship sama banyak idol. Aku suka Taelice, Hanlis, and Lizkook, these are my favourite ships...
Aku berdoa salah satunya akan berlayar, tapi tidak untuk saat ini. Mungkin nanti...
5 tahun dari sekarang?
Aku salah satu orang yang paling bahagia pas tahu Jennie dan Kai dating, but idk why disaat yang bersamaan aku jadi takut sama masa depan Blackpink, especially Lisa...
Aku berharap, semoga ketakutan ini hanya menjadi angin lalu, dan mari kita sama-sama menunggu kabar baik dari Balckpink, ataupun YGent.
Dan blinkeu~ juga Exo-l, tolong dukung mereka berdua as human being that fall in love each other.