Aku terdiam dikamar seraya merebahkan badan dan melihat langit-langit kamarku. Aku teringat kembali dengan obrolan aku dan Jae In tadi sore ketika aku mengantarnya pulang kerumah sesudah kami puas jalan-jalan seharian ini.
“Kau tidak sendirian Dong Jun, ada aku yang selalu berada didekatmu. Apa pun yang kau rasakan, apapun yang kau alami kau bisa menceritakan padaku kapanpun kau mau. Aku selalu ada disini”
Aku hanya mengangguk lalu tersenyum dan menyuruhnya segera masuk.
Apa benar dia akan selalu ada disisiku ? Apa benar semua yang dia katakan padaku ? aku ingin sekali mempercayaimu Jae In, tapi aku takut, takut jika aku mempercayaimu aku akan terluka dan luka itu akan membuatku terpuruk untuk kedua kalinya.
Aku memejamkan mataku, mencoba menjernihkan apa yang ada dipikiranku. Tapi itu sia-sia, aku segera bangkit dan mengambil gitarku lalu memainkannya. Kupetik gitarku asal-asalnya sambil mencoret-coret buku lagu yang punya.
'Seperti yang aku duga, kau memang berbeda...
Entah aku mulai menyukaimu atau aku hanya mengagumimu...
Aku bisa tersenyum sepanjang hari saat kau disampingku...
Entah itu hari hujan atau saat matahari bersinar terik..
Tapi aku selalu teringat dengan semua yang kau lakukan...
Aku bertemu denganmu,
itu bagaikan mimpi setelah selama ini aku hidup sendiri..
Apa pun tentangmu, apa pun yang kau ceritakan...
Semua itu selalu aku simpan...
Dan aku ingat kembali saat aku merindukanmu..
Ini cinta atau bukan...
Tapi aku bahagia...
Aku sungguh ingin mempercayaimu dengan hati yang ku punya...'
Beberapa menit berlalu, aku mencoba untuk memainkan lagu yang baru saja aku buat. Setelah lagu berhenti, tanganku masih tergantung bebas didepan senar gitar itu. Ada perasaan yang meluap dalam hatiku, perasaan yang aku takut untuk mengakuinya, perasaan yang membuatku ingin menghabiskan waktuku hanya bersamanya. Aku menghela nafas panjang lalu menatap nanar buku laguku yang penuh dengan coretan kata dan nada.
“Apa yang harus aku lakukan sekarang ?” tanyaku pada diri sendiri.
Mungkin karena aku terlalu banyak berpikir aku sampai jatuh tertidur. Mungkin dengan aku tertidur semua yang terjadi dalam pikiranku menjadi menghilang.
Begitulah, hari demi hari ku lewati dengannya. Asal bersamanya rasanya aku bisa melewati setiap harinya dengan senyuman. Mungkin dia tidak tahu apa sedang aku rasakan sekarang, aku sendiri tidak yakin dengan apa yang aku rasakan padanya. Aku menjalaninya dengan tenang dan diam. Aku ingin dia tetap seperti ini tanpa memikirkan apa yang sedang aku pikiran sekarang. Sama seperti hari-hari sebelumnya, aku dan dia duduk di taman belakang kampus.
“Sebentar lagi ujian. Kau sudah menyiapkan diri ?” tanya Jae In
“Ya, aku sedang membuat sebuah lagu. Tapi masih banyak yang harus diperbaiki”
“Benarkah ? Aku juga ingin bisa sepertimu. Tapi sulit rasanya membuat sebuah lagu”
“Oh ya ? Saat hatimu sedang dalam kondisi dimana kau tidak bisa bicara dengan siapa pun, dengan sendirinya kau akan membuat lagu yang indah. Kau bisa main alat musik ?”
“Emm. Aku bisa main piano. Tapi untuk membuat lirik yang indah dan menyentuh semua orang, itu sangat sulit”
“Itu berjalan dengan alami, kau tidak perlu memaksanya. Dengan sendirinya lirik itu akan muncul dari hatimu”
KAMU SEDANG MEMBACA
SOULMATE IN SEOUL
Teen Fiction"kau percaya dengan soulmate?" "tidak, kau sendiri ?" "aku percaya,suatu hari nanti aku akan menemukan belahan jiwaku" "hanya orang bodoh yang percaya dengan itu" Bagaimna denganmu ? Apa kau percaya dengan apa yang dinamakan belahan jiwa ? Jae In se...