01

8.6K 611 43
                                    

Kastil Suisen, Kekaisaran Koimori tahun 15xx

"Yang Mulia!" seorang wanita cantik berpakaian mewah memasuki sebuah ruangan luas sambil tersenyum.

Wanita itu berjalan dengan sangat anggun. Rambutnya yang panjang dihiasi sebuah jepit rambut berukuran sedang berbentuk bunga mawar. Jubah berwarna merahnya terbuat dari kain sutra terbaik dengan dihiasi sulaman benang emas membentuk bunga lili yang cantik serta dilingkari seekor naga dibagian punggung. Sempurna. Penampilan wanita itu sangat sempurna. Wanita itu berjalan semakin mendekat pada seorang pria yang tengah berdiri sambil menyandarkan tubuhnya pada bingkai jendela.

"Yang Mulia!" Wanita itu menyentuh bahu pria dihadapannya.

"Ratuku. Ada apa?" Pria itu kemudian berbalik dan tersenyum saat melihat wajah cantik dihadapannya.

"Apa saya mengganggu waktu anda? Saya memanggil anda sejak tadi." Wanita itu balas tersenyum.

Pria itu kemudian menggeleng dan kembali menatap keluar jendela. Tangan kanannya melingkari pinggang wanita itu kemudian membawanya mendekat. Membuat wanita itu tersenyum malu dan mengikuti arah pandangan sang pria.

"Ada apa?" sang wanita memandang wajah pria itu dari samping.

"Ratuku, aku-"

"Joohyun." Potong wanita itu.

"Anda selalu memanggil saya Joohyun. Jika bukan nama itu, saya merasa seperti orang asing." wanita itu mengulas senyuman manis yang sangat cantik.

"Baiklah, Joohyun. Apa kau sudah bertemu Pangeran hari ini?" pria itu membalas senyuman sang wanita dengan hangat. Jelas sekali jika pria itu sangat mencintai wanita disampingnya.

"Pangeran berada di kamarnya. Mungkin sedang menyiapkan diri untuk acara besok lusa." Senyuman masih mengembang di wajah cantik ratu Joohyun. Wanita itu kemudian kembali menatap keluar jendela, mengamati kupu-kupu yang terbang dan hinggap pada salah satu bunga tak jauh dari tempatnya.

"Mungkin ada baiknya bagi Jungkook untuk menyiapkan dirinya. Besok lusa mungkin akan menjadi awal yang berat untuknya." Pria itu kemudian menatap langit biru diatas, menerawang dan membayangkan dengan singkat putra tunggalnya yang tengah tersenyum dihadapan banyak orang. Sungguh, bayangan itu sangat indah hingga tak sadar membuat pria itu juga ikut tersenyum.

"Yang Mulia-"

"Minwoo. Biasanya kau akan memanggilku seperti itu jika hanya ada kita berdua." Pria itu kembali menatap wanita cantik disampingnya.

Ratu Joohyun kemudian menoleh ke belakang, menatap pintu yang tertutup rapat hanya untuk memastikan tidak ada yang akan mendengarkan pembicaraan mereka. Ratu Joohyun kemudian menghela nafasnya, mengangguk singkat pada pria disampingnya dan tersenyum manis.

"Apa maksudnya awal yang berat?" ratu Joohyun kembali melanjutkan kalimatnya yang sempat terpotong tadi.

"Kau belum mengerti?" Raja Minwoo menatap Ratu Joohyun dengan dahi berkerut yang dibalas dengan gelengan pelan oleh wanita itu.

Raja Minwoo kemudian menghela nafasnya, meremas bahu Ratu Joohyun pelan sebelum membalikan tubuh wanita itu untuk menghadapnya. Ratu Joohyun semakin tidak mengerti. Wanita itu menatap Raja Minwoo, menunggu kalimat apa yang akan diucapkan oleh suaminya itu.

"Dengar! Lusa nanti usia Jungkook sudah memasuki delapan belas tahun. Sudah saatnya kita memperkenalkannya pada semua orang sebagai penerus tahta. Aku tidak mungkin selamanya menjadi seorang raja. Jadi, sudah sepantasnya rakyat kita mengetahui siapa calon pemimpin mereka selanjutnya."

Ratu Joohyun membulatkan matanya saat mendengar penjelasan dari suaminya itu. Semua ini terlalu mendadak untuknya.

"Tapi Yang Mulia, Pangeran Jungkook masih terlalu muda. Ini terlalu cepat untuknya."

The Wizard [Taekook] END ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang