The Rise of A Lone Phoniex

1.1 Hong Lingyan To Feng Lingyan

"Kakek, tolong biarkan cucumu yang tidak berbakti ini tinggal di kuil Nanshan dan berdoa untuk Feng Manor seumur hidupnya." Feng Lingyan bersujud saat pakaian biru pucat berlengan panjangnya bergerak dengan anggun di tanah di depan Jenderal tua Feng

Jenderal tua, Feng Fuxi, dan istrinya, Hua Dan Yue, saling memandang dengan ekspresi sedih dan mengalihkan pandangan mereka kepada menantu mereka yang tidak berekspresi, Feng Qian, dan keduanya berhadapan dengan ibu dan anak perempuan, Luo shi dan Feng Ziyun. Feng Qian adalah putra angkat Jenderal tua Feng, Feng Fu Xi dan kemudian membuatnya menikahi putri satu-satunya, Feng Jiu. Feng Jiu tidak bisa melahirkan anak untuknya selama dua tahun dalam pernikahan dan dia akhirnya mengambil selir dan kemudian melahirkan anak perempuan tertua. Tidak lama setelah itu kelahiran putri tertua shu, Feng Jiu akhirnya hamil tetapi itu adalah kehamilan yang sulit.

Feng Lingyan, lahir prematur dan Feng Jiu meninggal karena kesehatannya yang buruk. Feng Lingyan, meskipun menjadi yatim piatu, dia dibesarkan menjadi seorang wanita yang anggun dan sopan, menerima cinta dari para tetua. Ini sebabnya, membuat ibu dan putrinya terlalu berwajah penuh kebencian yang mendalam terhadapat wanita muda itu.

"Kakak keenam... kamu tidak harus melakukan ini... Aku tahu kamu kesal tentang pertunangan, tetapi kamu tidak akan menyalahkan kakak perempuanmu kan? Aku..." Feng Ziyun menelan kata-katanya saat menerima tatapan tajam dari istri Jenderal tua itu. Gadis itu selalu menemukan kesempatan untuk membuat Ling'er lebih kesal. Dia tidak bisa membayangkan bagaimana nasib cucunya yang miskin di rumah tangga Feng yang kelima.

"Ling'er... kakek ini tidak tega membiarkanmu melakukan ini. Itu bukan hal besar. Ling'er tidak melakukan kesalahan, mengapa kakek membiarkan menderita di sana?" Nada Jenderal tua itu lembut dan lambat, seolah berbicara dengan anak kecil.

Setetes airmata meluncur di bawah mata Feng Lingyan saat dia masih menundukkan kepalanya di tanah dalam posisi kowtow, tidak ada yang tahu betapa sakitnya dia. Dia sangat mencintai Putra Mahkota Di Jun, tetapi dia di culik oleh kakak perempuannya yang tertua nan berwajah dua yang selalu dia percayai dengan meracuni dirinya sampai meridiannya tersumbat dan tidak bisa berkultivasi lagi. Setelah mengetahui bahwa dia tidak bisa berkultivasi, Kaisar dari negara Di Jun, memutuskan untuk mengubah pengantin wanita dari Feng Lingyan menjadi Feng Ziyun dan meningkatkan status Luo shi menjadi kepala istri rumah tangga kelima Feng agar tidak mempermalukan masa depan Puteri Mahkota.

Feng Lingyan dalam gejolak perasaan yang hebat sebab ia dirundung kesal, akan tetapi dia tidak mempunyai nyali untuk mengatakan yang sebenarnya kepada para tetua, terutama ayahnya yang sangat menyayangi Feng Ziyun sebagai anak tertua yang lahir di rumah tangga kelima Feng dan sekarang juga rindu sah Feng Manor yang akan menjadi Puteri Mahkota di masa depan.

"Tolong, kakek. Cucu perempuan ini tidak meminta lebih." Feng Lingyan memandang kakeknya sejenak sebelum kembali kowtow. Sebelum Jenderal tua bisa membuka mulutnya, kata-kata kasar dari Feng Qian membuat Jenderal tua dan lainnya kesal.

"Jika dia mau, maka biarkan dia! Aku, Feng Qian, tidak memiliki hal yang tidak berbakti ini di keluargaku!" Feng Qian dengan sombong mengatakannya dan menyerbu keluar dari aula leluhur, dengan para tetua lainnya merasa marah di dalam.

"Berani! Seorang menantu belaka memperlakukan silsilah Jenderal Feng dengan cara ini! Sikapnya menjadi semakin arogan setelah menjadi Tutor Kerajaan karena Yang Mulia sang Putra Mahkota. Dan kamu! Ambil ibumu dan keluar!" Putra Tertua dari Feng Manor, Feng Zhou berkata dengan kasar ketika dia mengusir Luo shi dan Feng Ziyun keluar dari aula leluhur. Mengingat bagaimana Feng Qian memperlakukan keponakannya dari adik perempuannya yang tercinta membuatnya ingin meninju Feng Qian.

"Suamiku, tolong redakan amarahmu. Jenderal tua sudah mengalami sakit kepala." Qin shi, anak perempuan tertua dalam hukum sudah mengetahui temperamen suaminya, seorang Jenderal berkepala panas, sama seperti ayah mertuanya tetapi mereka mempunyai titik lemah di hati mereka untuk gadis kecil malang ini. Sangat disayangkan, bahwa Feng Jiu meninggal setelah melahirkannya, atau gadis kecil ini tidak akan menderita seperti hari ini.