Sebelum nya Wuri mau minta mangap nih karna up nya engga tentu karna aku itu penulis mood-moodan jadi nulis kalo lagi mood aja gitu hehe.. Maafkan jika ada typo :v
Oke langsung aja,, eits jangan lupa vote, komen, krisar dan follow
Enjoy the story
----------------------------
Amanda pov
"Panda jaga dirimu baik² ya aku akan bahagia jika dirimu bahagia" ucap pria yang ada di hadapan ku dengan wajah tenang nya serta senyum manis dan tulus yang ia berikan kepadaku.
"Evan kan ada kau yang akan menjagaku" kataku tak mengerti dengan apa yang Evan ucapkan
Revan mengelus rambutku "ada Pa Rizky yang akan menggantikan aku untuk menjagamu" sungguh kali ini ia terlihat sangat tampan
"Panda jika kau tidak melihatku lagi jangan lah engkau menyesali semua nya, ingat lah bahwa aku benci jika ada air mata yang membasahi pipi chubby mu ini" lanjut Evan sembari mencubit kedua pipiku
"Evan apa yang kau katakan? Aku engga akan pernah bahagia bersama siapapun kecuali bersamamu, kau tau kan di dunia ini aku hanya punya kamu! Kamu yang menjadi penyemangatku, memang nya kamu mau kemana? Apa aku engga boleh ikut?" Tanyaku dengan suara yang mulai gemetar.
"Maafkan aku Panda, aku harus pergi sekarang"
"Engga! Evan kamu engga boleh pergi! " aku menggenggam erat tangan Revan tapi Revan melepaskan nya begitu saja sampai pada akhirnya Evan pergi menjauh.
" Evan! Evan! Evan!" Aku mencari keberadaan Evan tapi Evan pergi begitu saja dia hanya meninggalkan sebuah senyum manis yang sangat manis.
"Manda! Bangun dong sayang"
Aku mendengar suara wanita yang sangat familiar, dan itu suara Ibu ku! Iya itu suara Ibu tapi dimana Ibu? Aku tidak menemukan Ibu dimana pun!
"Ibu! Ibu!" aku terus memanggil nama Ibu tetapi tidak ada jawaban apapun.
Dan saat aku melihat ke arah sebuah pohon yang besar namun sangat indah aku melihat Revan yang menoleh kepadaku dengan senyum yang tidak lepas.
"Evan" panggilku
Ia mulai berjalan menjauh dari ku,, aku berlari tetapi aku tidak bisa menyeimbangkan langkahnya semakin aku mengejarnya semakin ia cepat melangkah.
"Evan tunggu aku."
"Evan"
"Evan"
"Evannnn"
Aku merasa sesak serta aroma obat-obatan yang khas menyeruak kedalam indra penciumanku, aku menengadah melihat kesetiap penjuru dan ternyata aku berada di rumah sakit!
"Alhamdulillah akhirnya kamu sadar juga sayang" aku menoleh ke samping kiri yang terdapat Ibuku dengan kekhawatiran nya.
"Ibu,, Bu Evan? Evan gimana bu?" tanyaku
Ibu diam dan aku tau ia seperti menutupi sesuatu.
"Ibu jawab Manda diman Evan? Evan engga apa² kan?" desakku
"Sayang Evan-- Evan udah engga ada"
Aku mencerna apa yang Ibu ucapkan sungguh aku tidak percaya dengan hal itu!
Aku turun dari blangkar yang sedari tadi aku tempati dengan prasaan yang campir aduk entah seperti apa aku berusaha unguk menemui Evan dan memastikan bahwa Evan baik² saja! Dan akan selalu baik² saja!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is My Class Guardian (Selesai)
Romansa_PELAGIAT DI LARANG MENDEKAT!!!!!_ Di saat Manda masih sekolah Ia harus menikah dengan pria pilihan mendiang Ayahnya yang ternyata pria itu guru sekaligus wali kelasnya. Tak pernah terpikirkan oleh Manda jika ia harus menjadi istri dari gurunya itu...