1

751 41 6
                                    

Pagi hari di SMK Gemilang Jakarta sudah ramai karena berita menghebohkan tentang salah satu cewek populer di kelas 11. Di papan pengumuman atau yang biasa dikenal dengan Mading(majalah dinding) terpampang foto Keysha yang sedang di rangkul oleh seorang pria berumur sekitar 40tahunan. Latar foto terlihat seperti berada di club malam, dilengkapi dengan pakaian seksi milik Keysha. di bawah foto itu tertulis

‘Keysha Pricilia, kelas 11,  jurusan Dance. Foto di atas dipersembahkan oleh SecretWomen, jika tertarik memakai jasa informasi ini silakan kunjungi web https://www.SecretWomen.com’

“wahh wahh ratu sekolah kita nih hahah boleh juga”

“kalo gue jadi keysha, bisa malu setengah mati gue”

Tak lama, cewek yang fotonya terpampang di papan pengumuman datang dengan kedua temannya. Ia berjalan lenggak-lenggok sambil mengibas-ngibaskan rambutnya. Matanya tertuju pada kerumunan murid yang mulai melihat ke arahnya dengan tatapan sinis.

“ada apa sih?” ia bertanya dengan nada manja. Ia berjalan ke tengah kerumunan, menyingkirkan siapa saja yang menghalangi jalannya.
Tak lama setelah ia melihat sosoknya sendiri di papan pengumuman, suara lengkingan menggema membuat orang-orang disekitarnya otomatis menutup pendengaran mereka.

“AAAAAAaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!!”

Dengan cepat ia mengambil foto tersebut dan merobek-robeknya.ia menghantakkan kakinya dan wajahnya memerah tanda marah yang sudah memuncak.

“SIAPA YANG BERANI NGELAKUIN INI KE GUE!? SIAPAAA??!! SIAPA SECRETWOMAN?? NGAKU LO SEMUAA!!!”

Dadanya naik turun mengikuti napasnya yang tak terkontrol lagi. Wajahnya merah padam dan hampir menangis. Orang di sekitarnya melihatnya dengan tatapan sinis dan beberapa menggeleng-gelengkan kepala, tak habis pikir dengan kelakuan cewek yang katanya berkelas ini. ada juga yang  mencibir keysha secara terang-terangan.

“keshsya...kehsya.. ngakunya cewe berkelas,ternyata kerjaannya jadi simpenan om om hahahah segitunya banget buat terlihat kaya?”

Ratu,musuh bebuyutan Keysha membuka suara di tengah kerumunan.

“diem lo!!”

“wihhh apa nih? Anting lo berlian? Tadi malem abis ditidurin ya?”

“bangsat!”

Keysha mengayunkan tangannya ke wajah Ratu namun berhasil di tahan oleh Ratu.

“lo gk malu? Pergi sana dasar pelacur” ucap Ratu kemudian.

Keysha berlari meninggalkan kerumunan sambil menangis tersedu. Kedua temannya hanya memandangi Keysha tanpa berniat membantu. Kini hancur sudah image Keysha di sekolah.

Seorang siswi yang melihat kekacauan itu dari jauh tersenyum puas akan karyanya.

“makanya jangan macem-macem sama gue”

senyum Alice mengembang di balik buku tebal yang menutupi sebagian wajahnya.

Alice melngkahkan kakinya ke dalam sebuah gudang tua yang berada di ujung halaman sekolah. Ia memasuki gudang itu. Bangunannya terlihat sudah tua namun lumayan rapi untuk ukuran sebuah gudang. Di dalamnya terdapat tumpukan kursi tak terpakai, beberapa patung tengkorak yang berdiri di sisi jendela serta sebuah piano tua di tengah ruangan.

Gorden melambai karna angin yang bertiup memasuki ruangan.
Alice duduk di dekat jendela, ia menaruh laptop putihnya di atas meja. Memeriksa hasil pekerjaannya di sana. Ia membuka Web yang ia buat sendiri dengan keterampilan ilmu komputernya yang bisa disebut jenius. Senyumnya terukir setelah membaca sebuah pesan di Webnya.

‘kerja bagus. gue udah transfer 500ribu ke rekening lo, gue puas banget udah liat Keysha dibikin malu. Makasih banyak, SecretWoman.’

“kerjaan beress!!” ucapnya semangat tanpa menghilangkan senyumannya.

Ya, Alice adalah dalang dibalik semua ini. ia melakukan apapun yang diinginkan oleh ‘klien’nya selama ia mampu. Tentu saja identitasnya tak diketahui siapa pun. Nicknamenya adalah SecretWoman. Ia tak pernah bertemu langsung dengan kliennya, melainkan bertransaksi hanya melewati situs web yang ia buat sendiri dan tak semua orang bisa memasuki situs tersebut. Semua murid di sekolahnya mengenalnya sebagai cewek cupu yang bahkan tak pernah di akui keberadaanya. Selama satu setengah tahun ini penyamarannya tak pernah terbongkar sekali pun.

Satu tugas yang ia terima bisa menerima bayaran minimal 500ribu, bahkan ia pernah mendapatkan uang 2juta rupiah atas tugas yang ia lakukan. Yahh.. bagi orang elite seperti mereka uang bukan hal sulit. Tapi bagi Alice, hidupnya adalah untuk mencari uang!

Alice masih saja asik dengan laptopnya sampai ia tersadar ada orang lain di ruangan itu. Suara dentingan piano membuat Alice menengok kebelakang tempat piano tua berada. Disana, seorang cowo jangkung yang tampan duduk dengan tangan membelai tiap tuts piano. Matanya terpejam seolah menikmati tiap dentingan melodi. Entah mengapa alam seperti mendukung momen ini, angin masuk melalui jendela dan menerpa wajah cowo itu sehingga terlihat jelas wajah dengan alis tebal, hidung mancung dan rahang yang tegas dengan ekspresi tenang. Beberapa saat Alice terpana dengan pemandangan ini, hingga ia kembali sadar ke dunia nyata.

“k-kamu siapa? Kenapa bisa ada disini?”

Cowo itu menghentikan permainannya, ia memandang Alice sebentar dan berdiri mendekat. Alice yang gugup mengambil laptopnya dan menyembunyikan benda itu di belakang tubuhnya.

“kamu..ngapain disini??” ucap Alice masih dengan wajah shocknya.

“ya main piano lah, gk liat?”

“m-maksud aku...bukannya..ta-tadi aku sendiri disini? Kok tiba-tiba kamu..”

“gue dari tadi tidur disitu, lo nya aja yang masuk sembarangan” ia menunjuk tumpukan kursi di ujung ruangan.

“hah?tidur?”

Cowok itu berdiri, melangkah mendekati Alice yang masih mematung dan tak melepaskan pandangan waspadanya. Cowok bersurai hitam itu melirik ke bagian belakang Alice.

“kenapa lo nyembunyiin laptop sampe segitunya? Gue gk bakal ngerampok lo”

“a-aku....eng...”

“hati-hati, disini banyak setannya”

Usai mengatakan hal konyol itu, ia keluar dari gudang tersebut. Meninggalkan Alice yang masih memiliki sejuta pertanyaan di otaknya.

Alice terus menerka-nerka siapa cowok itu, wajahnya familiar. Ia mencoba mengingat-ingat, siapa nama cowok itu.

“dia...DIA!! DIA KEVIN ALVARO!! Kelas 11 Musik 2!!!”

Shttt... I'm a NerdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang