Our Promise

761 52 7
                                    


Disclaimer: Masashi Kishimoto
SasuNaru fanfiction
Sasuke Uchiha x Naruto Uzumaki
Yaoi, BL, Angst, Drama

.
Selamat menikmati
.
.
.
.

Waktu terkadang tidak mampu menghapus luka, waktu terkadang membuat mu terkurung dalam perasaan yang sakit yang sama. Tetapi waktu mampu mengikis umur mu sedikit demi sedikit tanpa kau sadari.

Terkadang Sasuke merasa begitu payah dalam segala hal, misal ia yang tidak mampu meluangkan waktu sejenak untuk menengok ke belakang. Apakah Naruto baik-baik saja, apakah lelaki yang telah dia ikat dengan cincin emas itu makan dengan baik. Bagaimana hari lelaki itu saat berada di rumah atau saat di kantor sekalipun. Meski Naruto selalu berdiri di belakang nya sebagai penopang dan pengobat lelah dari aktivitas nya sebagai salah satu dokter di rumah sakit terbesar di kota metropolitan.

Kesibukan nya dan juga rasa lelah kadang membuat ia mudah terlelap di rumah sakit dan berakhir menginap di rumah sakit. Atau saat Sasuke merasa bahwa Naruto banyak berubah pada fisik nya, lelaki itu tampak lebih ringkih dari sebelum nya meski senyum dan pelukan nya masih sehangat dulu. Masih semanis seperti dulu.

Pun ketika Utakata menepuk punggung lebar nya di sertai senyum tulus, mengatakan bahwa ia boleh pulang lebih awal dari biasa nya. Dia tidak banyak bertanya mengapa sebab rasa rindu nya pada Naruto sudah tumpah ruah.
Barang kali boss nya sedang baik hati, atau barang kali Sasuke terlihat lebih kacau dari biasa nya. Yang mana pun itu Sasuke akan bersyukur atas kemurahan hati Utakata. Bayangan Naruto menyambut nya di dalam rumah minimalis mereka yang Sasuke beli dahulu dengan usaha keras nya muncul bagai rekaman film.

Sasuke bergegas keluar dengan terburu-buru. Membawa tubuh nya masuk ke dalam mobil dan menjalan kan mobil dengan kecepatan di atas rata-rata.

Ketika dia sampai, Naruto sudah menyambut nya dengan senyuman lebar. Tulang pipi nya sedikit merona mungkin karena cuaca di luar begitu dingin atau merasa senang bahwa lelaki pendamping nya itu pulang lebih awal dari biasa nya. Pinggang ramping nya di ikat dengan tali apron kuning kesayangan milik pria itu.
Wajah manis Naruto seakan mampu membuat beban nya meluap begitu saja.

"Kau pulang lebih cepat, Sasuke? Aku baru saja akan membuat makan malam untuk kita," Sasuke tersenyum, kaki nya melangkah cepat dan membiarkan tas kerja nya menyentuh lantai rumah dengan bunyi buk keras. Sasuke memeluk pria pirang yang sudah menjadi istri nya sejak 2 tahun lalu itu dengan erat. Pelukan posesif yang seakan tidak akan pernah dia lepaskan.

Naruto tersenyum di balik dekapan erat Sasuke. Dengan suara lucu nya bertanya mengapa pria itu menjadi begitu manja dan manis seperti itu, yang di jawab dengan ungkapan-ungkapan manis betapa Sasuke sangat merindukan Naruto bahkan ketika ia menarik nafas sekalipun.

Di barengi kecupan kecupan lembut di wajah Naruto. Si pirang tertawa lepas, derai tawa nya memenuhi ruangan. Manis sekali hingga membuat Sasuke kembali melayangkan kecupan gemas di pucuk hidung nya yang merona samar.

Naruto membawa Sasuke menuju meja makan setelah sebelum nya mengambil tas kerja lelaki itu yang sempat teronggok begitu saja di lantai. Di dalam dapur Naruto sibuk menyeduh dua cup ramen pedas kesukaan nya. Pria di samping nya mengernyit protes, makanan instan adalah hal buruk dan penuh penyakit. Kebiasaan Naruto memakan ramen tidak pernah berkurang meski lelaki manis itu sebenarnya sudah kebal dengan penyakit semacam itu.

"Kau memasak ramen lagi Naruto?"
Naruto menggaruk pipi nya gusar.

"Iya, mau bagaimana lagi Sasuke makanan di dalam kulkas habis asal kau tahu saja,"

"Maaf aku akan membeli nya besok."
Sasuke merasa bodoh, ini semua adalah kesalahan nya dalam menghidupi Naruto. Dia lebih di sibukkan dengan urusan pekerjaan dan mengabaikan pola hidup lelaki itu. Lengan putih nya melingkari pinggang ramping Naruto.

Our PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang