🌼🌼🌼
Pagi ini adalah, hari pertama Ara masuk sekolah. Dia sudah kangen dengan sekolahnya, sudah seminggu dia meninggalkan sekolahnya. Ara turun dari kamarnya yang berada di lantai 3.
"Haduh kalo gini terus, naik turun tangga males banget, bisa-bisa nih kaki copot, kenapa kok gak dipasangin lif atau eskalator aja sih, udah tau rumahnya segede gelora bungkarno setinggi muzdalifah. ", omel Ara panjang lebar.
"Tukangnya juga, seharusnya kamar tidur di lantai 2 ajah, terus ruang musik sama ruang kerja papa biar di lantai 3, mikir dikit napa sih, kalau gini siapa yang susah, siapa yang capek, huhhh..", keluh Ara sambil memukul pegangan tangga di sampingnya.
"Haduh ngomel aja lo, ayo buruan turun, kasihan mama sama papa udah nungguin lama. ", ketus Fara yang tiba-tiba muncul dari belakang Ara.
Ara dan Fara menuruni anak tangga satu persatu menuju lantai satu. Saat sampai di lantai satu, ternyata mama dan papanya sudah siap dan mulai melahap makanan mereka masing-masing. Ara menarik kursi lalu duduk dan mengambil roti tawar yang berisi selada dan telur. Fara melirik adiknya sekilas, dia heran dengan adiknya, kenapa kalau makan cepet banget kayak rayap.
"Pa, ma, Ara berangkat sekolah dulu.", Ara berdiri lalu berjalan menghampiri mama dan papanya yang masih makan.
"Cepet banget, kamu gak mau nambah lagi?", tanya Mamanya.
"Kenyang.", kata Ara datar.
Ara mencium tangan Rini dan Reno, lalu dia nyelonong pergi menuju halaman rumah.
"Neng Ara, ayo berangkat, saya sudah siap.", kata Pak Bono sambil senyum.
Ara berjalan menuju mobil jazz warna merah miliknya, keluarga Ara memiliki banyak mobil, mobil jazz putih yang kemarin menjemput keluarganya dibandara itu adalah mobil Fara, sedangkan mobil sedan hitam dan putih, itu milik Papa dan mamanya. Pak Bono segera membukakan pintu mobil untuk Ara. Mobil Ara melaju dengan kecepatan sedang dan mulai meninggalkan rumah. Tiba-tiba ponsel Ara bergetar.
Drt...Drt..Drt...
Kadal peliharaan:)
Udah berangkat?
Udah.
Yaudah kalau gitu aku tunggu di sekolah, daahhh princes kadal😘
Ara menutup ponselnya, lalu memasukkannya kedalam saku rompi seragamnya.
Di sekolah.
"Ara!"
Ara menoleh mencari sumber suara. Suara itu sangat tidak asing di telinga Ara, dan akhirnya Ara menemukan pemiliki suara itu, dan dugaannya sangat tepat. Pemilik suara itu adalah Astrid sahabatnya.
"Heemmmm gue kangen sama lo.", Astrid memeluk Ara dengan kencang.
"Lepas! Gue gak bisa nafas.", kata Ara sambil melepas pelukan Astrid.
"Lo gak kangen sama gue?", kata Astrid sambil melepas pelukannya.
"Kangen.", jawab Ara singkat.
"Yaudah ayo ke kelas, Ranya pasti udah ada di kelas.", Astrid menarik tangan Ara dan menggeret Ara menuju kelas 12 IPA 1, kelas kebanggaannya dan kedua sahabatnya. Ara tersenyum kecil dia senang akhirnya bisa kembali ke sekolah tercintanya dan bisa bertemu dengan kedua sahabatnya. Saat di depan lobi Ara bertemu dengan Rafa dan Alfa.
"Hai, princes.", Sapa Rafa manis.
"Gimana kemarin, seru gak hujan-hujanannya? ", tanya Rafa.
"Seru, salam buat mama kamu, makasih buat bajunya.", kata Ara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara
RandomCinta merubah semuanya. Cinta dapat membutakan segalanya. Terkadang kita tidak sadar sahabat kita sendiri bisa jatuh cinta kepada kita. Cinta itu memang indah, tapi terkadang berakhir dengan perpisahan yang menyakitkan, dan aku sangat membenci itu.