10

1.2K 165 43
                                    

Setelah membaca chapter sebelumnya, apa yang akan dikatakan seorang Kunimi Akira kepada (Name)?

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Rasa gugup mengguncangkan jiwa seorang Kunimi Akira. Ia memikirkan suatu untaian kata yang tepat. Kalimat yang sepenuhnya mengandung inti dari persoalan agar tidak terlalu berbelit-belit.

.
.
.
.
.

Apa yang harus ia katakan?

.
.
.
.

Ini hal yang sulit dilakukan baginya.

.
.
.

Ayo otak! Berpikirlah! Batin Kunimi kesal.

.
.

"Kunimi? Ada apa?" (Name) bertanya. Ia sudah lama menunggu apa yang akan dikatakan Kunimi.

.

Kunimi mendapat secercah hidayah.

"(Name)" panggil Kunimi setelah dia berhasil mengatur rasa gugupnya.

"Ya?" Balas (Name).

"Okaa-san kangen sama kamu. Jadi jangan lupa berkunjung ke rumahku. Masalah tentang balikan itu, maaf sudah aku sudah menolakmu secara kasar. Lagipula kita masih berteman. Permisi," ucap Kunimi sambil melenggang pergi. Dia berhasil menempuh jalan hidup baru, jalan hidup menjadi seorang jomblo. Tapi tidak berniat selamanya.

Bagaimana reaksi (Name)?

... (pikirkan saja sendiri)

-Tamat-

Sekian terima kasih.

Mungkin aku akan jarang on di dunia penuh cerita ini.

Sampai jumpa di book lain.

Disclaimer :
Haikyuu by Haruichi Furudate

Krisan Kejombloan {Completed}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang