"Apapun yang kamu lakukan akan selalu membekas dihatiku."
—————————————————————Kesedihanku tak bisa dibendung lagi, didalam mobil aku menangis sejadi jadinya. Untung kap mobil aku tutup dan kaca disekelilingku dilapisi agar tak terlihat dari luar.
Aku mencoba mendengarkan lagu.. tetap saja perasaanku tak berubah, malah lebih sakit.
Aku melanjutkan perjalananku ke bandara karena hampir jam 10. Aku akan makan disana sambil menunggu hana.
.....
Sudah jam 10.27 harusnya dia sudah turun dari tadi.
"JINAA...." suara itu membuatku menutup telingaku karena suara itu sangat cempreng dan jelek. "JINAA...." suara itu tetap terdengar. "Jina asu, dari tadi udh gua panggil njay.."
"Hanaa.. aku kangen sama lo, lo gak kangen ama gue."
"Tentu dong kangen, matamu kenapa? Kamu habis nangis?" Aku mengangguk. "Siapa yang membuatmu menangis, akan kubunuh sekarang juga."
"Aku jamin kamu tidak akan mau bertemu dengannya."
"Sudah antar aku kerumahku."
........
"Ini bukan?" Hana cuman mengangguk lalu mengambil barangnya dari bagasi lalu membuka pintu gerbang. "Rumahnya lumayan gede sih.."
"Emang rumahmu nggak gede?" Aku menggeleng. "Awas aja kalo rumahmu ketauan besar, kau kubunuh."
Akhirnya kita berdua bertemu, lalu aku ceritakan apa yang sedang aku alami selama aku disini. Kita bisa tertawa lepas, bercanda ria, dan curhat.
.....
"Nah sudah aku beri tau tempat tempat di LA. Sekarang lo mau kemana dulu?"
"Umm... nggak tahu, aku manut." Dia bilang manut yasudah semoga dia nggak marah aku ajak makan dipinggir pantai.
....
"Pinggir pantai? Gua kira lo mau ngajak gua kerumah lu."
"Lah.. lo bilang manut mangkanya aku ajak kesini, nunggu aku makan yo, dari tadi belum makan." Aku langsung ambil makanan dan minuman yang aku beli tadi lalu aku makan.
"Makannya pelan aja, jangan lo lampiasin marah lo ke roti yang nggak bersalah."
"Gw gak marah."
"Lo telen dulu baru ngomong, keselek tau lo." Aku langsung telen, karena kadang makanannya nyangkut di leher kali banyak banyak.
"Gue nggak marah, gue cuman... ya..." aku lanjut makan.
"Gue tahu lo marah karena tu cowo kan? Dia gak terima lo apa adanya." Aku hanya mengangguk lalu berhenti makan, karena sudah habis:v
"Iya, kan sebel banget... kesel gitu lhoo.." gue sekarang kayak perempuan lagi menstruasi yang ditinggalin gebetannya.
"Udah gak usah mukul mukul kayu segala.. yang penting lo harus sabar aja, sama balas dendam tanpa kekerasan, kek lu nyoba buat dia jealous kali lo beneran suka ama dia, dan kali dia juga emang seneng ama lu.."
"Gue seneng rencana lo, ok gue coba besok ama lo ya.. pliss... gue belum punya temen.." dia hanya mengangguk, tapi belum tentu dia akan sesekolah denganku.
.....
Aku ama hana seperti biasa habis ketemu langsung ke bar, walau jauh dari rumah tapi deket kota, untung bar ini legal.
"Ehh... kok nggak ada stripernya sih.." gile kali ya, orang ni bar legal.
"Ada tapi cuman perempuan, gue nggak tertarik."
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake girl? I love you!!
RomanceJina welterson anak laki laki yang menyukai pakaian perempuan. Hampir semua bajunya ada baju perempuan seperti, rok, dress dll. Karena tubuhnya yang kecil dan ramping macam perempuan, mungkin perempuan kalah.Tapi juga ada bajunya yang gentleman, dia...