Disuatu pagi, kurang lebih pukul enam ada seorang pemuda yang sedang berjalan santai menuju halte bus. Ia tampak mengenakan seragam biru-abu, menggendong tas ransel yang sepertinya tidak terlalu banyak isi, sepatu hitam ber-sol putih keren, tatanan rambut yang rapih seperti pelajar pandai dan lugu. Ya, sudah tertebak jika ia adalah murid SMA. Kini, ia sedang duduk manis dibangku tunggu bus. Earphone dan berbagai macam judul lagu menjadi temannya ketika menunggu. Sesekali ia menyenandungkan sepenggal lirik lagu yang baru tersetel. Matanya berbinar lucu dan tersenyum sangat manis. Ia sangat berharap bahwa hari ini adalah hari yang menyenangkan. Sejuknya udara pagi pun sangat mendukung suasana. Ya, semoga mood nya bagus hingga ia tidur nanti.
Sudah tiga puluh menit ia menunggu bus namun nihil. Bus yang akan ia naiki tak kunjung lewat. Tidak seperti biasanya. Bel masuk akan berbunyi pada pukul 07.15 tepat. Baiklah, masih ada waktu empat puluh lima menit lagi menuju bel masuk. Ck, baru saja ia mengharapkan hari ini adalah hari yang menyenangkan, tapi sudah ada yang merusak. Ia yang tadinya memasang wajah ceria, berubah menjadi masam.
Sekali dua kali ada orang megendarai motor lewat dijalan tersebut. Entah akan berangkat sekolah, kuliah, kerja, atau sekedar membeli sarapan.
Ada satu pengendara yang lewat dari arah timur menuju barat sekilas melihat muka masam si pelajar ini. Mungkin pengendara ini paham jika si pelajar kesal karena bus nya tidak kunjung lewat. Berhasrat untuk mengantarnya namun pasti nanti dikira modus atau menculik pelajar tadi. Lagian, si pengendara motor juga mempunyai urusan sendiri, entah apa. Akhirnya ia hanya cuek saja. Namun, ternyata malah kepikiran sepanjang jalan.
Si pemuda sudah mencoba order ojek online hasil nya tetap nihil. Tidak ada satupun yang menerima orderannya. Hari ini jarang sekali bahkan belum ada orang yang lewat.
Ia mencoba menghubungi teman sekelas namun tidak ada balasan. Cukup sabar ia di pembuka hari ini.
Sudah lima belas menit setelah bus tidak lewat yang berarti sudah empat puluh lima menit ia menunggu di halte. Artinya juga hanya tersisa waktu tiga puluh menit menuju bel masuk.
Dari kejauhan tepatnya dari arah barat ke timur ada seorang pria mengenakan sepeda motor matic dan helm hitam. Yang tadinya duduk, ia bergegas berdiri lalu menunggu pria tersebut melaju mendekat ke halte.
Ketika sudah hampir sampai di halte, ia melambaikan tangannya kepada pria tersebut. Beruntunglah, pria tersebut berputar balik karena dari arah barat lalu menghampiri si pemuda tadi.
Tak disangka, pria yang mengendarai motor tersebut adalah pengendara motor yang tadi sempat melihatnya sekilas.
.
.
;Jangan lupa vomment ya. Happy reading, thanks for your feedback <3
KAMU SEDANG MEMBACA
Lantunan Lara || taekook
FanfictionTeruntuk kamu yang sampai deru ini tak pernah menganggapku ada. Teruntuk kamu yang sampai saat ini tak sedikitpun dapat kugapai. Teruntuk kamu-yang hanya menjadi angan bagi diriku.