*lelah*

76 9 2
                                    

-----

seharian ini aqish sangat lelah terlebih lagi dia sudah di permalukan oleh geng jablay eh geng cecan hitz maksudnya. rasa lelah itu bercampur aduk menjadi satu antara lelah fisik dengan lelah hati.

aqish merebahkan tubuh nya diatas kasur dan membayangkan atas apa yang terjadi disekolah tadi. Dirinya benar-benar kesal dengan hal itu,untung  saja ada dinda yang berhasil menahan aqish untuk membalas mereka.

aqish memejamkan mata dan kembali teringat masa lalunya

mode flashback on

brukhhh.... terlihat seorang bocah kecil yang terjatuh di atas lantai. kepala bocah itu hampir mengenai lantai namun cepat ditahan oleh bocah itu.
air mata yang mengalir menjadi saksi bisu rasa sakit yang diterima bocah tersebut. dia adalah aku aqish bella.

"hehh makannya kamu itu tau diri dong udah miskin ,jelek, pendek, bau sampah lagi" ucap seorang bocah yang benci dengan aqish. bocah itu benci aqish hanya karna aqish tergolong dari keluarga yang tidak mampu.

untuk menyekolahkan aqish di TK saja ayah aqish mati-matian bekerja menjadi kuli, supaya bisa menyekolahkan aqish di TK cermat smart.

"emang kenapa kalo aku anak orang miskin" ucap aqish yang menangis tersedu-sedu.

"kamu kan orang miskin, kamu ga berhak sekolah disini . disini itu ya, tempatnya anak orang kaya semua . kamu itu pantesnya sekola bareng anak jalanan." ucap dini yang sedari mencemoh aqish.

aqish sesegukan tanpa membebaskan tangisannya ,sangat  sakit dadanya ketika menahan rasa tangis . seakan akan didalam jantunganya terisi batu bata.

mode flash bck off

aqish menyeka airmatanya yang jatuh ia tidak kuat jika harus kembali teringat kejadian yang membuatnya frustasi itu.

"qis, bantuin mamah nyapu ngepel. mama mau ke warung sebentar" ucap Dira damayanti atau mamah aqish.
tanpa menjawab perkataan mamahnya,  aqish pun langsung memegang sapu dan menyapu lantai dilanjut mengepel lantai.

"huff akhirnya selesai juga kerjaan gue" ucap aqish .

"cape juga yee, hmm apa lagi kalo gue harus ngerjain  tugas ibu rumah tangga sendirian lama-lama bisa modar aing" gumam aqish yang sedang berkhayal jika jadi ibu rumah tangga kelak ,pasti sangat repot sekali.

aqish melihat jam dinding rumahnya yang sudah menunjukan pukul  16.00.
aqish memukul jidatnya pelan ,
"OMG gue lupa....sekarang kan ada film pangako sayoucap aqish yang gelagapan sambil mencari remot tv.

" nah ,ini dia rewmots nya akhirnya ketemu juga" ucap aqish dengan nada yang alay. jarang-jarang aqish berbicara seperti itu, mungkin karna dirumah nya sedang sepi jadi dia memulai aksinya.

pukul menunjukan jam 17.55

aqish mematikan layar tv dan bergegas mandi sore.
jika rumah sedang sepi seperti ini aqish bebas bertingkah dan berbuat apa saja yang menurutnya menyenangkan.
aqish menyalakan keran dan memulai ritual mandinya sambil bersenandung ria.

"hmmm hmmm hmmn hmm hmm hmm" senandung aqish bernada nissa sabyan. sambil mengeringkan rambut nya dengan handuk.

dia melihat jam dinding yang menunjukan pukul 18.00 yang menandakan bahwa sebentar lagi maghrib tiba.
aqish menghiraukan waktu maghrib tersebut. bukan nya dia prepare solat, malahan dia menyalakan tv nya kembali.

" qish kamu siap-siap solat sana udah mau maghrib ni" ucap Dira.
" iyee bentar lagi" balas aqish dengan nada malas. entah kenapa jika aqish disuruh solat oleh kedua orangtuanya selalu saja sulit seakan akan  ibadahnya itu tidak wajib untuk dikerjakan terlebih lagi godaan setan yang berbisik ditelinga aqish supaya ingkar pada allah.

"kamu ni ya kalo mamah bilangin cepet bertindak" ucap dira yang kesal dengan kelakuan anaknya .
aqish tak berkutik dia hanya merespon dengan kata" hmmm" saja.

aqish pun menunaikan ibadah solat maghrib.
selesai solat dia mengecek buku-buku yang hendak di bawanya besok.

sebenarnya dia malas untuk mengecek buku-buku pelajaran ,apa lagi dia anak yang nakal, you know  pemikiran anak nakal tak ada yang perduli dengan tugas-tugas yang diberikan guru.
padahal dulu aqish tidak malas seperti saat ini, walaupun dia tidak terlalu cerdas tpi dia selalu mengerjakan tugas yang diberikan oleh gurunya dan tidak pernah membantah apa yang diucapkan gurunya.

berbanding terbalik dengan saat ini, aqish menjadi pemalas dan suka membantah ucapan guru-gurunya.
dia seperti ini karna dia frustasi dengan kejadian yang tidak mengenakan 7 tahun lalu saat dirinya masih duduk di bangku TK.

aqish mendapati buku yang terdapat soal PR. yang aqish lakukan hanya mengisi soal semampunya dia ,selebihnya dia mencontek PR temannya.

sudah larut malam ,waktu menunjukan pukul 21.45.
mata aqish sudah remang-remang kekuatan untuk tetap melek hanya tinggal 3watt.
aqish menaruh bukunya dan tidur diranjangnya.

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
jangan lupa vote and komen good readers😊
klo author bikin cerita kurang sreg dihati kalian tolong di kasih sarannya yaa😇
karna saran dari kalian sangat berarti bagi author😊

happy reading🙌

AQISH BELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang