10. Tak kenal waktu

52 4 0
                                    

Sekira berbelas jam, aku dan rico sampai di Bandara Los Angeles. Aku duduk pasrah tak tahu harus kemana, California luas, aku sedih ska, karena aku tak mampu mencarimu sendiri dengan intuisi ku.

"kita cari penginapan dekat sini dulu aja ya, qil? Besok kita mulai cari aqsa"

Rico menenangkan ku. Dan memberi tahuku yang harus dilakukan kali ini, sabar.

Lagi, lagi dan lagi. Amerika serikat selalu menjadi tempat dimana aku harus menuntaskan semua masa kelamku, aku hanya ingin mengungkapkan satu kata yang belum tuntas ska. 3 tahun aku mengabdi di New York, aku kira kamu ada disana namun aku salah, Califonia yang tak pernah jadi pemikiranku tiba tiba saja menjadi tujuan yang berbeda. Iya, seperti kehidupanku. Aku mengenal banyak insan yang aku kira aku sangat mencintainya, namun aku salah, didekatku bahkan satu sedari dahulu masih tabah menungguku dan tegar tanpa mengucapkan kata letih.


🌯

"loh kok kesini, katanya pulang?" ska memberhentikan motornya di toko kebab kesukaanku, sepi
"tunggu sini qil" ska masuk kedalam kedai cokelat, aku yang menatap malam dengan mencari suasan dan membelakangi ska
"happy birthday aqila" aku menoleh, ska tersenyum lebar dengan membawa kue mocca berbalut hiasan gantungan kebab kecil diatasnya
"yaampun ska, gue lupa tau"
"minta permohonan dulu dong"
"tiup lilinnya"
"ska kok lucu sih"
"suka kan?"
"suka banget"
"eh ko bisa pas sih jam 12"
"kan gue udah susun rencana" dengan wajah ingin dipandang hebat.

Aku langsung memeluk ska, dan lagi aku tenggelam disana. Ska boleh aku jadi pelanginya? Apa boleh aku tahu siapa pelanginya?

Aku dan ska bermalam di kedai cokelat. Berbicara bukan tentang kita tentunya, bicara tentang bintang yang perlahan menghilang satu persatu. Bulan yang perlahan menunjukan wujud bentuk sabitnya. Dan sang pelangi yang menjadi idolamu.

"jaga diri ya qil" aku langsung tersedak
"hah? lo mau kemana?"
"eh eh gak kemana mana kok"
"inikan ulang tahun lo ke 18"
"gue cuma mau lo lebih hati hati jaga diri lo" lanjutnya yang menenangkanku saat aku panik
"oh ska lo ngagetin gue tau? iya aqsa"
"udah lihay, euy panggil aqsa nya"
"udah belajar ska selama 18 tahun"

Sekitar jam 2 aku dan ska menuju rumah.

"malam aqila"

Aku senang mendengar itu ska, rasanya tak ingin tidur malam ini dan mendengarkan lagu favorit ku dan melamunkan tentang kita, loh kita? Gamungkin.

"hah jam 1"
"siang banget gue bangunnya" gumamku sendiri melihat jam dikamar menunjukan siang, hordenku masih tertutup, mungkin aku tidur terlalu larut pagi.

"mami"
"sayang? udah bangun?"
"mami kenapa?" entah saat itu aku merasa tak enak perasaanku dicampur aduk melihat mami, padahal klihatannya tak ada apa apa
"hah engga ko, yuk makan dulu?"
"engga!" aku menarik tangan mami yang ingin berjalan lawan arah denganku
"mami kenapa?!"
"aqsa"
"kenapa ska mi?"

Aku terdiam rapuh, aku terpuruk rapuh, dilantai aku terdiam diri, aku menangis kencang, pikiranku tak tahu kemana, rasa dihatiku ambar tak terhingga. Rasanya aku ingin berteriak namamu agar kamu kembali lagi ska, tolong ska dengar aku sekali lagi ska, aku tak baik saja sekarang ska.

Mami tak tahu ska dimana, tiba tiba keluarga ska membereskan semua barangnya dan bunda ska tak bicara satu kata dengan mami. Bukan musibah atau kamu terluka dan berbaring di suatu rumah sakit, namun ini soal perasaan yang aku pun tak jelas ingin dikemanakan. Kalau saja air mata berbentuk darah dan menyakitkan saat keluar, mungkin darahku sudah aku habiskan untukmu ska.

Kenapa hal ini tiba saat aku menyukai lagu lama, lagu ciptaan musisi wanita terkenal tahun 90 an itu, Melly Goeslaw. Tolong lagumu yang berjudul Jika itu kenapa cocok dengan ku sekarang, Puan? Boleh lagu itu untukku saja?

Jika teringat tentang dikau
Jauh dimata dekat dihati
Sempat terpikir tuk kembali
Walau beda akan ku jalani
Tak ada niat untuk selamanya pergi

Jika teringat tentang dikau
Jauh dimata dekat dihati
Apakah sama yang kurasa
Ingin jumpa walau ada segan
Tak ada niat untuk berpisah denganmu

Jika memang masih bisa
Mulutku berbicara
Santun kata yang ingin terucap
Kan ku dengar caci dan puji dirimu padaku
Kita masih muda
Dalam mencari keputusan
Maafkan daku ingin kembali
Seumpama ada jalan tuk kembali

Melly goeslaw - Jika

Mulai saat itu hidupku hampa tak menentu, ku hubungi semua sosial mediamu namun tak ada satupun kamu membalasnya. Aku mencoba mencari di berbagai kota di Indonesia namun tak ku temui dirimu ska. Hampir 4 tahun aku mencarimu seorang diri tanpa satupun ada cahaya yang membantuku menunjukan keberadaan mu saat ini.

Sampai seharusnya aku sudah mencari kuliah 4 tahun lalu, namun aku masih terpuruk rapuh berdiam dikamar sendiri selama 365 hari dan melamunkan kemana dirimu sekarang ska? Tak ada satupun kata pergi darimu, tak ada satupun kabar yang aku dengar tentangmu. Sampai akhirnya aku menemukan bahwa dirimu sangat ingin mengunjungi New York karena terlalu bosan harus bolak balik Turki.

Aku coba mencarimu di setiap sudut sampai kota New York, sampai terpelosok aku mencari keberadaanmu. Ska, jika kamu membaca ini suatu saat dan aku harap kamu membacanya, tak hilang satupun namanu dari setiap Bab yang aku tulis memakai hati juga hiasan air di wajah. Tolong, beri tahu aku kamu dimana.

🌯

Hari ini, hari kedua aku di California. Menatap rico dengan berharap rico dapat membantuku mencarimu. Dan aku sangat berniat untuk mencarimu sekarang, aku sudah siap ska, tunggu aku ya? Jangan kemana lagi! Tetap ditempatmu, aku akan menjemputmu.

"kita berpencar aja ya co, nanti sendloc kalo lo rasa kita harus istirahat sebentar ya"

Aku menuju San Fransisco yang tak jauh dari tempat penginapan ku. Dan rico menuju arah yang sama namun rico lebih jauh dariku. Kalau bukan dengan tujuan mencarimu, sumpah aku lebih memilih menetap di New York saja ska, aku tak suka California. Udaranya tak cocok denganku, tak ramai membuatku makin menginginkan mu ikut serta disini ska. Cepat mengunjukan wujudmu ska, aku tak suka disini.

Aku mendapat pesan aku bertemu di sebuah resto dengan rico. Jam menunjukan pukul 1 siang. Aku istirahat sebentar ya ska?

"gimana qil?" aku menggelengkan kepalaku
"iyaudah gapapa qil, kita masih punya waktu"
"oiya coba hubungin temen lo yang ada di sini"
"deya? sebentar"
"gak diangkat co"

Kelanjutan dari hari itu, aku mencari ska berdua dengan rico. Sampai ku temui langit jingga dan aku memutuskan untuk pulang saja.

Ska, dimana? Tolong jawab aku
gumamku dalam hati berharap ada jawaban darimu

*knock* *srek*

"what i can help you, miss?"
"no sir, thankyou"
"five, miss"
"sorry, what you talkin' about?"
"about five hours"
"i dont understand you... what?"
"what you looking for?"
"me? i've been looking for someone i loved"
"he's here, a city in California"
"about five hours to get there" lanjut bapak tua itu, dan aku percaya?

Saat aku bertanya dimana kota itu, bapak itu malah pergi meninggalkan ku. Ah, apa ini ska?

Aku berburu ke kamar rico untuk menceritakan hal aneh tadi.

"maksud lo, lo percaya gitu qil?"
"yaaa awalnya engga tapi bapak itu dateng disaat gue berdoa minta jawaban"
"aneh lo qil, lo udah gila"
"siapa tau co, kenapa ga kita coba cari suatu kota yang sekitar 5 jam dari sini?"

Rico mencoba mencari di sosial media. Aku dan rico hampir kekelahan saat mencari dan yang kita temui hanya promo iklan travel di San Fransisco. Ada Muir Woods sekitar 4 jam 30 menit. Ah lebih banyak lagi, tak tahu dimana kamu ska.

"Malibu qil"

sekiranya, hampir.  [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang