Eric sudah bersiap sejak semalam, untuk mengungkapkan perasaan yang sudah lama ia pendam. Ia kini yakin betul bahwa ia menyukai Letty bahkan lebih dari itu ia menyayangi gadis itu. Sedikit lagi ia akan sampai ke rumah Letty, namun matanya menangkap sebuah motor berwarna hitam telah berada di dekat gerbang rumah.
Eric menghela nafas panjang saat melihat siapa yang berjalan beriringan di hadapannya, Letty dan Raka rupanya. Dadanya sesak melihat pemandangan seperti itu, mati gaya tak tahu harus berbuat apa, baru saja ia memutuskan mengungkap perasaannya tapi takdir tak berpihak padanya.
"Cantik.. nanti temenin gue main voli ya pas pulang sekolah." Raka tersenyum melihat Letty yang menunjukkan ekspresi kaget karena sedari tadi gadis itu hanya diam.
"Tuh kan diem lagi, nanti gue masukin museum, sebagai patung tercantik sepanjang masa." Raka menggombal.
"Eh iya tadi Kakak ngomong apa?" Letty mencoba untuk mencari topik lain, sebab sepanjang perjalanan pikiran Letty berkelana agar bisa menahan perasaan senang yang membawanya pada puncak kebahagiaan.
Jujur saja, Letty terbuai oleh semua perkataan Raka yang sangat romantis, dengan semua prestasi yang Raka miliki membuat Letty harusnya berbangga diri karena sedang didekati oleh sosok laki-laki yang diidamkan banyak wanita.
"Gue bilang lo mau gak jadi pacar gue?"
"Bukannya tadi minta temenin main voli ya?" tanya Letty gugup selanjutnya tawa terdengar dari Raka.
"Jadi mau kan ya?"
"Yauda tapi gak bisa lama-lama ya kak."
"Siap nona cantik."
*******
Di kelas Eric,
Dengan wajah lesu, Eric memasuki ruang kelasnya. "Kenapa lo Ric?" tanya Fadil teman sebangkunya.
"Letty lagi ya? Lo bilang mau nembak dia?"
"Gagal, gue kalah cepat."
"Sama siapa?"
"Raka."
"Wah lawan lu berat banget ya tapi, lo jangan nyerah, cinta tuh butuh perjuangan dan pengorbanan." Fadil seperti seorang pujangga yang sedang menasehati Eric.
"Lo doain aja." Eric tersenyum.
"Doa tanpa usaha sih sama aja bohong, lo gak bisa mau dia tahu perasaan lo tapi lo gak pernah nunjukin." Eric terdiam mendengar Fadil berceloteh.
"Lo kira dia peramal yang di televisi? Bisa baca pikiran lo, bisa tahu maksud hati lo?" Ucapan Fadil seperti tamparan keras bagi Eric.
"Jadi gue harus kayak gimana?" tanya Eric lelah.
"Tunjukkin kalo lo suka dia dan rasa cinta lo lebih besar dari si Raka."
"Caranya?"
"Yaelah lo, uangnya jadi nambah nih kalo lo minta tips sama triknya. Mikir dong Ric, lo yang mau jadian jadi gue yang repot." Eric terkekeh mendengar Fadil.
"Kalo dia ternyata gak suka sama gue gimana? Dia nolak gue?"
"Urusan ditolak sih belakangan, laki kan lo? Pantang pulang sebelum dapetin doi." Fadil menepuk pundak Eric seolah memberikan semangat baru bagi temannya itu.
"Gue coba deh."
*******
"PEMILIHAN KING & QUEEN IPA DAN IPS"
Melihat judul poster yang tertempel di majalah dinding sekolah, membuat langkah Raka terhenti. "Let, kita harus ikutan ini pasti deh lo sama gue akan menang." Raka menggenggam kedua tangan Letty, menampilkan wajah paling imut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stand By Me
RomanceLeticia Michella adalah seorang gadis yang berasal dari keluarga sederhana, tinggal bersama Papa dan Mamanya, di rasa adalah sebuah anugerah. Sampai takdir dan impiannya memanggil dirinya ke Negara yang menjadi tujuannya yaitu Amerika Serikat tepatn...