Abizar|~3~

52 7 7
                                    

happy reading

''bunda!!izar pulang''pekik abizar saat memasuki rumah mewahnya yang bernuansa gold brown sambil memegangi tengkuknya yang masih berdenyut nyeri.

''astagfirullah bang izar,salam dulu kalo masuk rumah''omel salma yang baru saja keluar dari dapur menghampiri putra bungsunya yang baru saja pulang dari sekolah.

''hehe lupa''kekehnya menampilkan deretan gigi putih nan rapinya.

abizar berbalik badan menuju pintu keluar,salma yang melihat kelakuan putranya hanya menyernyit bingung.

''kok keluar lagi, bang izar mau kemana''tanya salma bingung.

abizar berbalik badan menatap bundanya malas.

''kata bunda kalo masuk rumah tuh salam dulu,lah ini izar mau ngulangin lagi''jawabnya sambil menuju luar rumah.

salma yang melihat kelakuan putranya hanya memutar bola matanya jengah,terkadang seorang abizar sang jenius bisa menjadi abizar yang dodolnya kebangetan.

saat abizar sudah berada diluar rumah,ia kembali berjalan masuk kedalam rumah sambil mengucapkan salam.

''assalamualaikum bunda''pekiknya lantang dengan suara berat khasnya.

''waalaikumsalam''jawab salam malas sambil mengulurkan tangannya kearah abizar.

abizar menerima uluran tangan salma dan mencium punggung tanganya.

setelah selesai salma buru buru menuju dapur kembali meneruskan kegiatan memasaknya yang tertunda karena putra bungsunya tersebut.

salma melenggang pergi meninggalkan abizar yang masih diam mematung ditempatnya entah karena apa, sambil melihat kearah salam.

''masih mau berdiri kayak patung disitu''ujar salam tanpa menoleh kearah abizar dan terus melangkahkan kakinya menuju dapur.

abizar tersadar oleh ucapan salma dan buru buru menaiki tangga menuju kamarnya yang berada di lantai dua.

🍫🍫🍫

''bang izar cepet turun makan malam''ujar salma dari luar kamar anak bungsunya.

''iya nda,30 menit lagi izar turun''pekik abizar dari dalam kamarnya.

''kelamaan bang,kok nggak sekalian turunya nanti subuh aja''ujar salma jengah lalu pergi dari depan pintu kamar putranya.

tak lama abizar turun menuju ruang makan dengan berjalan menuruni tangga sambil menatap layar handpone nya.

''bang izar kalo turun itu liat jalan jangan liat handpone mulu,kalo jatoh baru tau rasa loh''omel salma karena melihat putranya menuruni tangga tanpa melihat jalannya.

abizar tak menghiraukan omelan dari bundanya,dia terus menatap layar ponselnya dan tiba tiba...

bruk..

''bundaaaaa''pekik abizar melengking.

''kan tadi bunda udah bilang,eh abang aja yang ngeyel''omel bundanya lagi

''la ngapa malah izar yang di salain sih,siapa suruh taruh sofa di situ''elak abizar sambil menunjuk sofa yang baru saja ia tabrak.

''lah kok malah nyalahin sofanya sih,jelas jelas abang sendiri yang jalanya gak liat liat''ujar salma

''ya pokoknya salahnya orangnya yang naroh sofa disitu lah,siapa suruh naroh sofa disitu,kan kalo ketabrak kasian sofanya nanti sakit''keukehnya.

''serahmuh aja lah bang,capek bunda debat sama kamu''salma menyerah,pasalnya abizar memang pernah menjuarai lomba debat antar sekolah saat ia masih kelas sepuluh.

ABIZARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang