Takdir

200 38 8
                                    

"Mama, Joongie mau balon itu," ucap anak laki-laki androgini menggemaskan berumur sekitar lima tahun yang diketahui bernama Kim Jaejoong, sedang menarik-narik ujung baju seorang perempuan yang diketahui bernama Kim Taehee.

"Ia sayang, tapi Joongie bisa tidak membelinya sendiri?" tanya sabg ibu sambil mengelus-elus lembut rambut Jaejoong.

"Iya, ma!" jawab Jaejoong sumringah.

"Anak pintar. Ini uangnya, kalau sudah beli kembali langsung ke sini ya." Taehee memberi selembar uang dan Jaejoong mengangguk lalu mengambil uang tersebut dan segera saja Jaejoong berlari ke penjual balon.

"Paman, Joongie mau balon yang berbentuk hati berwarna merah muda." Jaejoong menunjuk balon yang mau dibelinya.

"Ini? Paman ambilkan." Penjual itu memberi balonnya pada Jaejoong kecil.

"Terima kasih, paman." Jaejoong mengambil balon dan menukar dengan uang yang dibawanya. Setelah sudahbia dapat, Jaejoong berjalan ke arah Taehee. Namun ....

"Huwa!! Balon Joongie!" Tiba-tiba saja balon Jaejoong terbang terbawa angin karena ia tidak erat memegang talinya dan Jaejoong berlari mengikuti balon. Tapi balon tersangkut dipohon yang susah dijangkau seumurannya. Dengan terpaksa mencoba memanjat pohon untuk mengambil balon kembali.

'Brukkk'

Jaejoong terjatuh ke tanah dan keningnya terluka.

"Hiks ... Sakit ... Hiks ... Mama ... Sakit ... Hiks," terisak Jaejoong menahan sakit sambil memegang kening.

"Apa kau tidak apa-apa?" tanya anak laki-laki bermata bambi, sepertinya lebih tinggi dari Jaejooong.

"Kepala Joongie sakit ... Hiks," sahut Jaejoong di tengah isakkannya.

"Sini, biar Chwangie yang mengobatinya," ucap anak laki-laki itu mendekatkan wajahnya ke wajah Jaejoong lalu mencium luka yang ada dikening Jaejoong, terlihat Jaejoong bingung dengan wajah polosnya.

"Kata ibu, kalau terluka beri saja poppo (cium) agar sakitnya kurang," ujar anak laki-laki itu tersenyum.

"Emm ... Terima kasih." Jaejoong menundukkan kepalanya. malu.

"Sama-sama. Namamu siapa?" tanya anak laki-laki itu.

"Kim Jaejoong, tapi sering dipanggil Joongie," jawab Jaejoong masih menunduk.

"Nama yang manis seperti orangnya. Kenapa Joongie bisa terluka?" tanya anak laki-laki itu lagi. Jaejoong menatap ke atas dan menunjuk balon tersangkut di pohon.

"Chwangie mengerti, Joongie ingin mengambil balonnya tapi Joongie jatuh saat ingin mengambilnya?" tebak anak laki-laki itu, dijawab dengan anggukan dari Jaejoong.

'Imut Sekali.' batin anak laki-laki itu

"Baiklah, Chwangie yang akan mengambilkannya."

Segera saja anak laki-laki itu memanjat pohon dengan hati-hati dan mengambil balon, setelahnya anak laki-laki itu turun dari pohon dan memberinya pada Jaejoong.

"Terima kasih," ucap Jaejoong dengan wajah yang menggemaskan, anak laki-laki itu hanya mengangguk menanggapinya.

"Joongie!" teriak seseorang dan langsung memeluk Jaejoong.

"Mama?" kaget Jaejoong.

"Jongie kemana saja eoh? Mama sangat khawatir," ucap Taehee sambil mengusap-usap punggung Jaejoong.

"Maaf mama, karena Joongie nakal."

"Tidak sayang, Joongie anak pintar," sahut Taehee melepaskan pelukannya.

Balloons -Oneshoot- (MinJae)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang