Dinding bercat putih bersih dengan beberapa hiasan foto pernikahan memenuhi pandangan Lucas. Kamar pengantin Lucas dan Rose. Kamar yang sama yang pernah ia tinggali bersama Rose dulu. Kamar yang menjadi saksi bisu indahnya jalinan rumah tangga mereka. Di mana keharmonisan dan kemesraan terjalin indah di sana.
Setiap jengkal ruangan tersebut memiliki kesan berarti bagi Lucas. Betapa damai dan tenangnya kehidupan rumah tangganya waktu itu. Memiliki istri yang cantik dan juga sangat baik seperti Rose tak pernah terbayangkan olehnya. Namun takdirlah yang telah mempersatukan mereka. Tetapi bukan takdir pula yang memisahkan mereka seperti saat ini. Seseoranglah yang telah mengatur semuanya.
Kamar itu masih sama tak berubah sedikitpun. Lemari kaca berukuran cukup besar yang berisi aneka pernak Pernik hiasan yang di belinya dulu untuk Rose masih tertata rapi di sana. Aneka Miniature bunga berbagai jenis dan berbagai boneka cantik dengan busananya yang menawan. Berbagai jenis parfum mini yang di tata rose sendiri. Serta buah tangan yang di belinya dulu di Hawaii saat bulan madu mereka.
Semuanya.
Semua benda penuh kenangan itu masih berada di sana. Meski pemiliknya mungkin sudah tak mengingat keberadaannya.
Di pojok dekat pintu kamar mandi terdapat Meja rias dengan kaca yang bening dan jernih milik Rose yang di pesan secara khusus oleh Lucas untuk istrinya agar bisa berhias dengan nyaman. Dengan hiasan kupu besar sebagai bingkainya. Karena Lucas tahu yang paling di sukai istrinya itu adalah bunga dan kupu-kupu. Di sana pula masih terdapat beberapa make up dan parfum Rose yang tertinggal. Bahkan baju Rose masih utuh di dalam lemari pakaiannya.
Rose memang tak pernah punya rencana untuk meninggalkan Lucas. Semua yang terjadi tiba-tiba tak dapat untuk di tolaknya. Bahkan masih ada rajutan topi bayu yang masih belum jadi tergeletak begitu saja di meja. Tangan halus Rose lah yang telah merajutnya untuk calon anaknya nanti. Semuanya terlihat sangat indah dulu. Dan bahkan kehidupan rumah tangga mereka bisa di katakan sempurna. Namun sayangnya kesempurnaan itu tak berlangsung lama.
Disisi kanan tempat tidur terdapat lukisan besar bunga daisy berwarna putih dengan warna biru cerah sebagai backgroundnya.
Itu adalah salah satu bunga favorite rose. Karena bunga daisy adalah kesukaan kakek dan nenek rose.
Bagi rose bunga daisy selalu mengingatkannya pada mereka. Rose selalu memberikan bunga daisy di setiap tahunnya untuk sang nenek dan kakeknya. Terkadang saat peringatan hari pernikahan mereka dan saat ulang tahun kakek dan neneknya. Rose bahkan punya mimpi ingin menjadi pasangan seperti kakek dan neneknya. Karena cinta yang mereka miliki. Cinta yang masih utuh kekal abadi sampai hari tua nanti. Hingga uban yang memutih pun itu tidak mengubah perasaan cinta yang mereka miliki. Begitu juga yang di inginkan Rose. Bersama dengan suaminya Lucas dan menua bersama."aku kira bunga daisy tidak pernah mati." Ujar rose sedih kala itu mengenang cinta kakek dan neneknya.
Rose memang tidak bisa mengunjungi kakek dan neneknya lagi saat itu.Karena mereka di ajak serta oleh anak pertamanya yaitu kakak dari Ayah Rose ke spanyol dan menetap di sana. Lucas yang mendengar hal tersebut ikut merasakan kesedihan yang di alami istrinya itu.
Dengan inisiatif dari dirinya sendiri Lucas memesankan lukisan bunga daisy itu untuk istrinya sebagai kejutan sekaligus hadiah. Agar Rose bisa melihatnya sewaktu-waktu. Hingga dia bisa merasa dekat dengan nenek dan kakeknya setiap saat.
Rose pun tidak berani memasang bunga daisy ataupun aster mekipun dia menyukainya. Karena dia tahu suaminya tidak bisa berdekatan dengan kedua jenis bunga tersebut.
Setelah lukisan yang dipesannyya jadi Lucas menunjukkannya pada Rose. Lucas masih sangat ingat ekspresi istrinya kala itu, mata jernihnya yang berkaca-kaca karena bahagia dan pelukan hangat istrinya saat menerima hadiah tersebut.
"Bunga daisy tidak pernah mati sayang, dia berada di sana selamanya dan kita bisa memandanginya seharian. Dengan begitu kamu akan selalu merasa dekat dengan kakek dan nenek. Jangan merasa mereka meninggalkanmu karena mereka selalu ada di dekatmu." Ucap lucas mesra kala itu mengecup kening Rose.
Sepenggal kenangan indah yang tertanam dalam lukisan itu membuat Lucas sedikit melupakan kejadian yang baru saja di alaminya tadi.Dia tidak pernah membenci bunga daisy, tapi dia membenci dirinya sendiri yang bahkan tak bisa menerima kehadiran bunga kesayangan istrinya tersebut. Bunga itu adalah bunga favorite Rose dan beserta nya juga terdapat moment indah antara dia dan Rose. Jadi bagaimana mungkin Lucas bisa membencinya.
Meskipun kenyataannya bunga tersebut bisa mengantarkannya kepada kematian.Meski sakitnya masih sangat di inngat Lucas. Ketika tiba-tiba badannya terasa keram dan mati rasa. Hingga dia tak bisa bernafas dan hampir mati saat itu juga karena bunga daisy itu. Entah siapa dan kapan seseorang menyelinap dan memasukkan bunga tersebut ke dalam kamarnya.
Hal terakhir yang di ingat Lucas adalah ketika ayahnya datang menghampirinya dan tak berselang lama dia tidur begitu juga dengan sang ayah. Jika begitu berarti orang tersebut masuk setelah mereka semua tertidur pulas. Menyelinap diam-diam dan menaruh bunga tersebut di sana. Dan saat menjelang pagi hari Lucas tersadar. Bangun dalam tidurnya dalam keadaan tak bisa bergerrak dan tak bisa bernafas.
Hingga di temukan oleh ibunya sebuket bunga daisy berwarna putih yang tersusun indah di sampingnya. Beruntung bu iwan bangun lebih awal dan tepat pada waktunya. Saat di dapatinya putranya dalam keadaan sudah sekarat dia langsung berteriak histeris sehingga sekejap langsung membangunkan suaminya. Pak iwan yang langsung terperanjat bangun di buat sangat kaget dan juga terkejut oleh keadaan putranya. Baru semalam tadi mereka berbincang bersama dan keadaan lucas baik-baik saja. Namun kenapa sekarang Keadaannya seperti orang yang hendak meregang nyawa.
Bu iwan segera menghambur keluar memanggil suster. Tak lama beberapa suster jaga langsung berlarian memasuki kamar Lucas yang diikuti dokter di belakangnya. Mereka semua panik, kedua orang tua Lucas tak kalah panik. Bu iwan merintih ketakutan dalam dekapan suaminya. Pak iwan yang tak tahu mengapa keadaannya putranya tiba-tiba memburuk terus memikirnya apa akibatnya. Hingga akhirnya sang istri memberitahukan kepadanya tentang
satu ikat buket bunga daisy di samping tubuh anaknya.Pak Iwan dengan geram dan sangat marah mengambil bunga terrsebut. Pak iwan membanting bunga itu ke lantai dan menginjak-injaknya hinnga hancur berantakan. Lalu setelah itu dengan keadaan yang masih sangat marah di ambilnya bunga yang telah russak itu dan dilemparkannya begitu saja di tempat sampah.
Tentu dia tahu jika putranya mempunyai alergi terhadap bunga terrsebut dan sudah bisa di pastikan jika hal tersebutlah yang membuat keadaan putranya menjadi memburuk seperti sekarang.
Dengan segera lucas mendapatkan pertolongan untung nyawanya kini kembali dapat terselamatkan. Setelah kejadian itu pula dengan segera kedua orang tua Lucas membawa anaknya keluar dari rumah sakit. Mereka merasa sudah tidak aman menaruh anaknya di sana. Sudah dua kali anaknya hampir mati terbunuhh di rumah sakit itu. Bagaimana kini mereka bisa tenang menaruh anaknya di situ setelah serentetan peristiwa mengerikan tersebut.
Kini lucas sudah berada di rumahnya. Berada di sana jauh lebih nyaman daripada di rumah sakit. Tidur di ranjangnya sendiri meski harus tetap menerima infus. Jika tidak terjadi peristiwa mengerikan tadi tentu keadaan Lucas sudah jauh lebih baik saat ini. Meski tubuhnya belum bisa bergerak bebas karena koma Panjang yang di alaminya.
- - - - - - - - - - - - - -
Sementara itu di tempatnya E mempersiapkan sebuah miniature rumah kecil tiruan rumah Lucas. Kali ini dia merencanakan hal baru lagi.
*************
Hai readers ??!!!!!
Ada yang bisa tebak enggak rencana " E "selanjutnya dengan miniature rumah tersebut ??????Komen ya dan jangan lupa vote
Terimakasih semuanya!!!!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
REMBULAN TAK SELAMANYA MURAM/TEROR (TAMAT)
Ficción GeneralRumah tangga Rose dan Lucas di hancurkan oleh seseorang yang tak dikenalnya. Semua ini sudah di rencanakan oleh seseorang yang memang sengaja ingin merusak biduk rumah tangga mereka. Bahkan mungkin setiap sendi kehidupan mereka berdua. Berawal dari...