"Berarti lusa kita sama sama di tinggal dong ya" Daniel yang memulai pembicaraan ketika mereka sudah berada di mobil Daniel.
"Ha? ditinggal?.. maksudnya?"tanya charra tak mengerti.
"Ya, kan lusa Rangga sama shasya dikirim ikut seminar ke puncak oleh pihak sekolah. lo lupa?" Jelas Daniel.
"G-gua gak tau kalau Rangga bakal pergi ke puncak untuk seminar" jujur charra.
"Lo gak tau?? hm.. maksud nya, rangga gak ngasih tau lo, gitu?" Tanya Daniel hati hati.
"Ia" jawab charra dengan sendu.
Melihat perubahan mimik wajah charra, Daniel tau charra sedang di Landa sedih karena tidak di beritahukan kabar sepenting itu.
"Berapa hari?" tanya charra tiba tiba.
"Kata shasya kurang lebih tiga sampe empat hari lah" jawab daniel.
"Hufftt" charra hanya menghembuskan nafas lelah.
"Kenapa Rangga gak kasih tau gua? kesan nya dia kaya gak ngangep gua pacar nya. bukan nya mau over, tapi berita sepenting ini kok bisa terlewatkan dari pengetahuan gua?" charra membatin.
Melihat charra hanya diam termenung, Daniel mencoba mencairkan suasana.
"Gimana kalau gua ajak lo ke tempat spesial?" tanya Daniel, lebih tepatnya menawarkan.
"Tempat spesial?" tanya charra.
"Ia" balas Daniel sambil mengangguk.
"Dimana?" Pertanyaan itu keluar lagi.
"Rahasia, pokok nya lo pasti suka" jawab Daniel sambil senyum.
Mereka melaju ke tempat spesial yang disebut Daniel rahasia itu.
Tempat nya sedikit memasuki areal pepohonan Pinus dan tempat itu sedikit terpencil–jauh dari keramaian.
Setelah beberapa menit menempuh jalan, mereka sampai di tempat yg ingin Daniel tunjukan ke mereka.
Charra sedikit membaca pamflet yang bertengger di depan sebuah bangunan tua itu.
"Rumah singgah?" Ucap charra menyebutkan apa yg dia baca.
Daniel hanya mengangguk mengiyakan.
Charra pelan pelan berjalan ke arah bangunan tua itu. pintu besi seperti jerjak itu terbuka.
Charra segera masuk tanpa di komando dan Daniel hanya mengikuti nya dari belakang.
Charra terkejut bukan main. dalam pikiran nya rumah singgah memang untuk anak anak yatim atau yatim piatu yg sudah tidak mempunyai keluarga lagi.
Namun ini beda. bukan hanya tidak memiliki keluarga namun juga memiliki keterbatasan.
Pemandangan pertama yang charra liat adalah tiga anak yang sedang duduk di kursi roda sambil memegang biola.
Mata charra berbinar menatap mereka. dengan keterbatasan yang ada, tak menjadikan mereka untuk menyerah pada keadaan.
Mata charra mengedar ke sisi lain nya, di mana ada satu anak dan satu orang guru pendamping sedang mengajarkan nya untuk bermain piano. melody yang di lantunkan nya cukup merdu, membuat charra memejamkan mata dan menikmati alunan nya.
Masih banyak lagi anak anak yang berlatih dengan alat musik yang lain.
Ada gitar, sexo, tamborin, bahkan ada yg bermain drum."Suka gak?" tanya Daniel yang berada di samping charra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blisvull Simply
Teen Fiction"Awal nya hidup ku monoton, biasa saja, sangat sangat membosankan. tapi setelah kau datang, hidup yang monoton ini berubah jadi berwarna, hidup yang biasa ini berubah jadi luar biasa, dan hidup yang membosankan kan jadi penuh keceriaan."...