1-Iqbaal meet (Namakamu)

150 13 1
                                    

Pagi itu, acara sarapan pagi di kediaman Dhiafakhri berjalan dengan keheningan yang menyertainya. Hanya suara dentingan garpu dan sendok yang bergesekan dengan piring yang terdengar.

"Bagaimana, Iqbaal? Apakah kamu bersedia dengan perjodohan ini?" Ucap Herry, ayah dari Iqbaal.

"Setelah Iqbaal pikir pikir, Iqbaal mau, Yah. Kalau ini bisa membuat janji ayah terpenuhi"jawab Iqbaal mantap tanpa keraguan.

"Bagus, ini baru anak Ayah"

"Le, lo mau kemana? Rapi gitu" tanya Kakak Iqbaal, Fildza Hasnamudhia. Atau kerap dipanggil Ody.

"Mau meet up sama Aldi dan Bang Kiki" jawab Iqbaal.

"Bun, Yah, Teh, Iqbaal udah selesai. Iqbaal pamit ke café ya?" pamitnya kepada orang tua dan kakak perempuannya itu.

"Iya, hati hati dijalan, Baal. Jangan ngebut!" Jawab Rike, Bunda Iqbaal.

"Iya. Assalamualaikum..."

"Waalaikumsalam..."

°****°

Iqbaal sudah sampai ditempat tujuan. Ia memasuki cafe yang ditujunya. Dilihatnya cafe ini telah ramai, padahal hari masih pagi. Kursi pun sudah kosong, hanya ada 4 kursi kosong dimeja seorang gadis yang sedang memainkan ponselnya.

Tidak ada pilihan lain, ia berjalan menghampiri gadis itu. Ketika sudah berada di samping sang gadis, ia bertanya;

"Permisi, boleh gue duduk disini? Nggak ada kursi yang kosong selain disini" -Iqbaal

"Hm, duduk aja. Huft... Echa kemana sih, nggak dateng dateng dari tadi. Ah, gedek gue!" Ucap gadis tersebut mengizinkan. Sedangkan 12 kata terakhir ia ucap kan sangat pelan.

Celakanya hanya kaulah yang benar benar aku tunggu
Hanya kaulah yang benar benar memahami ku
Kemudian hilang kemanapun kau suka...

Celakanya hanya kau lah yang pantas untuk ku banggakan
Hanya kaulah yang sanggup untuk aku andalkan
Diantara perih aku selalu menantimu...

Dering ponsel gadis itu tertangkap oleh telinga Iqbaal, gadis itu beranjak dari duduk nya untuk mengangkat telfon tersebut.

"Gue angkat telfon dulu, ya" lagi lagi gadis itu berucap tanpa melihat kearahnya. Iqbaal berdehem menanggapi perkataan gadis tersebut.

'Halo, lo kemana aja sih, Cha?! Gue udah sampai di cafe nih! Kebiasaan banget ngaretnya!'

'......'

'Ya ampun... lo kok ga bilang sih?! Gue udah lumutan disini nungguin lo! Lo nya malah ada acara. Gimana sih?'

'......'

'Ga deh, gue mau disini aja. Mager bolak balik. Gue mau makan aja. Laper!'

'......'

'Ga, disini gue ada temen kok. Tapi gue gakenal sih. Cowok orangnya tapi gue belum lihat mukanya. Eh, tapi ya, suaranya itu kayak familiar... tapi kayak suaranya siapa?'

'......'

'Yaudah deh, Cha. Gue laper. Mau mesen makanan. Bye, Echa! Mwah!'

'......'

Klik

Gadis itu mengakhiri acara telfon-an nya. Ia membalik badan, tapi pandangan nya masih fokus pada hp nya. Iqbaal jengah, ia merasa di peanut-in :(

Iqbaal berdehem, bermaksud memecahkan keheningan.

"Ehem... lo, ga mesen makan?" -Iqbaal

"Eh, iya kita belum kenalan," -Iqbaal juga

Akhirnya ketika Iqbaal mengucapkan tentang kenalan, gadis itu langsung mendongak, dan dapat dilihat oleh Iqbaal, mata elang gadis itu sedikit membulat. Namun, gadis itu dengan cepat mengontrol ekspresinya tadi.

" Iqbaal? Lo, Iqbaal Ramadhan kan?" Ucap gadis itu dengan intonasi yang menurut Iqbaal sedikit antusias.

Iqbaal mengangguk membenarkan, dapat ditangkap oleh gendang telinganya, bahwa gadis didepannya ini memekik tertahan, namun sedetik kemudian dia berdehem, mencoba mengurangi kegugupan nya

"Mmmm... gue Soniq, boleh minta fotbar ga?"

°***°

#CuapCuapAuthor

Huaha... gantung! Baru part pertama. Hehe *nyengir kuda

Boleh dong, kalau Muti minta Vomment nya:) please... oh, iya. Kalau bisa saran dan kritik nya juga. Tapi tolong, setolong-tolong nya, bahasa dijaga:")

Thx, all

See you next part;p
&
Enjoy in my story;*

Salam,

Mutia FN.

LUCKY SONIQ  [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang