Chapter 32

154 36 21
                                    

Nakal belum tentu kotor
Baik belum tentu suci
Jadi kenali sebelum membenci
Dan koreksi diri sebelum mencaci

"Kenapa dia pergi?" Batin Shela

Shela diam mengaduk kuah bakso-nya, ia tidak mengerti alasan Rendi pergi saat melihat gadis itu. Shela masih belum bisa menemukan jawaban atas pertantaan-nya, ia masih menerka-nerka.

"Kenapa lo?" Ratu menepuk pundak Shela, Shela lantas terkejut menatap ke arah Ratu dengan tampang bertanya.

"Kenapa diem!" Sambil memasukan Mie-nya ke dalam mulut, ia bertanya pada Shela.

"Gak papa," Jawab Shela singkat lalu bangkit, Mereka menatap Shela heran.

"Mau kemana?" Karen menahan tangan Shela, menatap gadis itu dengan detail.

"Mau ke kelas," Shela kembali menjawab dengan singkat dan jelas. Shela mengeluarkan uang selembar duapuluh ribu kemudian di berikan kepada Ratu.

"Apaan nih!!" Ratu melirik uang tersebut lalu kembali menatap ke arah Shela.

"Bayarin, kembalian-nya nanti lo kasih gue di kelas." Ujar Shela lalu pergi dari kantin. Belum sempat Ratu berbicara Shela sudah pergi.

"Gue kira di mau bilang,Rat ambil aja kembaliannya." Dumel Ratu, Karen geleng-geleng kepala lalu melanjutkan memakan bakso.

"Itu sih mau lo!" Sahut Kara, Ratu langsung menatap Kara dengan tajam. Kara benar-benar punya mulut pedas tapi lebih pedas si Shela. Mungkin waktu dia dalam kandungan, Mama-nya ngidam cabe kali jadi anak-nya kek gini.

"Yaudah sih, itu kan hak gue!!" Jawab Ratu tak terima.

Ratu memasukan satu buah bakso ke dalam mulutnya, Karena terlalu antusias ia pun tersedak.

"Uhuk...uhukk..uhukkk!!" Ratu meminta air, Karen menyodorkan air mineral ke Ratu. Ratu meneguk air tersebut, sementara Kara dan Ricky malah tertawa melihat Ratu seperti itu.

"Makasih ya Ren!!" Ujar Ratu, Karen tersenyum lalu mengangguk kemudian mengecek notif ponsel-nya.

"Makan tuh Karma!!" Sahut Kara, Ratu melotot tajam. Bisa-bisa-nya Kara bahagia di atas penderitaan orang. Raru cemberut memajukan bibir-nya, Kara tak henti-hentinya tertawa.

"Udah, jangan di ketawain mulu Ratu-nya nanti dia marah!!" Pesan Ricky namun Kara tetap menertawakan Ratu, Ratu mengucapkan sumpah serapah di bibir-nya agar Kara pun ikut tersedak.

Selang beberapa menit Kara tersedak karena terlalu asyik tertawa, Ratu kembali menertawakan Kara, Karen hanya terkekeh takut menertawakan Kara, soalnya mereka baru beberapa hari ini akrab, ia ingin bersikap baik dulu.

"KARMA IS REAL!!" Ujar Ratu penuh tekanan, Ricky terus mengelus punggung Kara, dengan menyodorkan air putih Kara langsung meneguknya, ia pun kembali ke semula dengan wajah yang memerah.

"Gue cabut dulu ya!!" Karen bangkit, kemudian untuk membayar makanannya.

"Mau kemana?" Teriak Kara, Ratu langsung menatap Kara, memberi kode agar suaranya sedikit di turunkan.

"Ada urusan sebentar!!" Jawab Karen lalu menyerahkan uang kepada Tante kantin, lalu berjalan keluar dengan sendiri.

"Lo buruan makan, ini udah mau bel!!" Ucap Kara, Ratu mengangguk lalu mempercepat memakan bakso. Kara membuka aplikasi kamera lalu memfoto Ratu diam-diam. Kara dan Ricky tersenyum melihat hasil foto-nya.

ShelaRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang