~part 18~

4.5K 471 7
                                    

Yeonu masih terus berusaha mencari Junhyo di sekitar taman bermain yang sangat luas.

Pemilik taman bermain itu pun ikut membantu Yeonu karena dia juga khawatir akan terjadinya sesuatu, mereka berdua berpencar, Yeonu ke sebalah kanan dan pemilik toko mencari di bagian kiri. Karena hujan, pemilik toko tidak berani menyalakan lampu dan kini dia hanya bermodalkan sebuah senter kecil di tangannya.

Junhyo masih terus memejamkan matanya, menahan dinginnya angin yang disertai hujan, tubuhnya menggigil tak kuasa menahan dingin.

Yeonu sudah sangat-sangat frustasi karena dirinya tak kunjung menemukan sang adik, dia mengusap wajahnya yang basah karena hujan, dia terus memikirkan Junhyo dan itu membuatnya teringat sesuatu. Tempat terakhir mereka berkumpul.

Yeonu segera berlari ke tempat di mana terakhir kali mereka berkumpul, dengan nafas yang terengah-engah dia berlari tanpa memperdulikan betapa lelah dan sakit kakinya berlari.

Hosh

Hosh

Senyum di wajah Yeonu mengembang, ketika dirinya menemukan sang adik. Dia merasa lega meski rasa khawatir tetap ada di dalam hatinya.

Yeonu berlari menghampiri Junhyo yang tengah bersandar dan langsung memeluk tubuh adiknya.

Grebbb

Junhyo yang terkejut segera membuka matanya dan melihat siapa yang memeluknya. Air mata Junhyo sudah tak bisa lagi dibendung.

"Hyung ... Ka-kau datang?" tanya Junhyo terpatah-patah, bibirnya sudah memucat dan juga menggigil, benar-benar menggambarkan bahwa dia tengah kedinginan.

Yeonu memeluk erat tubuh lelaki bergigi kelinci itu. Air matanya pun sudah tak tertahan, dia menangis karena bahagia sudah menemukan adiknya dan juga menyesal tidak bisa menjaga adiknya.

"Mianhae Junhyo-ah ... Hiks," isak Yeonu. Junhyo tersenyum dan membalas pelukan sang kakak dengan erat. Rasanya tubuh Junhyo hangat, sangat hangat, dia tidak menyangka kalau Yeonu akan datang menjemputnya. Harapannya terkabul tentang datangnya seseorang yang akan menjemputnya.

Pemilik taman bermain itu menghampiri Junhyo dan Yeonu. "Bagaimana bisa kalian berpisah di sini? Untung saja tidak ada yours yang mengenali Junhyo," ucap si pemilik taman bermain dengan nafasnya yang juga terengah-engah. Yeonu mengatakan bahwa itu adalah kesalahannya karen dia sudah ceroboh.

Yeonu mebuka hoodie nya yang basah kuyup. Meremasnya hingga air di hoodie itu berkurang, lalu dia segera memakaikannya pada Junhyo.
Seolah dia tidak ingin membiarkan adiknya kedinginan lagi.

Tak lama kemudian Daeho dan sang supir datang menghampiri Yeonu, Junhyo serta si pemilik taman bermin. Dengan media payung Daeho berlari. Dia sungguh lega karena Junhyo cepat ditemukan, Daehi menaruh payungnya dan langsung memeluk tubuh adiknya itu.

"Mianhae ... Mianhae Junhyo-ah, maaf karena aku meninggalkanmu," ucap Daeho seraya memeluk erat tubuh sang adik tanpa peduli tubuhnya akan ikut basah.

"Kau juga datang hyung," ucap Junhyo seraya tersenyum hangat dengan bibirnya yang terlihat pucat pada Daeho. Lelaki dengan seribu keceriaannya itu sedikit meneteskan air matanya karena dia menyesali kesalahan yang telah dia perbuat.

Tubuh Junhyo sudah lemas dan gemetaran karena kedinginan. Yeonu menggendong tubuh lelaki beegigi kelinci itu dengan sekuat tenaganya menuju mobil, tak peduli akan rasa sakit di kakinya. Sedangkan Daeho memayungi mereka agar tidak terguyur hujan lagi.

Kekhawatiran mereka sudah mereda setelah menemukan Junhyo. Meskipun keadaan sang adik tidak memungkinkan bisa bertahan sampai besok pagi.

Yeonu dan Daeho berterimakasih pada pemilik taman bermain karena sudah rela membantu mereka mencari Junhyo, bahkan rela untuk hujan-hujanan dan juga pulang telat akibat kejadian ini.

BROTHERSHIP [Book 1]✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang