extra part 3

241 11 2
                                    


spesial woojin.

dringg dringg

handphone woojin yang bergetar membuat percakapannya dengan jimin terhenti.

mata woojin membulat sempurna.

"bagaimana bisa aku melupakannya" bathin woojin

"hyung, maaf aku harus pergi" woojin mengambil jas yang ia campakkan tadi dan berlari keluar dari ruangannya.

"woojin tunggu" teriak jimin

woojin menghidupkan mobilnya dan melaju kencang detik itu juga

"bagaimana jika aku terlambat"

"bagaimana ini" woojin tak henti mengkhawatirkan pemikirannya

"itu dia"

woojin merem mobilnya memakirkan mobil sesuai kehendak hatinya saja

"tuan, kau selalu datang" ucap salah satu pelayan di toko bunga itu.

"tentu saja, apa bunganya sudah tiba?" tanya woojin

bunga yang hanya dikirim sekali setahun, apakah kebetulan bunga itu selalu datang bertepatan dengan kematian hyungseob.

"iya, baru saja datang" jawab pelayan

"ini" pelayan itu menyerahkan satu bucket bunga berwarna putih kepada woojin.

"aku akan membeli 2 buah"

"tumben tuan" pelayan itu kembali mencari bunga yang sama.

"maaf, tapi tinggal satu"

"mengapa sangat cepat habis?" tanya woojin

"ada seorang gadis yang membeli semua bunga itu" jawab pelayan

"benarkah? sudahlah beri aku satu bucket bunga lain yang mirip dengan bunga ini" pelayan mengangguk dan mengambil bunga yang mirip dengan bunga itu.

angin menerpa wajah woojin, woojin diam mengikuti irama burung yang sedang berkicau di atas pohon. diam saat keindahan daun pohon terjatuh di bawah sebuah kuburan.

"hyungseob, ini hari di saat kamu membuka mata dan hari dimana kamu menutup matamu untuk yang terakhir kalinya"

"aku kesini ingin menyampaikan ada gadis baru yang kucintai maaf bunga indah ini akan kuberikan kepada gadis itu sebagai ganti...

ini, kuberi lagi bunga yang hampir sama miripnya dengan bunga yang indah ini" woojin meletakkan bunga itu diatas kuburan hyungseob.

"aku akan pulang, semoga kamu masih tersenyum" woojin mengecup nisan hyungseob dan melangkahkan kakinya pergi.

***

woojin pulang dengan keadaan mabuk, woojin berjalan sempoyong ke arah apartemennya.

woojin melihat kebawah, ada kelopak bunga yang terjatuh, woojin mengikuti arah kelopak bunga putih itu dan berhenti di sebuab pintu.

"eh.. hmmm" woojin membuka tutup matanya.

*bayangin aja gaya orang mabuk

woojin memencet tombol

"hyungseob sayang... bukalah pintu suamimu sudah pulang" ucap woojin tak sadar

cklek

"malam sayang.." woojin jatuh di pelukan gadis yang dipanggilnya sayang itu.

"maaf paman, anda salah apart"

"hei sayang, mana anak kita?" tanya woojin

"anak? kita? apa maksud paman keluarlah" suruh gadis itu.

"he.. baiklah baiklah" woojin berjalan ke arah pintu menutupnya dan menguncinya.

"apa kau masih malu sayang, ayo kita buat adik untuk jagoan kita"

perkataan woojin yang akan mengubah takdirnya, tidak. tidak hanya takdir woojin tapi takdir gadis yang sedang ia tiduri juga.

malam yang begitu panas, woojin tidak sadar sangat bergairah. kekuatannya bertambah dengan keadaan mabuk.

sedangkan gadis itu, menangis tidak terima dengan takdir sialnya.

takdir yang amat sangat sial.

"bersama sayang"

___

loh loh apa nichhh?

pendek kah?

vote and comments

PanWinkDeep 💞💞 or taehoon💕💕[THE END] PART 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang