Haloha semua, gimana ikut kesel gak sama Sade?
Saya yang ngetik saja kesel :v
Tetep vote sama komentar.
Love Y'allHappy reading ❤️
"Nakula!" Belta memanggil Nakula yang sedang berjalan menuju kelas "loh Naku, kok mata Lo bengkak gitu sih. Lo nangis?" Tanya Belta dengan wajah paniknya.
"Gak, gue habis laser mata!" Jawab Nakula ketus "lah-lah kok sensian amat, kenapa Lo?" Belta masih saja bertanya kepada Nakula. "Gue bertengkar sama Sade" akhirnya Nakula menjawab lebih logis.
"Anjing, bisa bertengkar Lo?" Gurau Belta "Ta, Lo bisa diem gak. Kasik gue ke kelas, naruh tas, kasik gue tenang dulu!" Nakula sudah benar-benar marah dan meninggalkan Belta yang kebingungan menatap Nakula.
"Bel, Naku kenapa tuh?" Tiba-tiba Nica datang. "Telat, PMS kayaknya" jawab Belta dengan sembarangan.
Sebelum kejadian diatas,
"Sade, gue minta maaf" Nakula terus saja mengikuti Sahadewa dari belakang, dan Sahadewa tetap membisu.
"Gue tahu gue salah, tapi setidaknya jangan diem kayak gini. Kita saudara, harusnya-"
"Lo, Lo yang harusnya paham. Lo yang bikin kerja kelompok gue hancur, coba Lo gak muter lagu sekeras itu pasti gak gini kan!"
Belum saja Nakula selesai berbicara, Sahadewa sudah memarahinya terlebih dahulu.
"Lo selalu aja bikin hari gue berantakan, Lo selalu sangkut pautkan gue sama segala masalah Lo. Lo selalu jadi contoh yang gak baik buat gue. Lo maunya apa sih, Lo bego atau gimana. Lo itu gak guna, Lo itu gak pinter, Lo itu gak punya bakat. Lo itu kembaran terburuk yang pernah gue tahu!"
Sahadewa melanjutkan makiannya pada Nakula, wajahnya memerah marah. Nakula sudah merasakan nyeri di dadanya, cahaya matanya sudah meredup dan mulai berkaca-kaca.
"Lo kok jahat De, sebegitu banyak salah gue?" Nakula berucap lemah dan Sahadewa hanya melengos pergi, menjauhi kakaknya bersiap menaiki motor dan berangkat sekolah.
Nakula masih saja mematung dan tanpa sadar, air mata sudah turun di pipi gadis itu. Semakin banyak sampai terdengar isak tangis.
"Hiks, gue kayaknya gak dianggap sekali sama ade gue sendiri?" Guamnya dan menuju motornya.
Back,
"Gue tebak, ada masalah sama si Sade"
"Yakin dah gue, Sade itu kan gitu. Bener bener nyakitin uy omongannya!"
Belta dan Nica memahami bagaimana sikap adik Nakula dan terkadang merasa kesal saat melihat adik Nakula.
"Untung Abang gue gak galak - galak amat, kalo kek Sade beh minta sama ibu biar di coret nama tu Abang dari KK" ucap Belta "sadis Lo Ta!" Sahut Nica.
"Semoga Nakula baik-baik aja"
Selama pelajaran berlangsung, Nakula selalu termenung dan tidak banyak berbicara. Semua merasa aneh dengan kelakuan yang biasanya dia selalu ribut sini menjadi terdiam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nakula
Teen FictionHiatus sebentar ya💌 Nakula, hidupnya bisa dibilang sedikit lebih berantakan dari pada saudaranya Sahadewa. Ia berbanding terbalik dengan adiknya, dia merasa bosan jika dibandingkan dengan adiknya. Segala hal selalu ada pada adiknya, keberuntungan...