One: Felix?

3K 240 28
                                    

-Chaewon's side-

Hari sekolah, iya. Bawaannya mager aja, katanya kalo senin sampe sabtu itu gravitasi kasur bakal kuat banget.

Walau gitu, Chaewon udah siap mandi udah cantik pake seragam sekolah, rambutnya juga digerai. Chaewon keluar kamar, berhenti didepan pintu kamar lainnya.

"WOI KEBO BANGUN LO!" teriak Chaewon tiba tiba.

"BANGUN GAK LO?" gak cuma teriak, Chaewon juga ngegedorin pintunya abis abisan.

"WOI ANJIR! LU GATAU KASUR GUA IKUTAN GETAR WAKTU LO GEDOR PINTU?! CEWEK APA KINGKONG SIH LO ANJIR!" kembaran Chaewon alias Felix keluar kamar ngomel ngomel, Chaewon cuma cuek terus natapin Felix remeh.

"Lo liat aja, udah jam berapa ha!? Syukur gue bangunin, lo malah marah marahin gue lagi!" kata Chaewon sarkas.

"Halah, lo kan butuh tebengan! Makanya bangunin gua, ngaku lo." kata Felix gamau kalah.

"Halah! Gue bisa minta Hyunjin jemput gue kok!" protes Chaewon tak terima.

"Yaudah! Sama Hyunjin aja sana, ganggu aja lo!" Felix nutup pintu kamarnya kenceng banget, Chaewon langsung natap sinis.

"Awas aja lo," Chaewon langsung ambil handphone nya. Nyari nama Hyunjin disana, galupa juga dia men'dial' nomor tersebut.

"Halo? Kenapa won?" Hyunjin auto angkat telepon.

"Jin, lo dimana?" pelan pelan dulu dong kalo mau nebeng.

"Mau berangkat, ikut gua ga?" Hyunjin emang yang paling peka sama Chaewon.

"Mau! eh salah, Ikut!"

"Yaudah, tunggu depan. Gua berangkat." Hyunjin mutusin sambungan telepon, Chaewon lari larian ambil tasnya sama pake sepatu. FYI, rumah Hyunjin sama Kim bersaudara itu dekat. Paling cuma beda 7 rumah lah.

"MAMA! CHAEWON BERANGKAT BARENG HYUNJIN YA!" teriak Chaewon sebelum dia nutup pintu depan. Hyunjin udah disana, nungguin Chaewon sambil senyum pas liat rambut Chaewon yang agak acakan karena lari lari tadi.

"Buru buru banget ya lo?" Hyunjin terkekeh pelan.

"Ng-ngga kok," elak Chaewon. Hyunjin rapiin poni Chaewon yang berantakan.

"Nah, uda cantik lagi." Kata Hyunjin setelahnya, Chaewon kediam. Ketika gebetan lo bertingkah manis ke lo, baper gak!?

"Udah ah! Yuk berangkat!" Chaewon menetralkan detak jantung, sesegera mungkin naik ke motor Hyunjin.

"Pegangan ya," Hyunjin langsung jalanin motornya.

Mereka gatau, Felix ngeliat setiap adegan yang terjadi tadi dari jendela kamarnya.

.
.

Disekolah, Chaewon sama Felix itu gak satu kelas. Tapi kalo jam istirahat biasanya dia bakalan bareng sama Felix, sesekali.

"Chaewon, tumben ga bareng Felix?" itu temen deketnya Chaewon, Jeno.

"Iya, Felix nya susah dibangunin sih." kata Chaewon seadanya.

"Masa? Bilang aja pengen berduaan sama Hyunjin," Bomin nongol. Emang ya, Bomin itu serba tahu bukan tempe.

"Stalker ya lo?" Chaewon natap Bomin.

"Kok tau? Cenayang ya?" Bomin becandain.

"Lo tuh yang cenayang," sambung Jeno sambil noyor Bomin. Chaewon auto ngakak sendiri karena punya temen ga ada yang waras.

"Won, kok makin cakep?." Heejin nongol gapake di undang.

"Astoge, HEEJIN! Lo nongol gausah kayak jelangkung deh!" Bomin yang shock.

"Yeh, gue kan ngomong sama Chaewon. Sewot aja lo!" Heejin langsung pergi gitu aja, asli kayak Jelangkung tuh anak.

"BUBAR! PAK UYON MAU MASUK!" teriak ketua kelas Lee Donghyuk atau dikenal akrab sebagai Haechan.

.
.

"Won, bareng?" ajak Heejin yang muncul entah dari mana.

"Yuk," Chaewon langsung jalan bareng Heejin.

"Watsapp saudari kembar Felix!" baru aja keluar kelas, Chaewon sama Heejin udah ketemu Felix bareng sama temennya, Seungmin.

"Hai juga," balas Chaewon sambil senyum.

Felix langsung pergi gitu aja, gak menghiraukan kehadiran Chaewon disana. Seungmin liat Felix yang udah jalan duluan dengan tatapan heran, "Berantem ya, Won?"

"Eh, engga kok." Balas Chaewon sambil senyum.

Ini anak kenapa lagi? pikir Chaewon.

"Muka Felix nyeremin gitu," kata Heejin. Chaewon cuma senyum kikuk aja.

"Gua nyusul dia ya, cepat baikan." Seungmin langsung cabut nyusul Felix.

"Eh, Won.. Gue mules, gue ke toilet ya? Lo duluan aja." Heejin langsung lari tanpa nunggu jawaban Chaewon.

"So, gue ke kantin apa disini aja ya?" Chaewon lirik ke arah Heejin lari tadi dan memutuskan duduk kembali di kursinya.

"Ga ngantin, Won?" Tanya Bomin.

"Ngga deh, Heejin ke toilet. Gue nya juga mager," balas Chaewon.

"Yaudah, gua duluan." Bomin langsung cabut aja.

Udah 5 menit Chaewon cuma mandangin buku catatannya, ngelirik sana sini tapi belum dapat tanda tanda adanya Heejin balik. Sedangkan, Bomin sama Jeno udah duduk cakep dikursi mereka.

"Jeno, Bomin. Kalian liat Heejin gak tadi?" tanya Chaewon.

"Heejin bilang gausah khawatir, Won." balas Bomin.

"Apaan? Lo kaya cenayang tau ga?" kata Chaewon heran.

"Ntar tanya aja sendiri." Bomin sekali ngeselin emang minta ditampol.

"Tadi Heejin dibawa ke RS terdekat, Chae. Perutnya sakit," kata Jeno. Chaewon cuma angguk anggukin kepala, memang kalo punya temen kayak Heejin demen banget masuk RS. Heejin itu suka makan banyak banget sampe perutnya sakit atau mules, malah pernah salah makan sampe keracunan ringan.

.
.

"Chaewon, yuk pulang." Bukan Felix, justru Hyunjin yang datang ke kelasnya.

"Eh? Felix mana?" tanya Chaewon.

"Dia nyuruh gua nganter lu pulang, paling juga ngumpul."

"Oh... Yaudah." Sebenarnya Chaewon pengen marahin Felix habis habisan karena nyuekin dia tadi, tapi apa boleh buat? Felix nya ga muncul didepan dia.

Chaewon pulang sama Hyunjin, emang gak lama mereka udah sampai dirumah Chaewon dan Hyunjin nya langsung balik kerumah sendiri. Yaiyalah sendiri, yakali kerumah bersama. Kan belom nikah.

"Mamaaaa, Felix udah pulang belomm?" tanya Chaewon begitu masuk kerumah.

Mama nya Chaewon gak jawab, ekspresinya kayak bingung sama khawatir.

"Kenapa, ma?" tanya Chaewon lagi.

"Ng-ngga. Felix belum pulang," balas Mama Kim.

"Oh, Chaewon ke kamar ya."

.
.

00:12, Midnight.

"Lo kemana sih, Lix!?"

A/N:
Chapter satu!!

[3] L̶i̶k̶e̶ a Twin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang