Tentang Sihitam

50 5 0
                                    

Kucing hitam

Namanya Sihitam.

Ia sering dianggap pembawa sial.
Selain karena tubuhnya yang kurus,Sihitam juga sangat dibenci karena bulu hitamnya dan mitos mitos yang berkata bahwa ia adalah pembawa sial.

Sihitam memang tidak istimewa, ia sama seperti kucing jalanan lainnya.
Tubuh kurus kerontang dan bulunya-pun tak terawat.

Hari itu, cuaca amat panas terik, dan Sihitam belum makan selama beberapa hari yang lalu. Untuk menghilangkan laparnya, ia hanya meminum air dari rembesan hujan. Berharap rasa lapar dalam perutnya dapat berkurang walau hanya sedikit.

Namun rasa laparnya tak kunjung berkurang. Sihitam terus berjalan menyusuri teriknya matahari dapat membakar tubuh.
Ditengah tengah perjalanannya, ia menemukan sebuah warung makan yang sedang ramai. Sihitampun masuk kedalam tempat tersebut, berharap ada sedikit sisa tulang atau sisa makanan lainnya untuk menghilangkan perih dalam perutnya.

Namun apa yang didapat Sihitam?
Saat tubuhnya sudah berjarak satu meter dari seorang lelaki berbaju biru, ia mendapat tendangan.
"Huss, pergi sana. Dasar kucing sialan, gangguin orang makan aja."
Walau diusir dengan cara yang sangat kasar, sihitam tidak menyerah. Ia mendatani seorang wanita yang terlihat sangat anggun. Berharap wanita tersebut memberinya sedikit saja isi dari piring makanan yang sedang dimakan wanita tersebut. Namun lagi, hanya malang yang ia dapat, wanita tersebut mengusir sihitam sambil menyiramnya dengan air panas yang ada di sebelah piring makannya.
"Dasar kucing pembawa sial. Pake acara deketin gue lagi!!! Ih amit amit, jangan sampe gue kena sial" seru wanita itu sambik terpekik.

Perih.
Tubuh kurus kerontang Sihitam amat perih.
Tubuhnya melepuh karena siraman air panas wanita tadi.
Tak hanya melepuh, tubuhnya juga sakit kerena tendagan pria tadi.
Sihitampun berlari keluar dari warung makan tersebut. Setelah merasa ia berada disebuah ruko yang tak terawat, sihitampun memilih tidur dan berharap pada saat bangun rasa laparnya dapat berkurang.

Terkadang sihitam bertanya-tanya pada tuhan, mengapa ia dilahirkan dengan warna bulu hitam legam?
Mengapa ia tak dilahirkandengan warna bulu kuning atau putih seperti kucing lainnya?
Sihitam tak pernah berharap banyak, ia tak pernah berharap mendapatkan seorang majikan yang amat menyayanginya.
Hanya satu harapan Sihitam. Ia hanya ingin warna bulunya diganti, agar penderitaam yang ia alami setidaknya dapat berkurang walau hanya sedikit saja.

Ditengah kantuk yang mulai mendera Sihitam, seorang gadis remaja datang menghampirinya.
"Yaampun lucu banget kucingnyaaaa" Seru gadis itu saat melihat sihitam.
"Mana warnanya hitam lucu gini lagi. Mamaku pasti seneng liat kamu pas sampe rumah nanti." Lanjut gadis tersebut.
"Ayo puss, sini kamu pasti lapar. Kita pulang kerumah ku yaa. Nanti kamu makan, abis itu mandi. Kamu pulang sama aku puss"
Ucap sang gadis sambil membawa sihitam kedalam pelukannya.

 Kamu pulang sama aku puss"Ucap sang gadis sambil membawa sihitam kedalam pelukannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah berada dalam pelukan gadis tersebut, sihitam merasa bersyukur. Ia bersyukur dipertemukan denga gadis yang tidak menganggapnya pembawa sial. Ia bersyukur, setidaknya sekarang Sihitam memiliki tempat untuk pulang.

Si Kucing HitamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang