Jayana , gadis mungil dengan tinggi 162 cm. Sedang sibuk dengan segala peralatan yang ada di dapur.
"Kakak ambilin garam dong!"
"Nih na"
Dua gadis yang tengah meracik berbagai bumbu menjadi makanan yang lezat, Jayana dan kakaknya, Yurin Kanaka.
"Nana , udah hubungin jaka belum?"
"Tadi Nana udah wa jaka , mungkin masih di jalan kak"
Deru motor terdengar di depan pagar , menyusul pintu pagar yang terbuka nyaring.
"Jaka ayo sarapan dulu"
Nana membuka pintu untuk Jaka Aditya Putra. Pelindung yang di amanahkan orang tua jayana , untuk melindungi putri bungsu mereka.
Jayana. Gabungan dari nama orangtuanya, Jaya dan Ana. Panggil saja ia Nana. Nana tinggal berdua dengan Yurin. Mamanya meninggal ketika melahirkan, itu sebabnya Papanya menggabungkan nama mereka di sibungsu , sebagai wujud cinta Papanya. Sedangkan papanya baru saja meninggal beberapa tahun yang lalu.
Jika kalian berpikir cerita ini akan seperti Cinderella maka kalian salah. Bukan pula kisah perjodohan. Cerita ini hanya cerita cinta klasik antara Jayana dan seorang
Jaka Aditya Putra
Jaka bukanlah sosok anak kaya raya pewaris tunggal seperti di Novel picisan. Dia hanya pria biasa yang mengejar cita - citanya seperti Jayana.
Jaka adalah jiwa Jayana
Jaka adalah nafas Jayana
Dan Jayana mencintai Jaka.
"Hey melamun aja , makan sarapanmu Nana"
Nana terbangun dari khayalannya , ia menatap pria yang berada disampingnya selama ini. Dan dia bersyukur telah diberikan sosok seperti Yurin dan Jaka di hidupnya.
Gadis itu menyeka ujung bibir Jaka dengan lembut. Entah sihir apa yang dipakai pria itu , Jayana semakin dalam jatuh padanya.
"Nana jangan lupa pakai jaket ya. Sebentar lagi hujan"
"Nana pakai jaket aku kak. Jaket Nana pada tipis, jadi aku bawain dia jaket yang lebih hangat"
Jaka dengan telaten memasangkan jaket bewarna hitam itu di tubuh Jayana. Gadis mungil itu semakin tenggelam di dalam jaket itu.
Ah jika tidak ada Yurin , mungkin jaka akan memeluk dengan gemas gadis berambut pendek ini.
"Kak , Nana sama jaka pergi dulu ya"
"Iya dek , Jaka hati - hati ya bawa motornya!"
Satu hal yang disenangi oleh Nana ketika berangkat menuju sekolah. Menikmati angin pagi bersama Jaka dipelukannya. Nana tidak akan pernah melepaskan pelukannya hingga mereka sampai di gerbang sekolah.
Karena Jayana sangat mencintai Jaka.
KAMU SEDANG MEMBACA
One's heart sinks
Novela JuvenilIni kisah patah hati Ini kisah dua anak manusia saling menyakiti Ini kisah antara aku , kamu , dan dia