Delka - 06

162 28 4
                                    

"Hati cewek itu sangat rapuh. Kalau lo jatuhin sebuah cermin lalu retak, bagaimanapun caranya lo mau kembalikan semuanya seperti semua itu ga akan bisa."

-Adinata

°°°

Dua jam sudah Kayla menemani Gita untuk belajar tambahan akuntansi supaya siap menghadapi perlombaan. Kayla yang masih tetap berada di halte sekolahnya tidak ingin ikut dengan Gita karena rumah keduanya berbeda arah. Delvin yang diam-diam memperhatikannya dari gerbang sekolah yang tak jauh dari halte, menunggu Kayla untuk pulang. Tapi nyatanya tidak, tak ada satu pun angkot atau taxi yang melintas didepan SMA Pelita pada pukul 17.30 sore menjelang maghrib.

"Jadi lo mau sampe kapan nunggu tumpangan?"

"Kok ada lo?"

"Ya gue kan murid SMA Pelita, jadi wajar dong ada disini."

"Maksud gue kenapa lo belum pulang jam segini?"

"Gue nunggu lo pulang, takut ada apa-apa dijalan."

Hampir jam 18.00 menjelang maghrib, akhirnya Kayla menyerah dan harus ikut pada motor ninja merah milik Delvin. Ia tersenyum bahagia bisa mengantarkannya pulang kerumah untuk ketiga kalinya.

Kayla melihat di halaman rumahnya ramai dengan motor teman-teman abangnya. Kebetulan Bunda sedang tidak ada dirumah, menemani ayah bekerja diluar kota dan Kayla hanya berdua dengan Adi. Tampak terkejut ketika melihat Nando juga berada dirumahnya dan menghampiri Delvin juga Kayla yang berada di depan gerbang.

"Oh jadi sekarang lo sama dia?" Tanya Nando.

"Kenapa lo di rumah gue?"

"Lo lupa kalau gue ini satu kelas di SMA juga di kampus sama Abang lo? Dan Adi juga pasti udah bilang kenapa teman-temannya ada di rumah dia."

"Eh tapi setelah putus, kok lo makin cantik sih, Kay?" Lanjut Nando.

"Maaf ya mas, ini bukan tempat gombalan!"

"Gue lupa, kan lo tergodanya sama rayuan Delvin."

"Kay, gue balik dulu ya. Ka Nando, Kayla gue pamit ya."

"Jauh-jauh dari Kayla ya, Vin!"

"Apaan sih lo larang-larang cowok lain deket sama gue?!"

Ada rasa sakit hati mendengar ucapan dari Nando untuk menjauhi Kayla, tapi justru Kayla berbalik emosi pada Nando yang sok melarangnya.

Gadis cantik yang sedang kelelahan kini melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam rumahnya. Tapi justru Nando memegang tangan Kayla supaya tidak pergi darinya. Adi melihat hal tersebut dan mendengarkan setiap ucapan mereka.

"Kay, gue bener-bener nyesel udah selingkuhi---"

"Nyesel udah selingkuhin gue maksud lo?"

"Iya, Kay. Lo mau kan balikan lagi sama gue?"

"Hah?! Lo ga waras kali ya, Nan!"

"Gue sehat, buktinya masih sayang sama lo."

"Ketika kesetiaan lebih mahal dan menantang, mengapa masih ada seseorang yang melakukan hal murahan seperti perselingkuhan dan ketidaksetiaan? Contohnya lo."

"Kay, gue janji ga akan selingkuh lagi setelah balikan sama lo sekarang."

"Hidup Nando Saputra itu selalu tentang janji tapi tidak bisa ditepati!"

"Waktu itu gue khilaf jalan sama cewek lain."

"Khilaf itu satu kali aja, lah ini dua kali."

Kayla melepaskan tangannya dari genggaman Nando, langsung berlari menuju kamarnya. Ia menangis dibelakang pintu kamar sambil terduduk lemas mengingat hatinya yang belum bisa melupakan tentang dirinya.

Adi yang tak tega melihat adik tersayangnya disakiti oleh temannya sendiri, ia lebih memilih menghampiri Nando dan membicarakan hal serius ini padanya.

"Di, adik lo itu kena---"

"Lo masih tanya adik gue kenapa?"

"Gue cuma mau hubungan gue sama dia balik lagi kaya dulu."

"Hati cewek itu sangat rapuh. Kalau lo jatuhin sebuah cermin lalu retak, bagaimanapun caranya lo mau kembalikan semuanya seperti semua itu ga akan bisa."

"Gue masih sayang sama Kayla, Di. Kenapa lo ga bisa ngertiin gue sih?!"

"Ada juga lo yang bisa ngertiin perasaan adik gue!"

"Maksud lo apa?!"

"Kemarin-kemarin lo kemana? Hah?! Sampai harus selingkuhin adik gue!"

Adi tak kuasa menahan emosinya, tangan kanannya mendarat di wajah Nando hingga dirinya terjatuh. Nando memang salah, tapi dirinya tetap tidak ingin disalahkan. Teman-temannya mendengar suara pertengkaran langsung keluar dari rumah Adi menuju halaman depan. Adi yang emosinya semakin bergejolak tak bisa ditahan kan oleh ke lima temannya. Kayla pun keluar dari kamarnya dan menghampiri Adi.

"Bang Adi, Nando cukup!" Teriak Kayla.

"Kay, balikan sama gue ya tolong?"

"Ga! Lo hargai keputusan orang lain juga, kalau orang lain ga mau, jangan lo paksa!"

"Nando lo denger baik-baik ya gue ga akan tinggal diem siapapun yang berani sakitin adik tersayang gue!"

"Bang, udah!" Kayla mengeluarkan air matanya.

"Ga bisa tinggal diam gini, Kay. Dia udah selingkuhin lo terus sekarang ga tau malu umbar janji sana sini."

"Di, lo ga usah ikut campur ya urusan gue sama Kayla!"

"Lo ngaca dong! Kayla ini adik gue, dan gue berhak melindungi dia!"

"Cukup! Gue mohon semua teman-temannya abang pulang kerumah masing-masing. Termasuk lo, Nando!"

Semua teman-teman Adi kembali kerumah dan mereka mengerti dengan kondisi situasi yang memanas seperti ini. Nando juga pulang dengan wajah yang memar karena bertengkar.

Kayla membawa Adi masuk keruang tamu, lalu mengambil obat P3K. Abangnya merasa kesakitan ketika obat yang dipegang oleh adiknya ini menyentuh luka memar diwajahnya.

"Bang, lo kenapa sih sampai berantem lagi kaya gini sama Nando?"

"Gue sayang sama lo, makanya gue bela!"

"Tapi, bang... Liat sekarang muka lo jadi memar begini kan."

"Biar aja muka gue berdarah, memar begini yang penting adik gue ga kenapa-kenapa!"

'Sebegitu sayangnya ya lo sama gue, Bang.'

"Kenapa lo natap gue sampai segitunya?"

"Atau lo baru sadar, kalau abang lo ini ganteng?" Lanjut Adi.

"Siapa juga yang natap lo!"

"Ngeles mulu kaya bajaj."

"Bang..."

"Apa?"

"Ga jadi deh."

"Lo ngeselin amat sih?"

"Biarin, kalau gue ga dirumah dan pastinya lo kangen kan?"

"Idih, ga ada ya disejarah gue kangen sama lo."

"Sesering apapun kaka dan adik bertengkar, kalau salah satunya pergi pasti bakal kangen banget."

"Serah lo. Buruan ini luka gue dikasih obat."

Dirinya butuh kepastian bukan sekedar janji-janji palsu yang bisa ditepati oleh si pembuat janji. Ia sedang berusaha mengikuti saran dari Adi untuk membuka hatinya demi seseorang yang baru. Kini Delvin tengah mencoba untuk masuk dikehidupannya.

•••

Terimakasih yang sudah membaca, lanjut baca ke chapter selanjutnya ya! Happy Reading:)

Jangan lupa untuk vote dan komentar kalian di cerita ini:)

Follow Instagram wattpadku : tiastory_

DELKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang