Patah

314 27 14
                                    

Tes!

Tes!

Drap!

Drap!

Suara tetesan air hujan beringan dengan suara langkah kaki seorang pemuda yang tengah menerobos hujan lebat di malam hari dengan terburu- buru agar cepat sampai ke rumah nya.

Dengan langkah terburu-burunya, Dia sampai melupakan sebuah fakta yang mungkin besok dia bisa sakit gara-gara menerobos hujan lebat begini.

Ah tapi dia tidak ingin perduli dengan fakta tersebut, yang dia perduli saat ini adalah, cepet-cepet sampai kerumahnya, jika tidak, dia akan mendapatkan amukan dari ibu dan kakak-kakaknya.

Dia adalah jeon jungkook pemuda yang di anugerahi wajah tampan sekaligus manis, yang hidupnya penuh dengan penderitaan, namun dia tidak pernah mengeluh, dia pantang menangis, dia selalu menunjukkan senyumannya walaupun ada goresan luka ada batinnya.

"Bagaimana ini, ibu pasti akan marah besar" monolognya pada diri sendiri. "Aku harus cepat sampai"

Langkah kaki nya terhenti tepat di depan pintu rumah yang menjulang tinggi itu, lebih tepatnya di rumah keluarga jeon.

Tok... Tok.... Tok....
Jungkook dengan perasaan takutnya mengetuk pintu rumah tersebut.

Namun pintu nya tidak terbuka

Tok... Tok... Tok....

Mama.... Buka pintunya "teriak jungkook sambil mengetuk pintu rumahnya.

Kakak.... Buka pintunya "teriaknya lagi dengan tubuh menggigil nya

Ah bagaimana ini kenapa tidak ada yang membuka "ujarnya lirih

Drap!

Drap!

Drap!

Jungkook dapat mendengar suara langkah kaki dari dalam rumahnya.
Dia tidak tidak menyia-nyiakan kesesempetan tersebut, dia langsung mengetuk kembali pintu tersebut.

Tok... Tok... Tok..

Siapapun di dalam tolong buka pintunya " teriak jungkook, dengan tubuh lemasnya, dan Sekarang dia jatuh terduduk di depan pintu rumahnya dengan wajah memucat dan bibir nya membiru

"Tolong buka " lirihnya

Clek!

Pintu terbuka dari dalam, dan ternyata itu adalah mamanya menatapnya dengan wajah datarnya.

"Ma-ma terima kasih sudah membuka pintunya "lirih jungkook pelan hampir tidak terdengar dan tidak lupa dengan senyuman yang dia sampirkan di wajah nya.

"Dari mana saja kau " tanya nyonya jeon dengan nada yang begitu dingin

"A-ku ada jam tambahan tadi ma " ujar jungkook dengan gemetaran

"Cih alasan "tuding nyonya jeon dengan sinisnya

"Kau memang sangat berbeda dengan taehyung dan jimin, mereka anak-anakku yang sangat membanggakan, sedangkan kau, hanya seperti parasit di keluarga ini, pembawa sial yang merepotkan,
Lebih baik kau tidak usah pulang saja, itu akan lebih baik "lanjutnya sambil berlalu dari depan pintu rumah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 08, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang