Naina's love 💜 8

38 1 0
                                    

“Katanya lo nyariin gue” Ucap Naina pada Adzar yang telah selesai berbicara dengan temannya. Dengan nada datarnya

“Iya, kitakan skelompok jadi tolong temenin aku buat ngambil tenda yahh ntar sore, karena anak- anak yang lain pada gak bisa” Ucap Adzar dengan tenang.

Naina yang mendengar hal tersebut sontak terkejut dan heran, kanapa mesti dia sih yang diajak Adzar. Karena gak enak Naina mengiyakan ajakan Adzar walaupun Naina sangat tidak ingin pergi. Naina pun kembai ke gazebo dengan wajah cemebrutnya.

“Cemberut ajah neng,” ucap Dodi yang memperhatikan Naina

“Gue diajakin  Adzar ngambil tenda Ntar sore” dengan Nada kesal Naina

“Hahahahhh, Lo jadi ikut kemping kan Na ?” Tanya Arvya

“ Iya, iya. Ehhh iyaa bentar malem nyokap bokap gue udah balik dari rumah omah, kalian balik kerumah kalian gihh. Nanti nyokap bokap lo pada ngirain gue adopsi kalian….” Ucap Naina yang masih kesal

“Iya nihhh, gue juga udah kangen ama kasur gue rumah,” tambah Yuli

“Yaudahlah kita balik yuk, Gue kan mau ngambil tenda betar sore, gue pengen tiduran dikit”

“Tapi kalian sebelum pulang kerumah kaian, Ambil barang kalian dirumah gue dulu”

“Okedeh, berangkat sekarang ajahh yuk.” Ajak Unhy

Setelah sahabat Naina pulang, Naina langsung berbaring diatas kasur ungunya dan tanpa sadar Naina terlelap. Beberapa jam kemudian Naina terbangun karena mendengar dering telefon. Dengan malas Naina meraih ponselnya dan melihat nomor baru yang menelefonnya. Naina mengernyitkan dahinya dan bertanya dalam hati “Siapa sihh ni, ganggu  tidur gue Ajah” Naina pun mengangkat telfon tersebut

“ Halo, Assalamu’alaikum. Siapa nih ?” Tanya Naina dengan Nada orang baru bangun tidur

Suara seorang pria terdengar dari seberang telefon

“Wa’alaikumussalam. Gue Adzar.”

Mendengar hal itu Naina terkejut, Naina melamun dan bertanya-tanya dalam hatinya “Dia dapet nomor gue dimana”

“Na, Naina ? Lo masih denger gue kan ?? Tanya Adzar berualang yang tak kunjung Naina balas karena masih memikirkan darimana Adzar mendapatkan nomor ponselnya.

“Naina ? lo gak papa kan ?” Dengan nada khawatir membuat Naina tersadar dari lamunannya

“Ehhh…. Iya dzar gue enger kok, kenapa lo telvon gue ? dan lo dapet nomer gue darimana ? Tanya Naina dengan nada introgasinya

“Kitakan mau ngambil tenda, Gue dapet nomor lo dari senior kan di formulir lo Nulis nomer lo, Yaudah yahh loo siap- siap gue jemput lo. Assalamu’alaikum” Jawab Adzar tenang”

“Wa’alaikumussalam” Jawab Naina yang tersenyum lalu memutuskan telvon dari Adzar.

“Ternyata Adzar gak seburuk yang gue fikirin. Dia gak secuek dan sejutek waktu dia nabrak gue, ehh kebalik waktu gue nabrak dia”

Naina's loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang