~2~

105 3 0
                                    

"Pergunakan hidup untuk bahagia bukan untuk bernostalgia"

🍁🍁


Pagi ini Nura sarapan seperti biasa dengan orang tua dan juga kakak perempuannya.

Selesai sarapan Nura menyalami mereka dan berjalan untuk mencari angkot ketika dirasa cuaca tidak mendukung untuk pergi naik motor.

Sampai di gerbang ia melihat motor yang barusan datang,
"kaya kenal motornya,"

"anjir ada mantan." gumamnya dalam hati.

"pagi nura," nura terdiam melihat sesosok cowok dihadapannya ini tersenyum kepadanya. Senyuman yang dulu sangat berefek bagi jantung Nura.
Seketika sadar Nura membalas senyuman cowok itu.

"pagi juga Aldi,"

Setelah mengucapkan itu tanpa menunggu waktu lama Nura pun memasuki gedung sekolah menuju kelas.

Sebelum sampai dikelas seseorang menepuk pundak Nura membuatnya terlonjak kaget.

"Dewi lu bikin kaget aja," gerutunya pada teman osisnya, Dewi menjabat sebagai bendahara osis.

Dewi terkekeh pelan melihat Nura yang kaget.
"istirahat pertama ada rapat ra, gue cuma bagiin info," Nura manggut-manggut mengerti dan mengucapkan terima kasih sebelum melanjutkan jalan dan memasuki kelasnya.

"selamat pagi wahai para penggemar," ucapnya saat memasuki kelas, seketika kelas hening dan menatap nura dengan tajam dan geli.

"pagi kembali kembarannya mimi peri," teriak seisi kelas yang tumben-tumbennya kompak membuat nura mendengus dan membiarkan para sekawannya tertawa bahagia.

Nura duduk dibangkunya dengan muka dibuat sebete mungkin, well semua orang juga udah tau kalo seorang Nura cethosia Arkasa tidak mungkin bisa marah lama. Bisa dihitung sebelum lima detik pasti Nura akan tertawa lagi.

🌸ketoskiller🌸

Tet.. Tttettt...

"baiklah kalian boleh istirahat," guru yang mengajar dikelas nura pun meninggalkan kelas.

Fika berjalan kearah bangku Nura dan Nadin yang masih sibuk membereskan buku dan di taruh dilaci meja.

"kantin?" tanyanya.

Dua manusia itu lantas menganggukkan kepala dan berjalan menyusuri koridor.

Dengan tiba-tiba nura berhenti membuat dua kawannya ikut terhenti dan menatap heran nura yang berdiam diri seakan mengingat-ingat sesuatu.

Setelah ingat dia menepuk pelan dahinya membuat kedua temannya lagi-lagi heran dan penasaran.

"duh gua harus rapat osis nih, kalian duluan aja deh," setelah mengatakan itu nura berlari meninggalkan Nadin dan Tika yang menggeleng-gelengkan kepala dengan sifat pelupa Nura.

Sampai dipintu ruang osis Nura mengatur nafasnya sebelum membuka. Dan untungnya pembina belum datang, hanya inti osis dan rekan-rekannya yang sibuk mengatur meja.

Salman yang melihat nura baru datang hanya menatap datar dan dibalas cengiran oleh Nura.

"Nura pasti lupa," tebak Dewi tepat sasaran, Nura menggaruk keningnya yang tidak gatal bingung ingin menjawab apa.

Pak Ridwan selaku pembina membuka pintu ruangan membuat yang lain langsung duduk begitu pun Nura.

🌸ketoskiller🌸


"ra, ayuk pulang," ajak Sela menghampiri bangku nura. Nura yang sedari tadi sibuk memakai aerphone dikupingnya hanya menyerngit heran dan memandang sekitarnya yang lumayan sepi. Ini pulang?...

"lu dari tadi gak denger bel ra?" Nura menggelengkan kepala karena dia juga tadi memutar musik kuat dan memejamkan kepalanya untuk menghilangkan beban dari tugas sekolah dan osis yang bikin kepalanya pusing.

Sela menghela nafas padahal nadin yang teman sebangkunya pun sudah pulang, tetapi Nura tidak menyadari. Dasar nura.

Nura dan Sela pun berjalan kearah gerbang untuk menunggu angkot. Ketika sampai dibangku mereka berdua duduk dengan kepala celingak-celinguk berharap angkot tujuan mereka datang.

Drtt.. Dttt....

Sela yang sedang asik duduk menghela nafas dan mengeluarkan hp yang berada di sakunya.

"halo mah,"

"...".suara diprivasikan wahai leaders.

"jadi?"

"..."

"hmm,".sela mematikan teleponnya dengan malas, nura yang berada di sampingnya menatap penasaran apa yang dibicarakan oleh sela dan ibunya sampai sela jadi tak semangat.

"Ra maaf ini mah ya, kaya nya lu pulang sendiri deh, gue disuruh pulang tempat bibi gue hari ini, nyokap sama bokap gue lagi di tiongkok," ujarnya tak enak karena rumah bibinya beda arah dengan rumahnya dan rumah nura.

Nura tersenyum menandakan dia tidak apa-apa.
"nyelaw kali sel udah kaya sama sapa aja,"

Mobil angkot yang ditunggu Sela pun datang dengan,tidak enak hati sela pun menaikinya walau Nura memaksanya untuk segera naik.

Sepeninggal Sela, Nura menghela nafas, sudah sangat lelah menunggu, memang angkot untuk kearah tujuan nura sangat susah apalagi jika sudah sore seperti saat ini.

Seketika Nura ingat jika dia ada aplikasi taksi online, nura memukul keningnya pelan dan kesal sendiri dengannya yang sering lupa.

Sebelum benar-benar mengklik aplikasi itu, suara motor berhenti dihadapannya membuat fokus nya teralih. Seseorang itu membuka helmnya dan tersenyum lebar ke arah nura.

"hai Nura, apa kabar?" sapanya, nura terdiam untuk mengingat-ingat siapa sosok dihadapannya ini, mukanya seperti pernah liat namun dia lupa.

"yaelah ra, gue Bisma anak 11ips2 yang waktu itu ikut sosialisasi bareng," jelasnya membuat nura membulatkan matanya, ahh dia sekarang inget.

Cowok yang dulu sekelompok dengannya ketika ada kunjungan ke kantor polisi untuk sosialisasi.

"oh Bisma, kabar gue baik,"bisma mengangguk.

"lu mau pulang? Yuk gue anter,"

"eh gak usah, gue bisa mesen taksi," tolaknya halus.

"gak baik nolak tawaran orang ganteng mba, kan gratis sayang atuh duitnya,"
Nura terkekeh pelan sebelum menganggukan kepala.

"boleh deh," Bisma menyodorkan helm kepada nura yang langsung di ambil dan dipakai oleh nura. Setelah Nura naik barulah Bisma menjalankan motornya.

Setelah sampai di depan gerbang, ia pun turun dan memberikan helmnya kepada bisma.

"thanks ya ma udah nganterin," Bisma menganggukan kepala dan tersenyum.

"untuk tuan putri abang Bisma pasti siap membantu," nura tertawa mendengar ucapan bisma.
"eh btw jangan manggil ma dong, serasa emak-emak gue," Tawa nura tidak bisa terbendung lagi,Bisma memang tidak berubah.

"Aneh lu, terus gue panggil apa?"

"ya apa gitu, orang ganteng tah," ujar Bisma terkekeh sendiri dan nura memandang geli cowok pd dihadapannya ini.

"yaudah sana pulang,"

"ngusir hmm?"

"ihh engga,"
Bisma lagi-lagi terkekeh dan memakai kembali helmnya, sebelum pergi Bisma melambaikan tangannya begitupun Nura.

Nura berjalan masuk kerumahnya dengan senyum indah dibibirnya.

Vote and comment:)

Ketos KillerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang