8.🎡-Cowok berlesung pipit

141 59 7
                                    

🎡Kadang kakak kelas lebih menggoda daripada temen sekelas🎡

Dan...

Meja yang tadi akan Athifa duduki dengan cepat diduduki oleh seseorang cowok, berkulit putih langsat, alis nya yang tebal, bulu matanya yang lentik hampir lentik seperti bulu mata Athifa. Athifa meneliti cowok berkaos hitam yang dibalut jaket jeans dari rambut sampai ujung kaki. Athifa seketika mematung di tempat setelah selesai meniliti cowok yang duduk tenang di hadapan nya.

"Gak usah kaget gitu, baru gak ketemu 3 tahun juga." Ucap cowok itu terkekeh pelan, memperlihatkan lesung pipit nya yang dalam, tangannya menunjuk tempat duduk dihadapan nya, "Duduk sini, Ath. Gratis kok, nggak akan disuruh bayar." Lanjutnya.

Athifa menarik kursi yang ditunjuk cowok berlesung pipit, membuat suara deritan kursi yang menggesek lantai yang terbuat dari marmer, "Arionn!!!." Seru Athifa speechles, yang dari tadi terdiam. Arion hanya terkekeh melihat tingkah Athifa, yang sudah 3 tahun ini ia rindukan.

Arion mengacak rambut Athifa gemas, yang dibalas wajah kesal pura-pura oleh Athifa, "Kebiasaan." Kata Athifa lalu merapihkan rambut nya.

Arion hanya menyengir, "Oh iya, lo mau pesen apa? gue traktir." Tawarnya.

"Pesen kulit macan goreng." Sahut Athifa asal.

Arion berdecak kagum, "Widihh, 3 tahun nggak ketemu. Lo jadi suka kulit macan goreng, gimana kalo 5 tahun kagak ketemu coba. Mungkin lo udah suka sama kulit Godzilla rebus." Ucap Arion, menganggap ucapan Athifa itu benar.

Athifa hanya terkekeh kecil, setelah mendengar jawaban Arion, "Bejanda Oannn."

"Bercanda Ath, bercanda. Bukan bejanda."

"Iya apalah itu."

Athifa menatap lekat wajah Arion, mata nya tidak ingin beralih pandangan. Arion yang merasakan diperhatikan oleh Athifa, dengan cepat menoyor kepala Athifa.

"Aduh, apaan sih Oan. Main noyor-noyor aja, ini tuh kepala. Nanti kalo gue geger otak karena ada guncangan yang dateng secara tiba-tiba. Gimana?." Athifa menyentuh bagian kepala yang ditoyor Arion.

"Lebay lo." Cibir Arion. "Ah iya, ini siapa? Keyla sama Thalita mana?." Lanjutnya.

"Udah balik lah, stupid."

"Gue kira masih gentayangan di calon sekolah gue." Ucap Arion mangut-mangut.

"Dih, ngaku-ngaku bapak nya." Ketus Athifa, seraya melempar tisu yang sudah berbentuk bulat ke arah wajah Arion.

"Anjrit, diem Ath." Tuturnya, "Lagian emang bener kok."

"Nggak percaya, nanti kayak dulu. Lo bilang bakal satu SMP sama gue eh, nyatanya lo SMP nya di Florida. "Cibir Athifa kesal, "Udah lo pake ajak Adit lagi."

"Eh batu, gue kan udah bilang. Bokap gue sama bokap nya Adit satu project disana."

"Lo tuh sahabat laknat tau nggak, sahabat dateng harusnya disayang-sayang. Bukan gini, malah di salah-salahin." Ketus Arion.

Athifa memicingkan matanya, "Gue yakin, disana nggak ada cewe yang mau sama lo."

"Sok tau lo." Sahut Arion kesal.

Athifa - s e l e s a i -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang