"ya Kim Jaehwan"
"berhenti di situ hyung jangan mendekat"
"kamu kenapa?" ucap seseorang yang mendekat lagi kearah pemuda bernama Jaehwan.
"Ku bilang jangan mendekat" teriak Jaehwan dan mulai menangis. Dasar bayi.
Bukan tanpa alasan menyebut Jaehwan bayi ataupun anak kecil. Wajah manis dan menggemaskan nya membuat dia tampak seperti itu. Di tambah lagi seseorang yang sering memperlakukannya seperti itu, siapa lagi kalau bukan kekasihnya.
Iya kekasihnya, yang dia teriaki tadi adalah kekasihnya.
Hwang Minhyun
Kekasih Kim Jaehwan.
Tidak
Dia bukan hanya kekasih tetapi melebihi seorang ayah yang menjaga anak kecilnya.
"loh kok nangis sayang" ucap Minhyun lembut menarik tubuh mungil Jaehwan ke pelukannya.
"lepas hyung hiks" rengek Jaehwan meronta di pelukan Minhyun
"iya tapi kenapa?" ucap Minhyun mengelus rambut belakang dan punggung Jaehwan menenangkan.
"hyung nggak sayang aku huaaaaaaa" ucapnya menangis kencang.
Minhyun sedikit pengang mendengar tangisan keras Jaehwan. Tapi apa boleh buat demi menenangkan kekasihnya apapun di lakukan. Okeh sebutlah dia bucin.
"loh kok ngomong gitu?"
"huaaaaa hyung.. Lepas" ucapnya kembali meronta. Mereka lagi di sofa ruang keluarga Jaehwan omong-omong.
Kenapa Minhyun terdampar disana? itu karena Jaehwan sendiri yang tidak mengangkat teleponnya dan membalas pesannya.
Tak mau menunggu lama, jadilah dia pergi menuju rumah kekasihnya tersebut.
Keluarga Jaehwan? tenang ibunya ada arisan tetangga jadi tidak ada ibunya dirumah begitupun ayahnya yang masih bekerja di perusahaan miliknya. kakak? Jaehwan anak tunggal jadi aman.
Jadi itulah kenapa Minhyun berada disana dan begitu Minhyun sampai anak kecil itu langsung mencak-mencak tidak jelas kepada Minhyun.
"kamu kenapa sih sayang.. Cerita sama hyung.. Hyung khawatir ini"
"Minhyun hyung jahat"
"eeh hyung jahat kenapa?" ucap Minhyun membekam pipi Jaehwan menghapus lelehan air mata yang mengaliri pipi si manis dan menyelami manik indah mata Jaehwan yang mampu membuatnya terhipnotis hanya dengan menatapnya saja.
"hyung nggak sayang aku lagi ya? kenapa hyung pelukan sama cewek itu di tokok roti depan sana" ucap nya cemberut.
"astaga jadi karena itu haha" Minhyun tertawa kencang mendengar penjelasan Jaehwan.
"huaaaa jangan tertawa hyung beneran nggak sayang aku lagi" ucapnya menangis kencang kembali. Kan tidak salah jika menyebut Jaehwan bayi atau anak kecil.
Minhyun terkekeh dan membawa tubuh mungil berisi itu ke pangkuannya dan memeluk pinggang ramping Jaehwan erat takut terjatuh.
"hey dengarkan hyung" ucap minhyun lembut.
"tidak ada yang hyung cintai selain kamu Kim Jaehwan.. Cuma kamu satu-satunya milik hyung.. Kekasih hyung.. Anak kecil hyung.. Bayi hyung.. Kesayangannya Hwang Minhyun.. Tidak ada yang lain.. Selamanya.. Kau bisa pegang kata-kata hyung.. Hyung tak akan pernah buat kamu bersedih.. Jangan nangis lagi ya.. Apalagi buat hal yang tidak jelas begini.. Perihal cewek itu dia teman hyung.. Memang kami dulu pernah dekat.. Tapi dia telah lama pergi dari kehidupan hyung jauh sebelum hyung kenal kamu.. Jika tadi hyung memeluknya.. Itu adalah pelukan terakhir dia meminta hyung menjadi kekasihnya tapi hyung tolak karena hyung sudah punya kekasih yang jauh lebih manis, lebih cantik, lebih menggemaskan, lebih indah dari apapun, berliannya Hwang Minhyun" Minhyun berucap manis sambil menatap Jaehwan dalam dan mengelus pipi chubby kesukaanya itu. kemudian dia beralih mengecup bibir Jaehwan sekilas membuat si bayi merona dan menangis lagi menyembunyikan wajahnya di ceruk leher si tampan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sweetness Story (Minhwan)
FanfictionCerita OS manis-manisan Hwang Minhyun dan anak kecilnya Kim Jaehwan