Disinilah Niya sekarang. Rumah neneknya yang sudah lama tak ia kunjungi sejak ia sibuk dengan sekolahnya.
Niya memutuskan untuk tinggal bersama neneknya setelah lulus sekaligus untuk melupakan masa lalunya.
"Ain kamu gak berminat untuk lanjut kuliah?" Tanya kakek Niya
Jangan tanya kenapa panggilan nya berbeda, karena hanya orang-orang tertentu yang akan memanggil dirinya “ain” sedangkan teman-temannya akan memanggilnya “niya”
"Mau kek tapi ain sepertinya sudah tidak bersemangat lagi untuk kuliah" jawabnya lesu
"Lalu bagaimana dengan beasiswa mu?"
"Tidak ain ambil kek, ain akan usaha sendiri saja sambil mengurus kakek dan nenek"
"Yasudah, gimana baiknya saja"
Niya memang mendapatkan beasiswa di universitas yang sudah ia mimpikan. Tapi sejak kehancuran hubungannya ia sudah tak bersemangat lagi
Niya tidak ingin larut dalam kesedihan, maka dari itu dia memutuskan untuk tinggal bersama nenek dan kakeknya serta berwirausaha sebagai penghasilan karena tidak mungkin bergantung pada orangtuanya.
"Disini aku akan memulai kehidupan baru ku, bismillah"
***
Niya memutuskan untuk berkunjung kerumah uwa yang tinggal tak jauh dari neneknya.
"Assalamu'alaikum wa"
"Wa'alaikumusallam, eh ada ain kapan datang ? "
"Tadi siang wa, ifah ada wa ?"
"Ada tuh di kamar masuk aja"
"Yaudah ain permisi ke Ifah yaa wa"
Pamit niya hanya di balas anggukan oleh uwa nya yang langsung pergi ke dapur.
"Assalamu'alaikum Ifah"
"Wa'alaikumusallam, wahh teh ain aku kangen" jawab nya girang langsung memeluk Niya
"Ish, udah SMA masih aja kayak anak kecil" ucap Niya sambil mencubit idungnya
"Ihh, aku kan tetep jadi Ifah kecilnya teh ain"
"Iyaa deh iyaa kamu tetep Ifah kecilnya teteh"
"Oh iya gimana kelulusannya teh?"
"Alhamdulillah memuaskan, dapet nilai terbaik se-angkatan"
"Wahh teh ain emang hebat, udah cantik pintar lagi"
"Kebiasaan deh muji nya. Oh iya teteh mau tinggal disini loh"
"Hah serius ?" Tanya Ifah yang di balas anggukan oleh Niya
"Yeayy, aku seneng banget" ucapnya sambil memeluk Niya
Akhirnya mereka berdua menghabiskan waktunya untuk bercerita bercanda dan lainnya.
Niya senang ada disini karena dia bisa melupakan masa lalu nya dan dia bisa tertawa lagi seperti dulu karena keponakannya ini.
"Yaudah ya teteh mau pulang ke rumah aki ya udah sore"
"Aku ikut ya teh , aku masih pengen sama teteh"
"Yaudah ayo atuh"
Setelah menghabiskan waktu berdua di kamar Ifah, niya pamit untuk pergi kerumah aki karena sudah menjelang maghrib dan Ifah ikut bersama niya
Dirumah aki mereka berkumpul di ruang keluarga setelah shalat berjamaah sebelumnya. Di sana mereka kembali menghabiskan waktu bersama.
Niya benar-benar merasa bahagia disini, seperti mendapatkan kembali semangat untuk hidup baru.
07 Januari 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Imamku Teman Kecilku
Spiritual"Hai gadis cengeng" Niya merasa seperti kenal panggilan itu, akhirnya dia mencari orang yang memanggil itu "Hai, assalamu'alaikum" ucapnya "Aaa, wa'alikum sallam" jawabnya gugup "Tunggu aku akan datang" bisiknya setelah itu berlalu pergi melewati n...