Rindu

11 1 0
                                    




     Heena memasang wajah kusam sejak pagi hari karena kegiatannya terganggu oleh seorang pria didepannya ini. 

     Bagaimana tidak? Changkyun, junior di jurusannya, kekasihnya yang baru saja ia terima pernyataan cintanya 2 bulan yang lalu tidak berhenti mengikutinya kemana pun. Ke kampus, ke kantin, ke perpustakaan, bahkan Changkyun rela menunggunya didepan toilet wanita tanpa malu. Heena sudah bersikeras agar Changkyun berhenti mengikutinya karena dia merasa kurang nyaman dengan hal itu, namun Changkyun kemudian akan merengek tidak mau dan bergelayut pada Heena seolah bocah TK yang tak dibelikan mainan robot edisi terbaru.

     Mau tidak mau dan karena malu dipandang banyak orang, akhirnya Heena yang seharusnya mengikuti kerja kelompok untuk tugas akhir mata kuliahnya memutuskan untuk pulang ke apartemennya. Bersama Changkyun tentunya. Ia merasa tidak enak hati dengan teman sekelompoknya jika harus membawa Changkyun.

    "Chagiya, apa tugasmu masih banyak? ini sudah jam 12 malam. Aku mengantuk," Changkyun muncul dari balik kamar mendapati Heena yang masih berkutat dengan laptopnya di sofa ruang tengah.

    "Jika aku ikut kerja kelompok pasti tugasku sudah selesai 2 jam yang lalu," ketus Heena.

    Changkyun mendudukkan dirinya disebelah Heena dan memeluk lengan kiri gadisnya itu, "Changkyun-ah, sebentar lagi." Heena meloloskan lengannya pelan.

    "Aku lapar,"

     5 menit setelah pernyataannya, Changkyun hanya mendapatkan balasan berupa suara ketikan jari Heena yang semakin cepat.

     "Akhirnya selesai," Heena menghela napas lega, menghiraukan ucapan Changkyun.

    Heena mencabut flashdisk berisi tugasnya yang ia kerjakan bermodal kerja kelompok online di kakaotalk bersama teman sekelompoknya dan berdiri memasuki kamarnya.

     "Mau kemana?" tanya Changkyun melihat Heena keluar kamar dengan hoodie putih kesayangannya melangkah mengenakan sepatu menuju pintu keluar.

     "Mencetak tugasku ditoko seberang sana, tidak lama." Ucap Heena terburu - buru berharap Changkyun tidak mengikutinya kali ini. Ayolah, tokonya hanya 15 langkah dari apartemen dan itu tidak membutuhkan waktu lebih dari 30 menit.

     "Aku ikut!" Heena terkejut melihat Changkyun sudah berdiri didepannya mengenakan sweater merah muda. Astaga, bukankah sepersekon lalu dia masih duduk nyaman di sofa?

     "Ya Tuhan, Changkyun! kau itu kenapa, sih? sejak pagi kau mengikutiku kemana pun aku pergi. Di depan kelas, di kantin, di perpustakaan, di ruang lab, bahkan di toilet! Aku bahkan tidak jadi mengikuti kerja kelompok dan harus mengerjakan bagianku sendirian karena kau bersikeras untuk ikut! Dan sekarang aku hanya akan pergi ke toko seberang untuk mencetak, kau juga ikut? Kau seperti perangko, tahu tidak?"

     Habis sudah kesabaran Heena. Ia tahu tidak seharusnya membentak Changkyun. Namun Heena benar - benar tak habis pikir dengan kelakuan kekasihnya terhadapnya. Bahkan Ayahnya tidak pernah membuntutinya kemana pun. Changkyun sudah berubah status menjadi bodyguard pribadinya atau bagaimana, sih?

     "Maaf, noona," Changkyun menundukkan kepalanya terlihat menyesal. Perlahan kedua tangannya menggapai tangan kiri Heena dan mengayunkan ke kanan dan ke kiri dengan pelan. Ia sedang merayu.

     Heena menghela napasnya, "Aku merasa gelisah setiap hari ketika noona pergi ke luar negeri untuk menemui Ayah noona. Aku tidak bisa tidur dengan nyenyak, tidak bisa makan dengan enak, bahkan aku berniat ingin menyusulmu ke Paris. Jadi ketika noona kembali kemarin malam, aku sangat senang. Hingga sejak pagi aku tidak bisa menjauh dari noona, karena aku takut,"

     "Takut?"

     "Takut rindu, hehe"

     Heena menatap Changkyun tidak percaya. Im Changkyun benar - benar seorang bayi. menyebalkan dan menggemaskan secara bersamaan.

     Malam itu Heena memutuskan pergi mencetak tugasnya bersama Changkyun, dan melakukan kencan tengah malam setelahnya. Yah, Changkyun ada benarnya. Prianya pasti merindukannya setelah ia tinggal selama sebulan penuh.

     Ternyata jika sedang jatuh cinta, Im Changkyun seperti materai yang sudah dilapisi lem kertas, melekat tanpa gugat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ternyata jika sedang jatuh cinta, Im Changkyun seperti materai yang sudah dilapisi lem kertas, melekat tanpa gugat.















.

.








HAII HELLOO ANNYEONGG!!!

Ya ampun lama sekali daku ga ngepost huahahaha.

Sumpah gada ide yang muncul samasekali buat seri Jealousy:')

Instead, aku bikin iseng terinspirasi dari cuitan akun twitter nctzenhalu XD tapi aku ganti karakternya jadi Changkyun makhluk Tuhan paling imut bin ajaib!! wkwkw

Untuk pembuat tweet aslinya di akun tersebut, maaf yah aku terinspirasi tapi gatau sendernya siapaT_T

Iya ini series juga, kadang ideku ga beraturan udah kaya idup jadi yasudahlah hehe

Anywayyyy semoga terhibur dan jangan lupa vote^^

gomawo💖

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 08, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Crazy In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang