'…….'
Setelah puas bermain air Naina dan sahabat-sahabatnya kembali ke tenda mereka masing –masing. Hari semakin Larut dan mereka melaksanakan shalat lima waktu secara berjamaah. Jam sudah menunjukan pukul 8.30 pm dan udarapun semakin dingin
Acara api unggun akan segera dimulai dan mereka membuat lingkran yang melingkari api unggun dengan pakaian tebal mereka masing-masing.
Acara api unggun pun dimulai secara bergiliran semua peserta akan menunjukan talentanya dan tiba bagi Naina untuk menunjukan talentanya. Naina yang hanya bisa bermain gitar dan bernyanyi hanya meminta gitar dan mulai memetik gitar dan bernyanyi dengan merdunya membuat Adzar semakin terpukau dengan gadis tersebut. Petikan demi petikan dimainkan Naina membuat semua orang yang berada disana menatap Naina takjub termasuk Adzar dan Rendra
“Naina luar biasa yahhh, Gue aja yahh yang nembak Naina” bisik Rendra pada Adzar yang membuat Adzar mengetuk kepala Rendra.“Sembarangan lo, Macem- macem gue cincang lu” Ucap Adzar dengan tatapan tajam
“Yaelah kejam amat sihh lo dzar ama sahabat sendiri, Orang gue bercanda kali.” Ujar rendra sambil memegangi kepalanya yang baru saja diketok oleh Adzar.
3 Hari pun berlalu dan masing-masing peserta kembali kerumah masing-masing. Naina yang sangat lelah langsung saja membuang tubuhnya diatas Kasur ungu miliknya. Karena Lelah Naina pun tertidur hingga adzan magrib berkumandang membangunkan Naina. Naina pun bangun dan mengambil handul menuju WC untuk mandi dan berwudhu.
Setelah melaksanakan Shalat magrib Naina menuju ruang makan untuk makan malam bersama ayah dan ibunya.
Adzar yang selesai melaksanakan shalat magrib itu melantunkan ayat suci Al-Qur’an dengan sangat merdu. Setelah muroja’ah Adzar turun keruang makan untuk makan bersama mama papah dan adik kecilnya Tiara. Adzar terus saja tersenyum mengingat wajah Naina yang sangat cantik jika tersenyum.
“Roman-romannya anak kita lagi jatuh cinta nihh pahh” Ucap Amira yang tak lain adalah mamah Adzar yang mebuat Adzar malu
“Iya nihh mahh, dari tadi senyum senyum sendiri” tambah Budiman
“Siapa sihh gadis itu” Tanya Amira pada putranya
“Namanya Naina, dia juga tinggal di komplek ini.” Jawab Adzar tenang
“Naina Azzahra anak Winara itu ?” Tanya Budiman lagi“lohh kok papah tau ?” Tanya Adzar heran
“Om Budiman kan teman bisnis papah kamu, Umayya juga sahabat mamah waktu mondok dulu” Jawab Amira membuat Adzar manggut-manggut mengerti.
Setelah makan Adzar kemabli kekamarnya dan melaksanakan Shalat isya. Setelah shalat isya Adzar meraih ponselnya dan mencari nama Naina. Ketika menemukan nama Naina Adzar berfikir chat gak yahh… chat ajalah
“Assalamu’alaikum Naina cantik”
Naina yang sibuk membaca buku mengambil ponselnya setelah mendengar notif chat yang tak tau dari siapa. Setelah membuka ponselnya Naina pun tersenyum melihat nama Adzar yang ada dibalik layar ponselnya. Nainapun membuka pesan dari Adzar dan tambah melebarkan senyumnya setelah membaca pesan tersebut dengan senyum lebar Naina membalas pesan tersebut
“Wa’alaikumussalam dzar.”
“Kamu lagi apa Na ?”
“Tadinya sihh baca buku tapi sekarang mainin ponsel bales WA kamu ”
“Aku ganggu dong”
“ Enggak kok”
“Naina kamu cantik”
".....................
Naina yang membaca pesan tersebut langsung melebarkan senyumnya lalu memeluk ponselnya. Yahhh, sejak peristiwa di malino itu Naina jatuh hati pada Adzar karena perhatian yang diberikan Adzar pada Naina. Mereka terus chatingan tanpa terasas malam sudah larut hingga mereka tertidur dengan ponsel yang ada ditangan mereka. Mereka tertidur dengan senyum diwajah mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Naina's love
RandomCerita ini tentang cinta seorang naina.... Seorang gadis yang cantik nan lembut tetapi selalu tersakiti oleh cintanya.... Naina gadis yg tidak mudah jatuh cinta tapi dia jatuh dalam cinta yang dia percaya tdk akan menyakitinya lagi tapi ternyata dia...