Enjoy the story
------------------
Satu minggu telah berlalu hari yang cukup berat bagi Manda, ia sudah sangat tergantung dengan Revan tapi pria yang sangat ia sayangi, yang sangat bisa menjadi sahabat curhat nya, orang yang selalu menghibur nya di saat ia sedih, dan dia pria yang sangat Manda banggakan kini telah meninggalkan nya! Meninggalkan semuanya! Revan telah pergi jauh! Sangattt jauh dan entah bagaimana caranya jika Manda merindukan nya. Sungguh ini sangat berat bagi Manda.
Tetapi Rizky dengan sabar memberikan setiap nasehat yang ia punya, mencoba untuk nengajarkan Manda agar bisa mengikhlaskan apa yang telah pergi tapi Manda tetaplah Manda!
Dan hari ini di acara Tahlil yang ke tujuh hari atas perginya Revan, Manda membantu keluarga Revan untuk menyiapkan semuanya sampai dengan acara selesai dan ponsel Manda mati karna habis baterai dengan terpaksa Manda harus ke kamar atas untuk mencharger nya.
"Loh Manda mau kemana?" tanya Icha saudara Revan
"Mau ikut charger Cha kata Tante keatas aja" jawab Manda seadanya
"Oh itu punya aku ada di kamar Evan pakai saja" setelah itu Icha segera turun kebawah.
Manda pergi ke kamar Revan dan indra penciuman nya langsung di sambut dengan parfum khas Revan. Semakin masuk Manda merasa adanya Revan di sampingnya.
Manda mencharger ponselnya yang Mati menggunakan charger milik Icha, setelah itu Manda berjalan menuju kasur Evan dan disitu Manda benar² merasakan kehadiran Revan.
Manda mengambil sebuah figura yang berada di atas nakas "Evan Panda kangen" ucapnya dengan senyum yang ia buat semanis mungkin.
Manda memeluk figura itu dan tanpa ia sadari air mata nya telah melolos begitu saja.
"Amanda kamu tau kan jika Evan paling tidak suka melihat mu menangis? Tapi untuk saat ini menangis lah jika itu membuat mu lega" kata seorang wanita paruh baya yang kini telah duduk di samping Manda, lalu wanita itu memberikan secarik surat yang telah ia bawa.
Manda melihat surat itu bingung dan tak lama ia mengambilnya, di bukanya surat tersebut dan kini air mata Manda benar² tak bisa di tahan lagi.
"Maafin tante ya jika tante menyimpan semua nya tentang Revan dari kamu, Revan hanya tidak ingin menghancurkan rencana pernikahan kalian" jelas Iren
Manda mengalihkan pandangan nya dari surat itu "jadi Evan?"
Iren yang mengerti dengan pertanyaan Manda segera mengangguk.
"Semuanya ada di dalam surat itu Manda, kalo gitu tante ke bawah dulu ya" pamit Iren
Iren meninggalkan Manda sendiri di dalam kamar Revan.
Amanda pov
Aku melihat isi surat itu dengan prasaan yang sangat bercampur aduk.
Hai panda.. Gimana kabar kamu? Semoga selalu baik² aja ya, Mungkin waktu kamu baca surat ini aku udah engga ada tapi aku selalu ada di hati kamu kan? Hehe
Emm Panda terima kasih kau selalu ada untuk ku dan maaf dulu aku sempat meninggalkan mu begitu saja, mungkin soal itu Mamah ku bisa menjelaskannya hehe.
Oya Happy wedding.... Aku harap keluarga mu dengan Pa Dwi bisa menjadi keluarga yang Samawa ya, tapi kenapa sih aku engga di undang? Huh menyebalkan! Itu kan hari bahagia kamu kenapa aku tidak boleh hadir? Padahal aku bisa ko menjaga air mata ku agar tidak nenangis sedih. (Haha alay ya :v)
Panda siapapun suami kamu, kamu harus bisa menghargai dia. Jika kamu tidak mencintainya belajar lah mencintai jika sudah mencintai lebih kan lah cinta itu. Kau telah menjadi seorang istri jadi berperilaku lah seperti itu. Kau tau apa yang harus kau lakukan :) Panda aku hanya ingin kau bahagia jadi berbahagialah dengan suami mu, cintai dan sayangi dia seperti kau mencintai alm Ayahmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is My Class Guardian (Selesai)
Romance_PELAGIAT DI LARANG MENDEKAT!!!!!_ Di saat Manda masih sekolah Ia harus menikah dengan pria pilihan mendiang Ayahnya yang ternyata pria itu guru sekaligus wali kelasnya. Tak pernah terpikirkan oleh Manda jika ia harus menjadi istri dari gurunya itu...