PROLOG

8.1K 341 0
                                    


7 tahun yang lalu.

"Tidak bisakah menunggu? Hanya 3 tahun dan aku akan segera kembali. Tidak lama kan? Lagi pula New York bukan tempat yang jauh atau berada di planet lain yang akan membuat kita sulit berhubungan. Ada ponsel, email.." ucap Darka Hastanta meyakinkan wanita di hadapannya yang sejak 1 jam yang lalu duduk di hadapannya dan masih menatapnya penuh ragu.

"Aku bisa mengunjungi mu saat libur, begitupun sebalik nya, kau tau uang bukan masalah untuk ku, tapi ku mohon, bersabarlah sebentar lagi."

Darka sudah semakin panik kala wanita di hadapannya ini tak kunjung bersuara.

Sungguh ia tidak tahu apa yang akan terjadi  bila sampai wanita di hadapannya ini menyerah terhadapnya.

"Hmmm??"

Kedua tangan Darka menggenggam erat telapak tangan wanitanya yang mendingin.

"Berapa lama lagi aku harus bersabar? 1 tahun? 2 tahun? Atau aku harus mengulang lagi 5 tahun kebersamaan kita dengan hubungan yang benar-benar tidak sehat seperti ini? Lagi? Sebenarnya apa yang kau takutkan dengan hubungan kita?"

Darka terdiam mendengarkan lontaran kata-kata yang di ucapkan kekasihnya ini, selama ini tentu Darka tidak buta dan juga tidak tuli karena sudah membuat kekasihnya tersiksa dan tertekan dengan hubungan mereka yang harus disembunyikan tanpa ada yang tau karena kondisi Darka yang memanglah bukan orang biasa di negri ini, Darka adalah anak dari seorang pengusaha properti dan pemilik beberapa stasium tv yang namanya di perhitungkan di dalam maupun luar negri.

Membuat Darka menjadi sosok yang di kenal di tambah wajah dan pesona Darka yang tidak bisa di bilang biasa-biasa saja untuk di abaikan.

Mengumumkan hubungan asmaranya kepada publik memanglah tidak buruk, tapi waktu sekarang bukanlah waktu yang tepat, akan ada banyak dampak terjadi.

Apa yang sebenarnya di takutkan Darka? Itukah yang tadi Darka dengar?

"Kita sudah dewasa." ucap nya lagi, namun kini nada bicara wanita sudah sedikit tenang.

"Jika kamu sudah memutuskan untuk berangkat ke New York seperti permintaan kedua orang tua mu, aku tentu tidak akan menghalangimu, lakukanlah. Aku justru akan kecewa padamu jika kamu tidak mengikuti permintaan kedua orang tuamu, tapi semua itu tentu harus ada konsekuensinya Darka, dan aku tidak bisa jika harus melakukannya lagi dengan kamu yang bahkan tidak berada dalam jangkauan ku."

Darka tertunduk lesu, tidak bisa menyanggah apapun karena memang dialah yang salah.

Darka hanya terlalu takut akan apa yang akan terjadi bila ia tetap mempertahankan kemauannya.

"Aku minta maaf. Darka"

1. Found You (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang