10. Tegar

62.9K 2.5K 119
                                    

Firman POV

Aku hari ini merasa bersalah terhadap Bela, di depan mataku dia menangis kecewa atas sikapku. Bukan aku ingin menyakitinya, hanya saja aku memang tak bisa berbuat apa-apa. Niatku menuruti Sella, hanya ingin mengamankan Bella dari Sella.

Aku tau bagaimana nekatnya Sella apalabila apa yang dia inginkan tidak tercapai. Aku tau aku pengecut, aku tau brengsek karena takut oleh perempuan. Tapi apa yang bisa kulakukan selain in?

Karena bagaimanapun juga Sella masih berstatus istriku.
Kalau di bilang aku tak ingin berurusan lagi dengannya, memang betul. Aku sudah tak ingin berurusan lagi dengannya.

Aku masih mengingat bagaimana pengkhianatan itu. Aku masih ingat betapa kacaunya diriku waktu itu. Hingga di pertemukan oleh bidadari tak bersayap bernama Bella.

Memang Bella tampak luar seperti wanita yang tidak beradab, tapi setelah tau luar dalamnya. Dia melakukan itu untuk bertahan hidup.

Aku bertemu dengannya memang di tempat 'malam' orang-orang mencari kepuasan, tapi dia tidak melakukan sejauh itu untuk mencari uang. Bahkan keperawanannya akulah yang mencurinya.

Soal hati? Memang ada sedikit rasa itu di Sella. Tapi percayalah, luka itu tak akan bisa sembuh dan aku tau atas balas budiku ke Bella.

Ya hanya balas budi. Cinta?

Jangan tanya cinta terhadapku, karena aku tak percaya cinta setelah apa yang kualami.

Cukup sudah aku sekarang mulai menatap kepingan kehancuran dulu bersama Sella dan memulai dengan Bella, cukup bukan atas balas budi itu?

Kalian memakiku terserah. Karena memang aku pantas mendaptkan itu. Tapi jangan menyuruhku untuk meninggalkannya. Jangan berteriak menyuruhnya meninggalkanku.

Karena aku tak akan bisa berdiri lagi apabila itu terjadi. Ku mohon berhenti menyuruhku dan menyuruhnya sadar, karena itu sangat menyakitkan.

Sekarangpun aku belum mampu berdiri tegak, bagaimana dengan kejamnya kalian menyuruhnya meninggalkanku?

Itu tak akan pernah terjadi, karena aku tak akan membiarkannya pergi sejengkal dari diriku.

Hari ini seperti yang tadi ku katakan, setiap pulang kantor aku kan mengunjungi rumah yang di dalamnya ada Sella.

Ya aku sekarang lagi perjalanan menuju rumah yang sudah hampir sebulan setelah menikah tak pernah ku kunjungi.

Setelah sampai di depan rumah, ternyata pintu terbuka dan menampilkan dia berdiri dengan senyuman menyambutku.

Aku menatapnya malas. Senyum itu memudar saat aku tak merespon senyumannya.

Emang dia mengharapkan apa dariku?

"Aku udah menyiapkan makanan kesukaanmu"
Ujarnya menyambutku dan tanpa kuduga dia menarik tanganku dan mencium punggung tanganku.

Aku mengernyit antara kaget dan juga entahlah. Sudah lama aku tak di diperlakukan seperti ini. Bahkan mencium tanganku kuingat saat ijab kabul saja.

Aku spontan menarik tanganku dan dia membas tetap dengan senyum lembutnya.

Oh tuhan, senyum itu. Senyum yang membuatku jatuh cinta pertama kali.

Aku melewatinya tak kuat untuk tak memeluknya. Aku takut, takut hati ini luluh lagi terhadapnya.

Aku duduk termenung di sofa. Kulihat dia bergegas ke dekatku setelah meletakkan tasku yang tadi di tarik paksa olehnya.

"kau mau makan sekarang?"
Tanyanya duduk sedikit jauh dariku.

"Ck. Berhenti mengurusiku. Kau lebih baik tinggalkan aku sendiri!"

The Secret Wife✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang