Penyiksaan

320 11 10
                                    

Chapter ini didukung oleh NC ya man teman 🙃🔫

------------------------------------------------------

"Tok...Tok..."

Suara ketukan membangunkan Yabu dari tidur singkatnya di sofa ruang tamu.

Yabu langsung berjalan kearah pintu dan membuka pintunya itu. Mendapati Inoo yang tengah tertunduk sambil menahan isak tangis yang hendak keluar.

"Say—"

Panggilan Yabu berhenti karena Inoo langsung memeluk Yabu erat. Kepalanya berada didalam dada Yabu dan membuat Yabu reflek mengelus kepala Inoo pelan.

"Semua akan baik baik saja" kata Yabu sambil mengecup pelan kepala Inoo lembut.

Yabu mengajak agar Inoo masuk kedalam rumahnya dan duduk di sofa tempat Yabu tidur tadinya.

"Kamu diapain lagi? Hm?" tanya Yabu sambil melihat kearah Inoo

Inoo masih diam. Inoo tak berbicara apapun. Air matanya masih keluar, tetapi isak tangisnya sudah berhenti.

"Sayang" panggil Yabu dan itu berhasil membuat Inoo mendongkakkan wajahnya.

"Cerita ke aku" kata Yabu sambil memegang pipi Inoo lembut dan sedikit mengelusnya.

Inoo menggeleng kecil sambil menutup matanya. Membuat pegangan dari tangan Yabu melepas.

"Kalo kamu ga cerita. Aku nanti ga bisa bantu kamu sayang" kata Yabu sambil menatap Inoo lekat lekat.

Inoo hanya bisa pasrah dan menatap Yabu lemas. Inoo kembali menunduk dan mengeluarkan cairan bening lagi.

"Sayang, jangan nangis dong. Kapan kamu ceritanya"

Yabu berusaha agar Inoo tak menangis lagi. Tapi sia sia, Inoo tetap menangis dan membiarkan Yabu bingung sendiri.

"Kota" panggil Inoo ketika Yabu sudah kehabisan akal.

"Y-ya?" tanya Yabu langsung.

"Ma-maafin Kei. Kei, Kei—"

"Udah gapapa sayang. Kamu ga salah apa apa" kata Yabu menenagkannya sambil memeluk dan mengelus kepala Inoo.

"Ta-tapi, tapi Kei—"

"Udah udah. Jangan nangis terus. Nanti manismu luntur sayang" kata Yabu sambil melepaskan pelukannya lalu memegang kedua pipi Inoo lembut.

"Tapi gara gara Kei, kamu jadi dibuang sama keluargamu. Mereka tak suka dengan hubungan kita. Kenapa kamu tak mau melepaskan aku saja?" tanya Inoo dengan isak tangis yang ditahan.

"Kau tau kenapa?" tanya Yabu

"Kenapa?"

"Karna aku benar benar mencintaimu.." Yabu mengurung Inoo dengan posisi Inoo yang tiduran dan Yabu berada diatas Inoo. "Kamu juga begitu kan? Dengan kamu yang disiksa oleh keluargamu, aku tak bisa membiarkan kamu sendirian, sayang" kata Yabu sambil mengecup sedikit leher Inoo.

"Engh—tapi Kota.."

"Aku tak peduli apa katamu. Aku benar benar mencintaimu Kei" kata Yabu sambil meraba dada Inoo.

"Ga mungkin kita melakukannya disini" kata Yabu

Lalu dengan cepat Yabu langsung berdiri dari posisinya dan mengendong Inoo dengan gaya bridal menuju kelantai 2. Kamar Yabu.

Yabu langsung melempar Inoo ketempat tidurnya dan tak lupa Yabu mengunci pintu kamarnya.

"Sa—sayang.." panggil Inoo ragu

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 05, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Our OneShoot Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang